14

24 13 2
                                    


"Maaf, gw gak bisa nerima lo" semuanya mendesah kecewa dengan keputusan talita, padahal mereka sangat setuju kalau hamzah berhubungan dengan talita.

"Lo simpen cincinnya siapa tau lo berubah fikiran" hamza meletakkan cincin di tangan talita.

"Gw gak mau, cincin itu lo simpen aja , gw gak mau nyimpen" talita menolaknya, sebab talita tidak akan berubah fikiran .

"Oke"

"Gw keatas dulu" talita pamit, dia harus menetralisir kekagetannya.

"Yaaaa lo di tolak" ejek aziz sambil menahan tawanya.

"Baru kali ini loh hamzah nembak cewek depan kita" ucap abadi yang merasa tidak percaya dengan apa yang dilakukan hamzah.

"Gentle banget lo hamzah , andai aja gw di tembak se romantis tadi pasti gw seneng banget " qia melirik kearah abadi untuk menyindir abadi.

"Jangan sedih , pasti ada yang lebih baik yang mau sama lo kok" zica berusaha menyemangati hamzah.

"Sama lo aja deh, mau gak?" ucap hamzah dengan cengiran khas nya .

"Dasar botol aqua" abadi menjitak kepala hamzah.

"Sakit bego"ringis hamzah.

" Jadi cowok jangan murahan , liat yang bening dikit langsung ambyar" ucap aziz.

"Bilang aja zica gebetan lo" gerutu hamzah

"Ngomong suka ngaco"

"Gw sama zica keatas dulu" mereka berdua pun langsung kekamar untuk tidur , maklum hari sudah malam dan perjalanan kesini pun juga melelahkan.

"Lo beneran suka sama talita" tanya abadi serius.

"Iya , gw kayak kemakan omongan sendiri, dulu gw pernah bilang ogah suka sama nenek lampir" hamzah memang sering sekali bertengkar dengan talita dan mereka berdua pun sering melempar sumpah serapah , mungki itu definisi dari benci jadi cinta, eeaaa.

" Gw juga kaget ya, seorang hamzah bisa se romantis itu, padahal dia mah bobrok" aziz mengambil cemilan diatas meja.

"Gw juga bisa romantis kaleee, gw gak seperti kalian berdua bayangin" hamzah membantah perkataan aziz.

"Percaya gw , percaya" ejek abadi

"Udahlah , gw mau tidur , ngantuk"hamzah pergi tidur dan mereka berdua pun ikut menyusul hamzah.

*****

"Dasar , lo bodoh banget , kurang apa coba hamzah" qia kesal sendiri dengan talita.

"Kurang kalem"

"Itu bukan kekurangan kali, dia baik , humoris , romantis"

" Menurut gw itu kekurangan , gw sukanya cowok kalem, bukan humoris romantis" kesal talita.

" kadang manusia memang begitu, dia punya yang humoris tapi malah pengen yang kalem, yang kalem pengen yang humoris" zica ikut bersuara.

"Ini hidup gw , kalian berdua gak usah komen , kalau komen mending di Instagram deh" talita menyelimuti seluruh tubuhnya.

"Oke"qia memutar bola matanya malas lalu ikut tidur di samping talita.

Sedangkan zica berjalan kearah tasnya
"Lo gak tidur" tanya qia .

"Gw biasa minum susu dulu baru tidur " ucap zica lalu keluar kamar untuk mengambil air panas.

Semuanya sudah tertidur pulas , baik para lelaki maupun perempuan, terkadang kita harus merasakan kebebasan, bebas bukan berarti liar, kita harus tahu batas dari kebasan tersebut, seperti saat qia dan teman temannya  di beri kebebasan oleh orangtuanya untuk berlibur tanpa pengawasan dari orang tua, mereka di beri kebebasan tapi tetap menjaga satu sama lain.

Saat sedang tertidur pulas tiba tiba saja abadi merasa kehausan, abadi bangun lalu turun kebawah untuk mengambil minuman.

Saat berbalik badan abadi menemukan talita yang berjalan kearahnya.

"Mau ngapain lo" tanya abadi.

"Mau minum " balas talita singkat.

"Gw heran deh sama lo"

"Heran kenapa"

"Heran aja kenapa gak nerima hamzah"

" Gak usah ngatur hidup gw"

"Siapa yang ngatur, emang lo maunya kayak apa"

"Kalem kayak lo"

" Kalau seandainya gw mutusin qia trus nembak lo , lo terima gak?"

Talita berfikir sejenak "mungkin, tapi nunggu berbulan dulu kali , gak mungkin kan langsung putus , kita malah langsung jadian, gak enak kali"

"Salah lo ngapain gak nerima gw dulu" dulu abadi pernah nembak talita dan talita tidak menerimanya.

"Dulu gw belum suka" sebenarnya talita dan abadi sudah kenal sejak lama, cuma mereka tidak memperlihatkan kedekatannya, mereka sudah dekat sejak smp.

"Jadi sekarang suka" abadi menaikkan alisnya.

"Pede " talita memukul pundak abadi.

"Harus dong" talita tertawa dengan tingkah abadi, menurutnya lucu aja gitu liat abadi.

" Kok ketawa " tanya abadi.

"Muka lo lucu aja" talita belum berhenti tertawa hingga abadi ikut tertawa.

"Udah mendingan tidur "saat mereka hendak membalikkan badan tiba tiba mereka di kagetkan dengan qia yang sudah berdiri dengan tersenyum menghadap mereka berdua.

Talita nampak gugup" sejak kapan lo disitu" tanya talita gugup.

"Sejak kalian bercanda " qia memaksakan senyumnya.

"Ini bukan seperti apa yang lo bayangin kok" abadi berusaha menjelaskan kepada qia .

"Emang gw bayangin apa, gw gak bayangin apa apa kok" qia berusaha menahan air matanya supaya tidak turun, namun usahanya gagal.

"Truss kenapa lo nangis"  talita merasa tidak enak dengan qia.

"Gak kok, ini cuma air mata aja yang ngalir, padahal gw mah gak nangis " qia tetap tersenyum walaupun air matanya tetap mengalir.

"Di , besok gw pulang, gw minta jemput sama papa "

"Kenapa pulang"

" Tiba tiba gw gak enak badan" ucap qia, mereka bertiga berdiri dengan keadaan diam, tidak ada yang mulai bicara ataupun pergi dari tempat itu.

"Lo gak punya hati layaknya manusia tapi lo manusia , apa mungkin jelmaan iblis, abadi iblis , mungkin nama lo lebih cocok di tambahin iblis , iblis abadi tepatnya " qia tertawa " kayak nya lucu deh"

" Gw bisa jelasin, apa yang lo denger itu gak benar, gw bisa jelasin" talita berusaha menjelaskan kepada qia.

"Gak usah jelasin, sekarang gw udah gak suka sama cowok kalem kok" qia berusaha setenang mungkin.

" Kalian gak dingin, mendingan tidur deh " qia meninggalkan abadi dan talita yang masih mematung.

Terkadang memang begitu , yang dekatlah yang menyakiti, sampai sekarang qia masih belum percaya, qia berharap itu hanyalah mimpi, mimpi buruk lebih tepat nya,

Kecewa , itu lah yang dirasakan qia saat ini, qia kira liburan kali  ini akan menjadi kenangan yang tidak akan pernah di lupakannya dan memang benar , kenangan buruk yang tidak akan pernah qia lupakan.


############

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT

thanks 😘

Maaf bila banyak kekurangan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

abadi " manusia " (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang