nyatanya

278 32 9
                                    

Flashback mode on.

Sore itu,Jungkook tengah mengerjakan tugas sekolahnya di kamar,dan ketukan pintu kamarnya nyatanya cukup mengganggu.
Ia bergegas membuka pintu dan menemukan Ibunya yang menatapnya dalam dan terlihat khawatir.

"Ada apa bu?" tanya Jungkook dengan lembut,Ibunya mengelus puncak kepalanya dan menjawab "tuan Park ada di bawah,ia ingin bertemu sama kamu" dengan wajah yang kentara sangat was-was dan khawatir.

Jelas ia sangat terkejut,namun ia sudah mewanti-wanti jika hal ini terjadi padanya,dan saat ini lah ia harus berhadapan langsung dengan tuan Park Yunho,ayah Joy.


Jungkook keluar dari kamarnnya dan ia bisa melihat ayah Joy tengah duduk di sofa keluarganya dengan angkuh dan Ayahnya ada disana terlihat menunduk dengan dalam.

Jungkook membungkuk hormat kala telah sampai di hadapan Park Yunho yang menatapnnya datar.

"Ada apa tuan ingin bertemu dengan saya?" Tanya Jungkook,tuan Park hanya berdehem keras dan menyuruh kedua orang tua Jungkook untuk meninggalkan mereka berdua.

Jungkook duduk berhadapan dengan ayah Joy,aura Park Yunho sangat mengintimidasi,membuatnnya serasa di cekik,bahkan ini belum mulai peperangan namun ia merasa ciut dengan aura dominant konglomerat nomor satu di korea itu.

"Sebenarnnya mudah bagi saya untuk menyingkirkan orang seperti kamu" ujarnnya sambil menatap Jungkook yang juga tengah menatapnya dalam tenang.

"Hama sepertimu,mudah sekali,kamu tau,bahwa putriku sudah kujodohkan dengan kapten V?" Tanyanya dengan sombong.

"Saya tau kamu pasti mendengarnnya,mereka berdua tengah menikmati makan malam romantis berdua sekarang" lanjutnya sembari menaikan satu alisnnya.

"Saya tidak peduli,saya percaya sama Joy" jawab Jungkook lugas yang cukup membuat seorang Park Yunho tercengang.

Hama ini,benar benar kurang ajar!.

"Seperti itu. Jika saya pecat orang tua kamu,dan menutup akses kerjanya,apa yang bakal kamu lakukan?" Tanya tuan Park,ia ingin bermain-main sedikit dengan bocah ini.

"Aku yang akan berkerja untuk orang tuaku dan juga Joy di masa depan" ujarnya yang sukses membuat Yunho tertawa terbahak merasa tergelitik dengan ucapannya.

"Beasiswamu? Ku cabut?" lagi Yunho memancing,dan ia bisa melihat sedikit kegentaran dari lawan bicarannya.

"Aku bisa berusaha di sekolah manapun" Jungkook menjawab dengan keringat yang mulai timbul di pelipisnnya,ya tuhan ia tertekan sekarang.

Yunho mengangguk mengerti,ia menggosok dagunya,seakan tengah berfikir keras,cara apa lagi untuk membuat anak itu goyah.

"Joy sangat mencintai Ibunya.
Itu segalanya baginya,jika saya membuang abu zenazah Ibunya,menurutmu apa yang akan terjadi?" Tanya Yunho tanpa beban,dan Jungkook melebarkan kedua matanya ia terkejut demi tuhan itu satu-satunya kenangan yang di miliki kekasihnya dengan sang Ibunda.
Joy sering bercerita bagaimana ia sangat mencintai Ibunya dan ia tidak ingin kehilangan apapun yang menyangkut dengan Ibunya,terutama abu zenazah mendiang Ibunya.

"Mengapa anda tega sekali tuan?,Joy akan sangat sedih" ujar Jungkook lirih.

"Bagi saya itu hanya sebuah abu.
Jadi,kau pilih yang mana?
Jika pilih mundur,saya pastikan keluarga kamu aman" katanya dengan senyum miringnnya.

Jungkook mengepalkan tangannya,ia menatap nyalang tuan Park yang seakan tak terganggu sedikitpun dengan tatapannya.
Pria parubaya itu tidak punya hati sedikitpun,bahkan untuk putrinya sendiri.

dangerous girl (18+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang