E L F

18 2 0
                                    

Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Perayaan anniversary kampus yang mereka tunggu-tunggu. Bukan hanya panitia saja yang terlihat sibuk, tetapi para pengisi acarapun terlihat mengalami hal serupa. Semuanya sudah mempersiapkan penampilan terbaik untuk malam ini. Gabriel, Deva, Ryan dan Galuh akan tampil membawakan sebuah lagu yang kini sedang booming, pura-pura lupa. Mereka akan tampil sebagai opening.

Di tengah penonton yang terlihat begitu ramai, terlihat ada Cyntia, Fancha, Dhanu, Finka, Pili dan juga Ozy. Mereka berdiri di satu baris yang sama kecuali Ozy dan Pili yang berdiri satu baris di belakang. Rio menghela nafas pelan saat tiba di aula, lagi-lagi ia terdahului oleh Dhanu. Padahal Rio berharap ia bisa menikmati acara ini berdua dengan Finka. Meski begitu, Rio tetap menghampiri Finka.

"Hai Finn!" Sapanya seperti biasa.

"Eh Rioo. Baru dateng?" Sapa balik sekaligus tanya Finka.

"Iya nih hahaha... Lo cantik Fin malem ini. Eh iya kapan lo tampil?" Ujar Rio membuka obrolan membuat Dhanu merasa terabaikan.

"Hahaha biasa aja lagi btw makasih deh, lo juga ganteng kok. Gue tampil udah ini." Balas Finka.

"Ohh sukses yaa!" Rio mengacak puncak kepala Finka lembut.

"Thanks. Tapi jangan digituin dong! Nanti rusak!" Sebal Finka. Rio hanya terkekeh kecil. Sedangkan Dhanu melengos.

Hari ini Dhanu bertekad untuk menyatakan perasaannya pada Finka. Sebelum didahului oleh Rio. Dhanu sadar bahwa Rio memiliki perasaan lebih pada Finka, sayangnya Finka memang bukan orang yang peka. Itulah yang membuat Rio maupun Dhanu sulit menebak kemana arah hati dari Finka.

***

Di belakang stage, gadis cantik ini melihat penampilan dari Gabriel dan teman-temannya. Gabriel terlihat lebih tampan saat sedang bernyanyi seperti itu. Sayang sekali sampai hari ini belum ada perempuan yang berhasil meluluhkan hatinya. Sedang serius melihat penampilan Gabriel dan pikirannya, sebuah tangan menepuk pundaknya.

"Eh.." Kaget gadis itu.

"Tuh kan lo ngelamun lagi, Sya." Desah Cakka.

"Ih sorry sorry. Gue ga ngelamun. Gue lagi fokus liat Gabriel aja." Nasya mengelak.

"Sayangnya lo ga bisa boong sama gue." Sela Cakka. "Gue tau lo bukan liat Gabriel."

"Ck terserah lo deh. Ada apa?" Tanya Nasya mengalihkan topik.

"Gue cuma mau tanya lo udah siap apa belum? Kita keluar MC setelah dua penampilan." Jelas Cakka.

"Loh, emang udah ini masih ada penampilan? Siapa yang tampil?" Tanya Nasya bingung. Setaunya setelah ini ia akan mulai melakukan tugasnya.

"Finka." Jawab Cakka singkat.

Sempat kaget juga mendengar nama itu, namun Nasya mencoba menyembunyikannya. "Oh."

"Lo udah siap ketemu temen-temen lo? Ketemu Dhanu juga?" Tanya Cakka ragu-ragu.

"Siaplah. Seminggu ini gue ngumpet terus. Capek main petak umpet. Jadi ya hadepin ajalah. Resikonya gimana nanti." Jawab Nasya dengan senyuman.

Cakka tau gadis di depannya ini memang luar biasa. Dan jangan lupakan, senyumannya yang manis membuat Cakka semakin terpesona. Kecantikan gadis ini, ada di dalam dirinya bukan sekedar rupa. "Gue tau lo cewe yang kuat. Cukup seminggu ini lo ngehindarin mereka. Dan saat lo keluar dari persembuyian lo, gue pastiin gue selalu ada buat ngelindungin lo. Jangan ada lagi tangisan untuk orang yang ga pantas lo tangisin. Oke?" Cakka menatap dalam sambil mengusap lembut puncak kepala Nasya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HARTPROBLEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang