6

52 26 2
                                    

Hari ini abadi kerumah qia , abadi di suruh ibunya untuk menjemput qia , karena hari ini qia akan memasak kue dengan ibu nya abadi, padahal masih pukul sepuluh pagi ibunya sudah memaksanya untuk bangun dan menjemput qia

" Masih pagi Loh Bu " ujar abadi

" Jam sepuluh juga, kalau jam 6 baru pagi, udah kamu jangan protes " balas Vina, abadi berdengus kesal lalu pergi menuju rumah qia , tak lama pun abadi sampai di rumah qia

" Permisi" abadi mengetuk pintu rumah qia , lalu pintu terbuka dan terlihat seorang anak kecil

" Ada perlu apa?" Tanya anak laki laki itu

" Saya temen qia , qianya ada gak?" Balas abadi

" Tunggu sebentar" anak laki laki itu langsung menutup pintu tanpa menyuruh abadi masuk terlebih dahulu, abadi hanya tercengang , tak lama pun pintu terbuka lagi lalu keluar seorang lelaki paruh baya , abadi langsung meneguk ludah nya gugup bercampur takut

" Siapa kamu ? " Tanya laki laki paruh baya itu tegas

" Saya temennya qia om" balas abadi gugup " om orang tuanya qia ya" tanya abadi hati hati takut salah

" Iya saya papanya, ada keperluan apa kamu ketemu anak saya"

Abadi menggaruk kepalanya yang tidak gatal dia bingung harus menjawab apa

" Anu om it_"

" Dia temennya qia pa" ucapan abadi terpotong , dia langsung mengusap dadanya bernafas lega

" Abadi yuk masuk" qia langsung menarik tangan abadi tanpa menghiraukan papanya

" Misi om " ucap abadi sambil nyengir Lalu meninggalkan papanya qia

" Kok Lo gak langsung masuk" tanya qia

" Gimana mau masuk , papa Lo nanya Mulu " kesal abadi

" Papa gw baik kok, gak galak juga dia itu cuma pengen tau aja temen anak nya kayak apa , tapi Lo tenang aja Lo di bolehin temenan sama gw karena Lo orangnya baik" ujar qia, abadi hanya mengangguk paham

" Lo tunggu disini gw mau mandi dan siap siap dulu" setelah mengucapkan itu qia meninggalkan abadi sendiri di ruang tamu

" Ekhhhmmm" suara deheman itu membuat abdi kaget

" Kamu kenal anak saya kapan?" Tanya Fendi papanya qia

" Semenjak masuk SMA om" bohong abadi, kalau abadi jujur kenal qia belum lama pasti papanya qia tidak mengizinkannya membawa qia

" Ada niatan suka gak sama qia" tanyanya

Abadi nyengir " belum tau om" jawabnya

" HAHAHAHAH" seketika tawa Fendi pecah, mau tidak mau abadi ikut tertawa  walaupun dia tidak tahu apa yang di tertawa kan oleh papanya qia

" Kenapa ketawa om" tanya abadi di sela sela tawanya dengan hati hati

" Kamu lucu, kalau gitu saya kebelakang dulu , gak papakan sendirian?" Pamit Fendi

" Gak papa om" balas abadi cepat

" Atau kamu mau minum biar saya suruh istri saya bawakan minum untuk kamu" tawar Fendi

" Gak usah om, saya gak haus"

Setelah itu Fendi langsung kebelakang , abadipun mengusap dadanya

" Untung aja" gumamnya pelan

" Untung apa om" tanya anak laki laki yang duduk di samping abadi

Abadi tercengang , bisa bisanya anak kecil itu memanggil abadi om, masih mudah gini di panggil om ganteng lagi

abadi " manusia " (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang