✧༝┉┉┉┉┉˚*❋ ❋ ❋*˚┉┉┉┉┉༝✧
.
.
Hyunwoo melesakan punggungnya pada sandaran kursi yang berada di ruangannya, sedikit memijit pelan pangkal hidungnya yang terbingkai kacamata.Diraihnya hasil rekam medis pasien yang harus ia kunjungi sepuluh menit lagi, menbacanya dengan teliti. Hyunwoo beranjak dari duduknya tak lupa rekam medis yang harus selalu ia bawa setiap kunjungan pasien. Kaki jenjangnnya melangkah menyusuri koridor rumah sakit yang tidak begitu ramai, suara hentakan sepatu kulit dan lantai marmer terdengar seolah membuat irama.
Tangan Hyunwoo terulur untuk memutar knop pintu ruang rawat pasiennya, ia berdehem sejenak lalu melangkah masuk. Didalam ia mendapati sosok laki-laki yang berdiri membelakanginya, ia seperti mengenal siluet pria itu.
"Halo Selamat siang, maaf mengganggu ini sudah waktunya pemeriksaan." Hyunwoo berujar membuat pria itu memutar tubuhnya.
Hyunwoo hampir saja menjatuhkan rekam medis yang ia pegang saat netranya menangkap sosok pria yang ia temui beberapa waktu lalu di Bar.
"Selamat siang dokter." Balas Kihyun, pria itu sedikit menggeser tubuhnya agar Dokter Muda itu bisa mendekati ranjang ibunya.
Hyunwoo tersenyum tipis lalu memeriksa keadaan pasiennya, ia berdehem sejenak sebelum membuka rekam medis bersampul putih itu.
"Menurut pemeriksaan keadaan Nyonya Yoo membaik dari hari ke hari." Ujar Hyunwoo, atensinya ia alihkan pada Kihyun yang berdiri disampingnya. "Akan lebih baik jika kita segera mentransplantasi hatinya."
Hyunwoo dapat melihat pria di hadapannya menundukan kepala dalam serta helaan nafas yang amat sangat berat.
"Anda wali nyonya Yoo? Bisa ikut Saya sebentar. "
Hanya anggukan kepala Kihyun yang Hyunwoo dapat, Hyunwoo membenarkan letak selang infus pasiennya kemudian berjalan lebih dahulu disusul Kihyun dari belakang.
Hyunwoo menghentikan langkahnya di sebuah bangku panjang yang berada tidak jauh dari kamar rawat Ibu Kihyun.
"Silahkan duduk." Ujar Hyunwoo seraya mendudukan diri di bangku.
Kihyun hanya mengangguk pelan lalu duduk disamping dokter muda itu. Hyunwoo tidak langsung bicara, dirinya menatap Kihyun dari samping.
"Dokter bagaimana keadaan Ibuku?" Tanya Kihyun membuka percakapan.
Dokter muda itu sedikit tersentak lalu kembali pada posisinya yang semula, berdehem pelan untuk menetralkan nada bicaranya kemudian memberikan rekam medis milik ibu Kihyun pada lelaki disampingnya.
Kihyun menerima map bersampul putih beatas namakan ibunya itu, nampak gurat tidak mengerti di wajahnya saat kalimat-kalimat kedokteran yang tidak ia pahami.
"Dokter saya tidak mengerti." Lirih Kihyun.
Hyunwoo mengambil alih rekam medis nyonya Yoo. "Saya Mohon maaf sebelumnya, keadaan Ibu anda semakin memburuk setiap harinya."
Bahu Kihyun melesak kebawah mendengar ucapan Dokter Son.
"Lalu aku harus bagaimana Dokter?" Kihyun bertanya lirih, menatap nanar dokter muda yang duduk disampingnya.
"Kami harus segera mengoperasinya namun itu juga sangat beresiko, kemungkinan berhasil 30% dan 70% lainnya adalah table death."
Kihyun ingin sekali menulikan pendengarannya namun tidak bisa, setiap kalimat yang keluar dari bibir dokter Son seakan menusuk hatinya, pria itu menggigit pipi bagian dalamnya menahan air mata yang bisa jatuh kapan saja.
YOU ARE READING
☽; Love Sacrifice [ShowKi]
Fanfic"Sometimes when you sacrifice something precious, you're not really losing it. You're just passing it on to someone else." - Mitch Albom ✎ ShowKi ✎ JooKyun ✎ WonKyun Warn : Mpreg, BXB