IV

329 57 1
                                    

Minghao mengerjapkan matanya perlahan, membiasakan matanya dengan cahaya yang masuk dari sela jendela yang ditutupi gorden.

Minghao bangun dari tidurnya dan menguap, masih dalam proses mengumpulkan nyawa seseorang mengetok pintu dan masuk kedalam kamarnya.

"Minghao-ya, bangunlah kita akan sarapan" Jeonghan terkekeh melihat Minghao yang sangat imut sekarang.

"Jeonghan hyung?" Minghao memiringkan kepalanya bertanya masih dalam dunia lain rupanya, Jeonghan mengangguk gemas.

Minghao pun menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya, dan mengikuti Jeonghan menuju ruang makan.

"Selamat pagi semua" Minghao menyapa semuanya sambil tersenyum hangat, ia sudah bangun sepenuhnya sekarang.

Mereka makan dengan tenang, ada beberapa yang tidak makan ketika Minghao bertanya mengapa, Jisoo mengatakan tidak semuanya membutuhkan makan seperti manusia pada umumnya.

Minghao hanya mengagguk, tidak mengerti sepenuhnya dan lanjut sarapan.

---

Sehabis sarapan Minghao mandi, setelah selesai dia pun bingung mau apa, akhirnya ia menuju ruang utama disana ada Seungkwan dan Chan.

"Hey, kalian sedang apa?" Minghao duduk disebelah Chan.

"Kami sedang bermain kertas, gunting, batu" Seungkwan menjawab.

"Habisnya para hyung sedang sibuk, biasanya kita akan berburu" Chan menghempaskan napas dan mencibir bibirnya.

"Berburu?" Minghao menaikkan alisnya.

"Iya, karena tugas kita itu mengawasi Kerajaan Dawn, kita juga terkadang sambil berburu hehe" Minghao tertawa karena Chan sangat berantusias menjelaskannya.

"Terdengar seru tapi agak menyeramkan, memangnya kalian berburu apa si?" Minghao bertanya.

Jujur, Minghao mungkin sudah menerima beberapa hal yang tidak masuk akal toh mau dia percaya atau tidak. Semuanya memang betulan terjadi.

Yah, tapi didalam lubuk hatinya dia masih mengharapkan kalau ini semua adalah sebuah mimpi.

"Mansion yang kita tinggali ini berada di pertengahan hutan yang membatasi kerajaan Arata dan Dawn, makanya disini itu banyak makhluk-makhluk mistis yang berbahaya"

"Benar, gara-gara kerajaan Dawn jadi banyak makhluk berbahaya tinggal di hutan ini, padahal ya dulu itu hutan ini sangat aman karena perlindungan Dewi Azora" Seungkwan tiba-tiba memotong penjelasan Chan dengan nada agak marah.

Minghao mengangguk, dia berpikir sepertinya sosok "Dewi Azora" itu sangat disenangi.

"Umm, aku bingung tapi Dewi Azora itu sebenarnya siapa? Sepertinya dia sangat dihormati" Mendengar pertanyaan dari Minghao membuat Seungkwan dan Chan mebelalakan mata mereka berdua dan berteriak secara bersamaan.

"KAU TIDAK TAHU DEWI AZORA!?"

Minghao hanya bisa menggelengkan kepalanya "Tidak. Di bumi tidak ada Dewi, sekalinya adapun itu hanya mitologi-mitologi dan di mitologi pun tidak ada yang namanya Dewi Azora" Minghao menjelaskan, memang seingatnya tidak ada dewi yang bernama Dewi Azora.

Chan mengangguk mengerti. "Huft, kukira Dewi Azora sangat terkenal di Bumi, yah karena dia yang menciptakan portal antar dua dunia" Seungkwan mencibirkan bibirnya.

"Dewi Azora sangat mencintai manusia dan para pribumi Exyl, makanya dia membuat portal antar kedua dunia tetapi semenjak peperangan itu portal ditutup entah sampai kapan" Chan menghela napasnya.

Baru Minghao ingin bertanya tentang peperangan apa, seseorang menepuk bahunya. Minghao berbalik dan melihat Seokmin yang tersenyum padanya.

"Dari pada kau penasaran begitu, lebih baik kita berburu saja sekarang" Mendengar ujaran Seokmin, Chan dan Seungkwan langsung berdiri dan berlompat-lompat.

"Beneran hyung? Kukira kalian semua sedang sibuk" Chan mengklarifikasi.

"Ya memang, makanya yang berburu hanya aku, kau, Seungkwan, Hansol dan Minghao" Hansol pun datang dan melambaikan kedua tangannya.

"Kalau begitu, ayo kita berangkat!!" Seokmin berteriak, Chan, Seungkwandan Hansol pun sangat bersemangat. Sementara Minghao? Dia bingung setengah mati.

Huaaa, apa lagi ini? -Minghao

---


Maaf ya pendek, ini juga ga di cek lagi, kalau ada typo mohon dimaklumi.

Aku lagi stress karena tugas akhir seni budaya;dance project, dan konsep, koreografi, lagu, kostum itu semuanya harus dibuat sendiri belum lagi aku jadi leadernya, oh it's too much burden for me T-T

Udah gitu aku harus buat komik buat bahasa indonesia and english huwaa, but I'm trying so hard rn

Btw kalian sudah dengar falling flower? Enak banget ges astaga suaranya Hao sama Junnie 😭

- axarious



parallel world | junhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang