Hari ini abadi kerumah qia , abadi di suruh ibunya untuk menjemput qia , karena hari ini qia akan memasak kue dengan ibu nya abadi, padahal masih pukul sepuluh pagi ibunya sudah memaksanya untuk bangun dan menjemput qia
" Masih pagi Loh Bu " ujar abadi
" Jam sepuluh juga, kalau jam 6 baru pagi, udah kamu jangan protes " balas Vina, abadi berdengus kesal lalu pergi menuju rumah qia , tak lama pun abadi sampai di rumah qia
" Permisi" abadi mengetuk pintu rumah qia , lalu pintu terbuka dan terlihat seorang anak kecil
" Ada perlu apa?" Tanya anak laki laki itu
" Saya temen qia , qianya ada gak?" Balas abadi
" Tunggu sebentar" anak laki laki itu langsung menutup pintu tanpa menyuruh abadi masuk terlebih dahulu, abadi hanya tercengang , tak lama pun pintu terbuka lagi lalu keluar seorang lelaki paruh baya , abadi langsung meneguk ludah nya gugup bercampur takut
" Siapa kamu ? " Tanya laki laki paruh baya itu tegas
" Saya temennya qia om" balas abadi gugup " om orang tuanya qia ya" tanya abadi hati hati takut salah
" Iya saya papanya, ada keperluan apa kamu ketemu anak saya"
Abadi menggaruk kepalanya yang tidak gatal dia bingung harus menjawab apa
" Anu om it_"
" Dia temennya qia pa" ucapan abadi terpotong , dia langsung mengusap dadanya bernafas lega
" Abadi yuk masuk" qia langsung menarik tangan abadi tanpa menghiraukan papanya
" Misi om " ucap abadi sambil nyengir Lalu meninggalkan papanya qia
" Kok Lo gak langsung masuk" tanya qia
" Gimana mau masuk , papa Lo nanya Mulu " kesal abadi
" Papa gw baik kok, gak galak juga dia itu cuma pengen tau aja temen anak nya kayak apa , tapi Lo tenang aja Lo di bolehin temenan sama gw karena Lo orangnya baik" ujar qia, abadi hanya mengangguk paham
" Lo tunggu disini gw mau mandi dan siap siap dulu" setelah mengucapkan itu qia meninggalkan abadi sendiri di ruang tamu
" Ekhhhmmm" suara deheman itu membuat abdi kaget
" Kamu kenal anak saya kapan?" Tanya Fendi papanya qia
" Semenjak masuk SMA om" bohong abadi, kalau abadi jujur kenal qia belum lama pasti papanya qia tidak mengizinkannya membawa qia
" Ada niatan suka gak sama qia" tanyanya
Abadi nyengir " belum tau om" jawabnya
" HAHAHAHAH" seketika tawa Fendi pecah, mau tidak mau abadi ikut tertawa walaupun dia tidak tahu apa yang di tertawa kan oleh papanya qia
" Kenapa ketawa om" tanya abadi di sela sela tawanya dengan hati hati
" Kamu lucu, kalau gitu saya kebelakang dulu , gak papakan sendirian?" Pamit Fendi
" Gak papa om" balas abadi cepat
" Atau kamu mau minum biar saya suruh istri saya bawakan minum untuk kamu" tawar Fendi
" Gak usah om, saya gak haus"
Setelah itu Fendi langsung kebelakang , abadipun mengusap dadanya
" Untung aja" gumamnya pelan
" Untung apa om" tanya anak laki laki yang duduk di samping abadi
Abadi tercengang , bisa bisanya anak kecil itu memanggil abadi om, masih mudah gini di panggil om ganteng lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
abadi " manusia " (Revisi)
Teen FictionHidup itu aneh ya? , seaneh cerita ini , alurnya pun kadang tak menentu, temanya pun tak jelas dan tujuannya pun belum pasti apalagi endingnya, nyesek.