🌸🌸🌸
.
.
"Aku pulang."Kihyun segera menegakan tubuhnya saat suara Hyunwoo menyapa indra pendengarannya, ia melirik jam dinding sebentar lalu berjalan menghampiri Hyunwoo yang tengah melepas sepatunya.
"Eoh? Kau belum tidur?" Tanya Hyunwoo saat melihat Kihyun berdiri dihadapannya.
Kihyun menggeleng pelan lalu membantu Hyunwoo untuk membawa snelli dan tas kerjanya, Hyunwoo sempat menolak namun Kihyun memaksa. Kihyun berjalan mengekori Hyunwoo dari belakang, ia sadar diri jika di rumah ini dia adalah pembantu.
"Mau ku buatkan minuman?" Tanya Kihyun seraya meletakan snelli dan tas kerja Hyunwoo diatas sofa.
"Buatkan aku kopi ya." Ujar Hyunwoo.
Kihyun mengernyitkan dahinya heran. "Kopi membuatmu tidak bisa tidur Hyung."
Hyunwoo tersenyum tipis lalu membenarkan posisi duduknya di sofa. "Ada yang harus aku kerjakan."
"Ah.. Baiklah."
Kihyun berlalu menuju dapur untuk membuatkan minuman sedangkan Hyunwoo tengah menyandarkan dirinya di sofa sambil memijit pelan pangkal hidungnya, lelaki bermarga Son itu mengedarkan pandangan ke setiap penjuru ruangan ia tersenyum tipis menyadari jika apartmentnya lebih bersih dari sebelumnya. Kihyun melakukan pekerjaannya dengan baik.
"Ini Hyung silahkan." Ujar Kihyun, lelaki itu berniat untuk kembali ke dapur namun Hyunwoo menahan lengannya.
Kihyun menatap tangan Hyunwoo yang menahan lengannya, lelaki itu menarik Kihyun agar duduk dipangkuannya. Kihyun terkejut, ia ingin menolak namun tenaga Hyunwoo lebih kuat sehingga ia pasrah saat dirinya sudah berada dipangkuan Hyunwoo.
Kihyun ingin menyuarakan protesnya saat Hyunwoo memeluk pinggang dan mendaratkan dagunya di bahu Kihyun.
"Biarkan seperti ini dulu." Lirih Hyunwoo.
Hyunwoo mengeratkan pelukannya pada pinggang Kihyun, menghirup wangi tubuh Kihyun yang membuatnya tenang.
"Aku tahu kau tidak nyaman tapi biarkan seperti ini dulu sebentar saja." Lirih Hyunwoo lagi.
"Ada masalah di Rumah sakit?" Tanya Kihyun.
Hyunwoo mengangguk pelan, lelaki Son itu memejamkan matanya menikmati wangi tubuh Kihyun.
"Aku gagal menyelamatkan nyawa seseorang."
Tangan Kihyun terangkat untuk mengelus punggung Hyunwoo. "Lalu?"
"Aku merasa sangat bersalah." Hyunwoo menjauhkan wajahnya dari bahu Kihyun lalu menatap mata si mungil. "Aku seorang Dokter, keluarganya sangat berharap banyak padaku tapi aku tidak bisa menyelamatkannya."
Kedua tangan Kihyun terangkat lalu menangkup kedua pipi Hyunwoo, membalas tatapan mata Hyunwoo yang penuh dengan gurat kekecewaan dan putus asa. Kedua ibu jari Kihyun memgelus pipi Hyunwoo lembut.
"Hyung kau sudah berusaha takdir ada ditangan Tuhan bukan ditanganmu, tidak perlu merasa bersalah Hyung kau sudah melakukan yang terbaik. Aku yakin keluarga pasienmu juga berfikir hal yang sama denganku." Ujar Kihyun.
Hyunwoo mengangkat kedua sudut bibirnya sedikit kemudian menggenggam tangan Kihyun yang berada dipipinya, entah kenapa ada perasaan nyaman dan menenangkan saat Kihyun mengatakan ini.
"Terimakasih Kihyun." Ujar Hyunwoo.
Kihyun mengangguk pelan, ia menarik tangannya dari genggaman Hyunwoo.
Ada perasaan aneh yang hinggap dihatinya, perasaan nyaman.
YOU ARE READING
☽; Love Sacrifice [ShowKi]
Fanfiction"Sometimes when you sacrifice something precious, you're not really losing it. You're just passing it on to someone else." - Mitch Albom ✎ ShowKi ✎ JooKyun ✎ WonKyun Warn : Mpreg, BXB