Menjelang ujian, pasti tidak akan jauh jauh dari yang namanya pemadatan materi dan juga bimbel. Tapi disisi lain, guru guru pun tidak lalai memberikan tugas yang namanya pekerjaan rumah. Entah itu dengan bentuk mengerjakan soal, ataupun membuat ringkasan materi pembelajaran agar lebih mudah dipelajari saat akan ujian nanti
Seperti saat ini, dari sehabis sholat maghrib Jeno dan Jena sudah stay diruang keluarga. Didepan mereka sendiri ada buku paket tebal bertuliskan 'Seni Budaya'
Hening, tidak ada suara. Televisi didepan mereka masih menampilkan layar hitam, karena tadi sebelum mengerjakan tugas mereka kompak membuat kesepakatan agar tidak ada satupun yang menyalakan televisi. Jika saja nanti ayah, bang Mark, atau bunda sekalipun ingin menyalakan televisi, maka tidak akan mereka bolehkah. Bahkan mereka dari tadi sudah menahan diri agar tidak memegang ponsel, remote televisi pun sudah mereka sembunyikan agar mereka bisa fokus mengerjakan tugas
Aneh memang, dikamar masing masing sudah disediakan meja belajar tapi malah ruang keluarga yang mereka pilih sebagai tempat mengerjakan tugas. Ya seperti itulah Jeno dan Jena, kadang seenaknya sendiri
Namun seolah tidak perduli sekitar, kali ini keduanya benar benar sibuk dengan buku mereka masing masing. Sesekali mata mereka menatap kearah buku paket tebal, lalu berganti dengan tangan mereka yang beralih menulis dibuku mereka masing masing
"Jeno, Jena, makan duluuuu!!". Teriakan melengking yang berasal dari dapur itu sama sekali tidak membuat gerakan tangan Jeno dan Jena yang sedang menulis lantas terhenti
Masih dengan kadar fokus tinggi pada buku didepan mereka, keduanya kompak berteriak
"Bentar lagi bunnn!!!".
Jaehyun dan Mark yang memang baru saja turun dari tangga, menatap aneh kearah si kembar lalu berjalan mendekat pada keduanya
"Heh ayo makan dulu, udah ditungguin bunda itu". Ajak Mark
Lagi lagi keduanya hanya mengangguk sebagai jawaban, namun sama sekali seperti tidak ada niatan untuk berhenti menulis
"Jeno, Jena, ayo makan dulu.. nulisnya nanti bisa dilanjut lagi setelah makan". Sekarang giliran Jaehyun yang mengajak
"Nanggung yah, tinggal dikit lagi bab 2 selesai". Jawab Jena
Jaehyun dan Mark saling tatap
"Emang tugasnya sampai bab berapa?". Tanya Jaehyun yang langsung dijawab Jeno dengan singkat, padat, dan jelas
"4".
"Ada berapa lembar?".
"Nggak tau, tapi ada 24 halaman kalo nggak salah".
"Dikumpulin kapan?".
"Besok".
"Tugasnya dikasih kapan?".
"Tadi siang".
"Subhanallah, luar biasa sekali ya gurunya". Ucap Mark, menatap kagum sekaligus tidak menyangka pada buku paket tebal yang berada didepan kedua adiknya
Sementara Jaehyun yang tadinya sudah menyiapkan rangkaian kata kata untuk menceramahi keduanya langsung terdiam begitu dia mendapat jawaban dari Jeno bahwa tugas ini baru diberikan tadi siang. Jika saja tugasnya sudah diberikan dari lama dan mereka baru mengerjakannya sekarang dengan sistem kebut semalam maka sudah dipastikan, Jeno dan Jena bukan hanya akan mendapat ceramah dadakan dari ayahnya, tapi juga omelan yang tidak akan berhenti dalam kurun waktu satu atau dua jam dari bunda mereka
"Ulah pak Yesung ini, guru Abang juga dulu". Kesal Jena sambil membanting pulpennya, begitu pula Jeno
Mereka mengibas ngibaskan tangan yang terasa pegal, lalu kompak meluruskan kaki. Duduk dilantai dengan posisi kaki yang ditekuk, membuat kaki mereka mendadak kram

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Family - JJH
FanfictionCerita keseharian sebuah keluarga yang manis.. Ayah, Bunda, Abang, dan Si Kembar #1 -leejeno dari 4,26K cerita (13042020) #3 -leejeno dari 4,23K cerita (10042020) Annastasia_Jung 17 Januari 2020