Andrea menghela nafas berat, ia baru saja selesai mengobrol dengan Daddynya di telepon. Dan langsung sakit kepala mendengar permintaan Daddy yang sungguh menyebalkan.
"Ada apa?" Bambam menatapnya bingung.
Andrea menyangkat bahunya asal, malas untuk menjawab.
"diminta cepat-cepat menikah yah?" Jungkook tertawa.
Satu cubitan mendarat di lengan Jungkook, tapi ia masih tertawa sambil meringis.
"Ah, menyebalkan" Andrea mengalihkan pandangannya keluar café, "masalahnya Daddy memintaku bermain drama dan harus memerankan tokoh dokter. Dia bilang karena aku tidak menjadi dokter maka setidaknya Daddy ingin melihat anaknya berperan menjadi dokter"
JungKook kembali tertawa, dan kini semakin keras. Kalau bukan karna ikatan persahabatan rasanya Andrea ingin menendang pria di sebelahnya itu.
"Main drama saja" Kata Bambam enteng, "kau kan sudah banyak tawaran"
Andrea menatap Bambam dengan sebal, tidak terbayang sama sekali dirinya harus berperan dalam sebuah drama. Rasanya aneh.
"sudahlah tidak usah dibahas"
"lalu kau mau bahas apa?" Jungkook menyesap lattenya lalu focus menatap sahabatnya itu. Hari ini Andrea merengek meminta untuk berkumpul, padahal ini satu-satunya hari libur yang ia punya setelah beberapa bulan belakangan terus pasrah pada padatnya jadwal.
Andrea tersenyum, senyum yang membuat kedua sahabatnya ngeri. Pasti hal aneh lagi.
"Bam, aku ingin bertemu Lee An"
"Apa?"
"Lee An!!"
Bambam Nampak berpikir keras, Andrea menatapnya penuh harap dan JungKook menatap keduanya dengan bingung.
"Siapa Lee An?" Akhirnya JungKook bertanya
Bambam mengangkat bahu, "Aku juga tidak tau"
Andrea menggaruk tenggkuknya kesal, "jangan bercanda dooong!" rajuknya
"Aku benar-benar tidak kenal Lee An, Drea!"
"Kau tidak menonton drama hyungmu yah?"
"Drama? Drama apa?" JungKook mulai penasaran
"Ya Andrea Cho!"
"Kenapa sih?" JungKook masih memperhatikan kedua sahabatnya itu, kesal karena benar-benar tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan.
Andrea menyodorkan handphonenya, menampilkan foto Park Jinyoung. Dan JungKook masih tidak mengerti.
"Bisa jelaskan saja tidak?"
"jadi..." Bambam sengaja menggantungkan kalimatnya sambil melirik Andrea dengan kesal, "Jinyoung hyung berperan sebagai Le An di drama, dan kau tau lah kelanjutannya"
"Gadis ini, kan sudah kubilang jangan menonton drama. Bukankah hal seperti ini pernah terjadi. Coba sebentar kuingat"
"Seo Joon Oppa" Kata Andrea cepat dengan senyum sumringah dan mata berbinar, "Bam, jadi bagaimana dengan pertemuanku dengan Lee An?"
"tidak akan!"
"teganya!" Andrea memicingkan matanya kearah Bambam, merasa tidak terima karena keinginannya di tolak.
Begitulah Andrea, saat menonton drama Ia akan terbawa perasaan dan mengidolakan sang tokoh utama dengan tidak wajar. Setelah sebelumnya mati-matian meminta pada Taehyung mempertemukannya dengan Park Seo Joon karena menonton What's wrong with secretary Kim, sekarang terulang, ia merajuk minta di pertemukan dengan Park Jinyoung setelah menonton He's Psycometri.
"Sebenarnya aku mengenalnya sih, saat Trainee kan..."
"Tidak, pokonya jangan mendekati Hyungku" Bambam cepat-cepat memotong kata-kata Andrea
"Kenapa sih?"
"Jinyoung Hyung sangat baik Drea..."
"berarti cocok kan denganku!"
"Kooook" kini giliran Bambam yang merajuk meminta pertolongan.
"Stop bertingkah aneh-aneh. Bambam tidak ingin Hyungnya bernasib sama dengan Taehyung. Kau mengerti kan?"
Andrea terdiam, mengaduk-aduk ice lattenya yang mulai mencair, "Aku kan cuma mau bertemu" katanya pelan, "lagipula aku dan Taehyung baik-baik saja. Kita berakhir dengan baik-baik saja. Iya kan?"
"Ada dua hal yang membuat Taehyung tertawa lepas" JongKook menatap Andrea dengan serius, "Musik dan kau"
"tapi, Tae bilang..."
"tidak ada orang yang mau bertahan kalau nyatanya hatimu bukan untuknya Drea!" Akhirnya JungKook mengatakannya, JungKook tau ini bukan salah Andrea, dia tau sahabatnya ini sudah cukup berusaha untuk membuka hati untuk Taehyung. Tapi setidaknya Andrea harus tau.
"Kook!" Bambam sedikit membentak JongKook memintanya berhenti membicarakan ini.
"Tidak apa-apa, kau bisa teruskan Kook" Andrea membiarkan Jongkook terus membahas hal ini, masalah yang selalu ia hindari, hanya untuk membuat dirinya nyaman dengan berpura-pura percaya Taehyung mengakhiri hungan mereka karena ingin focus pada karirnya.
JongKook menghela nafas sebelum melanjutkan, "Kau paling tau Drea, temukanlah laki-laki dalam ingatanmu itu. Setidaknya buatlah pengorbanan hyungku tidak sia-sia. Karena yang dia inginkan hanya melihatmu bahagia. Itu saja."
"Kita tidak tau bagaimana laki-laki itu sekarang. Apa dia tumbuh sebagai orang baik atau tidak, entah dia masih mengingatmu atau tidak. Kita tidak tau. Tapi yang kami tau, kau tidak akan bisa tanpa menemukannya. Karena hatimu sudah terlanjur kau janjikan untuknya"
"Jadi Andrea, berusahalah lebih keras. Untuk kebahagianmu, berusahalah lebih keras"
Dan gadis itu menangis, membuat JongKook merasa teramat sangat bersalah. JongKook hanya mau Andrea focus pada tujuannya. Sejak memutuskan berpisah dengan Taehyung 2 tahun lalu, JongKook tidak pernah melihat gadis itu serius mencari cerita yang hilang. Padahal hal dasar yang membuat Taehyung menyerah karena laki-laki dalam ingatan Andrea.
Taehyung terlalu tau diri dan tidak ingin memaksa. Ia tau Andrea tidak akan pernah menghianati janji yang sudah ia ucapkan. Pada Taehyungpun dia tidak pernah menjanjikan apapun. Maka ketika Ia bercerita kalau sudah berjanji pada seseorang, Taehyung mundur. Tanpa Andrea jelaskan, Taehyung sudah tau, pada siapa hati Andrea di berikan.
Dan lagi-lagi gadis itu menyesal. Setiap mengingat Taehyung akan ada rasa sesal menyeruak yang membuatnya sesak. Andrea menyesal sudah masuk dalam kehidupan pria itu. Andrea menyesal karena akhirnya ia hanya singgah untuk membuat luka.
Untuk pertama kalinya dia marah pada sifat keras kepalanya. Dia sudah mencoba dengan sepenuh hati untuk mencintai Kim Taehyung, tapi hatinya terlalu keras kepala dengan berpegang teguh pada janji masa kecil. Janji yang selalu ia ingat tanpa mengingat pada siapa janji itu di ucapkan. Janji yang selalu membuat hatinya hangat dan menyesal di waktu yang sama.
Ia ingin mencarinya, ia ingin mengingat secara utuh. Tapi harus mulai dari mana? 2 tahun ini Ia tidak tinggal diam, ia mencari jalan. Walau lagi-lagi yang ia temukan hanya jalan buntu.
"Maafkan aku" JungKook akhirnya kembali bersuara
Andrea menggeleng, memaksakan diri untuk terenyum, "Terimakasih Kookie! Selama ini aku terlalu egois karna menyukai semua perlakuan istimewa Taehyung, aku harusnya memintanya berhenti"
"Temukan dulu apa yang hilang Drea, aku yakin Taehyung Hyung akan berhenti dengan sendirinya"
JungKook mengangguk membenarkan perkataan Bambam, "percuma memintanya berhenti sekarang, temukan dulu laki-laki itu, Hyungku akan tau diri dan berhenti dengan sendirinya"
"Lagipula, masa kecil macam apa sih yang membuat janji untuk..."
Perkataan Bambam otomatis behenti berganti cengiran lebar karena Andrea sudah melihatnya dengan sinis siap untuk menjambak rambutnya.
Inilah yang membuat persahabatan mereka bertahan, baik Andrea, JungKook maupun Bambam akan mengatakan apapun yang memang seharusnya di katakan. Entah itu hal baik ataupun hal menyakitkan, kalau untuk kebaikan mereka akan mengatakannya dengan lantang.
-