"Halo, Aku Exo Kai"

"Hai, Aku Diamond Andrea"

'hari ini, 14 Januari. Bertemu denganmu lagi ada hadiah terhebat untukku'

-

"Jadi kau akan berkerja sama dengan Kai?" Samantha setengah berteriak di ujung telepon membuat Andrea harus menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Aduh, Sam. Kau bisa lebih biasa saja tidak sih?" Andrea memindahkan ponsel dari telinga kanan ke telinga kiri dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kananya sibuk menekan password pintu dormnya.

Samantha terkekeh, "Gimana bisa bersikap biasa. Kau kan tau sejak kita debut Kai ini yang paling bikin heboh dengan menyebutmu sebagai tipe gadisnya. Tapi ketika ku tanya pada Chanyeol, dia sama sekali tidak perna minta di kenalkan padamu"

Andrea mengangkat bahu acuh, "tidak usah dipikirkan, dia memang terkenal playboy kan?. Eh nama aslinya Kim Jongin loh"

"kau baru tahu?"

"Iya, dan aku merasa familiar dengan nama itu. Dari tadi ku ingat-ingat, tapi tetap tidak bisa kuingat"

Samantha terkekeh "kau kan paling lemah dalam mengingat nama. Jangan terlalu berusaha, nanti sakit kepalamu malah kambuh"

Andrea tertawa, "benar juga haha. Eh, jadwalmu sudah selesai?" Gadis itu melirik jam di dinding kamarnya, sudah hampir jam 11 malam.

"sudah, jadwal disini tidak terlalu padat. Kau sudah sampai dorm?"

Andrea menghela nafas berat "sudah, dan sendirian! Lind tidak akan pulang karna shooting di luar kota, Hanna Eonni juga belum tahu akan pulang jam berapa. Di tambah ini hari peringatan kematian Omaku"

"tidak akan ada apa-apa, berdoalah untuk Oma Cho, lalu tidur. Besok jadwal padat sudah menunggu lagi kan?" Samantha tahu gadis itu tidak suka sendirian, di tambah hari ini adalah hari sensitifnya, "maaf aku tidak ada disana yah, Drea!"

"Samanthaaaaa... aku akan memelukmu kalau kau disini"

"Jangaan!"

Andrea terkekeh "Terimakasih Samantha! Aku paling menyukaiiiimu! Selamat tidur"

Gadis itu mematikan ponselnya, cepat-cepat melipat tangannya, memejamkan mata lalu berdoa.

"...Oma, terimakasih dan berbahagialah di surga" Ia tersenyum, menutup doa panjangnya.

-

Tepat pukul 10 malam saat Van berhenti di Incheon Airport. Andrea melirik jam dipergelangan tangannya sekilas. Penerbangannya pukul 10.15 dan dia baru dapat tiba di bandara 15 menit sebelumnya. Siaran radionya baru selesai pukul 9.30, dan dia harus meminta supirnya menekan pedal gas dalam-dalam agar tidak ketinggalan pesawat.

"Apa Eonni masih punya tenaga untuk berlari?" Andrea melirik Manager di sebelahnya sambil tertawa. Sejujurnya dia sudah sangat lelah hari ini, jadwalnya dimulai sejak pukul 5 pagi, dan itu berarti Managernyapun akan merasakan hal yang sama dengannya.

Hyenmi Terkekeh, "untungnya Pak Park sudah mengurus boarding dan bagasimu, ayo!"

Kedua gadis itu turun dari van dan langsung berlari masuk.

Malam ini penerbangannya menuju Auckland, sebenarnya perusahaan menawarkannya untuk penerbangan besok pagi. Tapi baik Andrea maupun Kai memilih penerbangan malam sehari sebelumnya. Alasannya sederhana, mereka senang terbang di jam tidur.

Setelah berlari 5 menit dengan sisa tenaga yang mereka punya, akhirnya mereka memasuki pesawat. Keduanya membungkuk sopan pada pramugari yang menyambutnya sembari menyerahkan tiket mereka.

[Diamond Series] AndreaWhere stories live. Discover now