"JENOOOOO!!!".
Jeno menoleh, dia terkejut begitu menyadari ternyata gadis yang ditolongnya adalah Taera. Melihat Taera yang meringkuk ketakutan ditengah jalan sambil menangis dan meneriakkan namanya, rahang Jeno kembali mengeras
"BRENGSEK! BERANI BERANINYA LO MAU NYAKITIN KAKAK GUE!". Jeno naik pitam, dia kembali memukul pria berbaju hitam itu tanpa ampun
Sempat ada perlawanan namun sama sekali tidak berarti, Jeno sungguh gesit. Dia benar benar menguasai tekhnik taekwondo yang selama ini di ajarkan oleh ayahnya, sekedar informasi! Jaehyun itu pemegang sabuk hitam taekwondo. Namun selain mendapat pelajaran dari sang ayah, Jeno juga rajin mengikuti latihan taekwondo di sekolah
Setelah puas memukuli pria tambun berbaju hitam hingga tergeletak tidak berdaya, dengan cepat Jeno berlari menghampiri Taera. Dia memeluk gadis yang lebih tua dua tahun darinya itu erat
"Kak.. Kakak nggak papa kan? Nggak ada yang luka kan? Dia nggak nyakitin kakak kan? Ada yang sakit? Sini bilang Jeno, mana yang sakit hm?". Tanya Jeno beruntun sambil memeriksa keadaan Taera, raut khawatir begitu tercetak jelas di wajahnya. Namun bukannya menjawab pertanyaan Jeno, tangis Taera malah kembali pecah
"Jenooo hiks... ayo pulang... kakak mau pulang Jen hiks". Taera menggeleng kuat, dia balik memeluk Jeno erat erat, sementara wajahnya dia sembunyikan diperpotongan leher Jeno
Tanpa berpikir dua kali Jeno mengangguk, dia melepaskan pelukannya pada Taera lalu membantu sang gadis untuk berdiri. Namun baru ingin beranjak, Taera membelalakkan matanya ketika melihat pria berbaju hitam itu tengah berjalan cepat menghampiri mereka dengan sebilah pisau ditangan kanannya
"Jenoo awasss!!!". Teriak Taera
Jeno yang memang dalam posisi sedang membelakangi pria berbaju hitam itu dengan cepat berbalik. Namun sayang...
"SIAL!". Umpat Jeno, dia mendesis pelan sambil memegangi lengan kirinya yang berdarah akibat terkena goresan pisau
Tangan Jeno mengepal kuat, ditambah lagi ketika tiba tiba bayangan bundanya yang selalu menangis ketika dia terluka terlintas di kepalanya, membuat emosi Jeno yang tadinya sudah reda kembali tersulut. Jeno menatap pria berbaju hitam itu nyalang
"NYARI MATI LO HA?! BAJINGAN!". Teriak Jeno penuh amarah. Menghalau rasa sakit sekaligus perih yang menjalar di lengannya, tanpa rasa takut Jeno kembali berjalan maju
Tepat saat pria berbaju hitam itu sudah bersiap menikam Jeno untuk yang kedua kalinya, dengan cepat Jeno menendang tangan kanannya hingga pisau yang dia pegang terlempar jauh. Namun belum sempat kembali melawan, Jeno sudah lebih dulu melayangkan bogem mentah di rahangnya yang membuat pria itu jatuh tersungkur. Dan dua pukulan telak yang kembali Jeno layangkan, berhasil membuat si pria berbaju hitam kehilangan kesadaran dengan wajah lebam kebiruan
"Kak ayo pulang". Jeno langsung menarik tangan Taera, membawa gadis itu pergi dari gang sepi dan gelap itu
"Jeno hiks... makasih ya, kakak nggak tau kalo nggak ada kamu...". Terhitung sudah lebih dari sepuluh kali Taera mengucapkan terimakasih pada Jeno sejak laki laki itu melajukan motornya
"Ssttt udah, nggak usah makasih terus". Potong Jeno sambil mengusap pelan tangan Taera yang melingkar di perutnya. Jeno tau jika gadis di belakangnya ini sangat ketakutan, terbukti dari tangannya yang masih bergetar hingga sekarang
"Masih untung kakak nggak papa, lagian kakak kenapa si pulang lewat sana? Kakak emang nggak tau apa gimana, akhir akhir ini disana lagi rawan tindak kriminal. Apalagi kalo malem, banyak begal". Kesal Jeno, agak jengah juga sebenarnya karena mendengar Taera yang terus terusan mengucapkan terimakasih. Mana suara gadis itu sangat parau, dan masih sedikit sesenggukan gara gara menangis tadi

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Family - JJH
FanfictionCerita keseharian sebuah keluarga yang manis.. Ayah, Bunda, Abang, dan Si Kembar #1 -leejeno dari 4,26K cerita (13042020) #3 -leejeno dari 4,23K cerita (10042020) Annastasia_Jung 17 Januari 2020