Andrea berusaha memajamkan matanya sejak 1 jam yang lalu tapi tak berhasil. hari ini rangkaian shooting dan pemotretan sudah selesai. Ia lelah dan harusnya lebih mudah untuk tertidur. Tapi pikirannya tertuju pada Kai.

Andrea merasa aneh, sejak awal berkenalan dengannya mengapa rasanya begitu akrab. Seperti teman lama. Rasanya nyaman berada di sekitar Kai. Ia bukan gadis yang gampang jatuh cinta. Andrea perlu waktu lama untuk menyukai seseorang. Tapi dengan Kai terasa berbeda.

Lalu ia teringat perkataan Hanna, "jalan satu-satunya kau tidak boleh berpacaran hingga menemukan anak laki-laki itu."

Ia sudah berjanji untuk tidak membuka hatinya pada siapapun sampai menemukan anak laki-laki itu. Tapi dekat dengan Kai membuat komitmennya goyah.

"Ah tidak tahulah!" Katanya sebal sambil menutup seluruh badannya dengan selimut tebal.

-

Andrea melihat anak laki-laki itu berjalan semakin menjauh. Perasaannya mendadak sedih. Ia teringat perasaan setiap Mom dan Dadnya pergi untuk bertugas. Rasanya sepi. Padahal baru 2 bulan terakhir mereka menjadi akrab.

Bagi Andrea, Jongin adalah satu-satunya teman yang Ia punya. Mom dan Dad lebih memilih Homeschooling, sehingga Ia tidak bersekolah formal. Sekolah balet inilah satu-satunya tempat ia bisa berinteraksi dengan oranglain.

Kaki kecilnya melangkah berlari, berharap masih dapat melihat anak itu lagi.

"Jong In!"

Lorong itu sepi, suara keras Andrea sontak membuat langkah Jongin berhenti. Jongin membalikan badannya lalu berjalan kearah Andrea.

"Mulai sekarang kau bisa berlatih dengan Seunghyun"

Andrea menggeleng, "Jangan pergi"

"Kelak, aku akan menjadi bintang. Maka kau akan bisa melihatku dengan jelas" Jongin memeluk gadis kecil dihadapannya, "saat hari itu datang, kau harus menemuiku yah! Dan saat itu aku tidak akan pergi lagi"

Andrea mengangguk, "kalau aku menemukanmu lagi mari kita jadi pengantin" gadis itu tersenyum teringat sepasang boneka teddy bear berpakaian pengantin yang Ia punya di rumah "pengantin tidak akan terpisahkan!"

Jongin tertawa, lalu mengulurkan jari kelingkingnya.

"Aku janji"

-

Kai melirik gadis disebelahnya, mereka sedang di perjalanan menuju rumah Andrea sekarang dan gadis itu terus diam. Ia hanya mengetikan alamat pada GPS dan membiarkan Kai menyetir dalam diam.

Ia mengingat-ingat apakah dia salah bicara semalam. Seingatnya hubungan mereka sudah semakin akrab. Tapi sedari pagi sikap gadis itu berubah.

Kai baru saja akan memulai obrolan ketika Handphone gadis itu berbunyi, Kai meliriknya sekilas dan mendapati perubahan ekspresinya dengan sanagt jelas.

"Kookie!"

Ia mendengar suara girang gadis itu, hatinya mencelos. Ia tiba-tiba menyadari kebodohannya. Bagaimana bila Andrea sudah memiliki kekasih?

-

Andrea meletakkan kembali GPS setelah mengetikkan alamat rumah Mom dan Dadnya, lalu kembali diam. Ia benci perasaan canggung ini, tapi demi Tuhan ia benar-benar tidak bisa mengontrol perasaannya saat ini.

Dari yang dia simpulkan semalam, dia mengaku kalau sudah tertarik dengan Kai. Perasaan yang selalu Andrea hindari, ia benar-benar tidak ingin mengulang kisah yang sama seperti dengan Taehyung. Ia tidak ingin memberi harapan lalu menyakiti Kai.

[Diamond Series] AndreaWhere stories live. Discover now