Seseorang tiba-tiba datang dengan tas jinjing nya mendatangi taera dan anak umur 5 tahun tersebut.🍑🍑
"Brian anak papa kenapa nangis?"
Taera melihat bapak-bapak kisaran umur 30 an didepannya itu tapi kalo dilihat memang ganteng sih.
"Loh bapak tadi kan yang nabrak saya?"
Taera disaat itu juga ingin meluapkan emosi tapi ditahan karena anak kecil yang tadi masih menagis.
Anak kecil tersebut langsung meminta gendong papa nya.
"Begini pak tadi anak bapak menanyakan buku yang mau dibaca tapi saya nggak tau apa yang anak bapak cari".
Setelah diturunkannya, brian menceritakan apa yang tadi terjadi.
Sepertinya bapak itu langsung paham.
"Oh iya mbak tadi anak saya kesini mau meminjam buku xxx".
Setelah itu taera mencarikan bukunya sambil berbicara sendiri.
"kenapa dari tadi gue dapet masalah terus sih aish".
Disisi lain seungyoun memperhatikan gadis tersebut dan bergumam "cantik".
Setelah menemukan, taera langsung mengurus peminjaman buku brian.
🍑🍑
"Mbak boleh meluangkan waktunya sebentar?". Siapa lagi kalau bukan seungyoun.
"Ada perlu apa ya pak?"
"Nanti akan saya jelaskan. Sekarang saya mau bicara sebentar". Setelah dipikir-pikir taera mau meluangkan waktu nya buat bapak-bapak yang tadi menabraknya.
"Begini mbak ini lebih meminta bantuan sih. Jadi anak saya kan sekolah di TK xx,
nah berhubung saya lihat tadi anak saya akrab juga dengan mbak dan saya juga sibuk, dan selesai kerja sekitar jam 5,
gimana kalau saya meminta tolong mbak buat jemput anak saya di TK xx dan kebetulan dari perpustakaan lumayan deket".Taera? Ya kagetlah baru kenal tiba-tiba minta bantuan, disuruh jemput anak orang lagi iwh.
"Begini ya pak, kenapa anda langsung mempercayakan anak bapak kepada saya?"
"Saya juga kenal bapak baru sehari dan itu pun saya juga belum tahu nama bapak siapa?".
"Oh jadi mbak ingin kenalan? Kenalin nama saya seungyoun".
"Bu-bukan begitu pak maksud saya".
"Nama mbak siapa?".
"Saya taera pak, Nam taera".
"Jadi gimana mau nggak setiap hari jemput anak saya? Masalah gaji nanti berapapun akan saya berikan bagaimana?".
Mendengar gaji banyak taera jadi berpikir ulang lumayan juga sih buat tambah-tambah uang jajan sama nyetak revisian skripsi.
Lagian stelah dipikir-pikir njemput anak kan gampang, apalagi anaknya lucu ngegemesin gitu.
"Baik pak saya akan terima tawaran bapak, cuman jemput anak bapak saja kan?".
"Ya ngga cuma jemput, berhubung anak saya suka sekali membaca nanti setelah dijemput bawa anak saya ke sini dan setelah kamu selesai kerja kamu antarkan anak saya pulang ke rumah itu tugasmu".
"Oke pak saya setuju untuk bayarannya,".
"ah iya nanti tiap harinya saya akan gaji kamu tiga ratus ribu gimana?".
Setelah dipikir-pikir lumayan juga Cuma jaga anak bentar tapi gajinya lumayan.
"Oh iya saya minta nomor kamu nanti saya kirim alamat rumah saya. Rumah saya lumayan deket juga dari perpustakaan ini".
🍑🍑
(seungyoun pov)
Ternyata tujuan lain seungyoun membayar taera bukan hanya untuk menjaga brian, tapi menghindarkan brian dari dia.Seungyoun mencoba mencari alasan untuk menjaga jarak dan menghindari dia.
Empat tahun lalu, adalah pengalaman pahit seungyoun saat bersama dia, ya Sana. Sana adalah mantan seungyoun.
Empat tahun lalu Sana meninggalkan seungyoun hanya gara-gara si pria kaya raya dan brengsek seungwoo. Seungwoo menjanjikan jika ia bersedia menjadi istrinya, sana akan mewarisi seluruh harta kekayaan seungwoo.
Padahal seungyoun sebenarnya juga nggak kalah kaya dibanding seungwoo. Mungkin sana nya saja yang dibutakan oleh janji-janji seungwoo.
Sana dan seungyoun pernah berpacaran selama 5 tahun dan akan menikah, tapi sana meninggalkan seungyoun begitu saja.
Seunyoun saat itu terpuruk dan dia berhasil bangkit kembali berkat seungyoun mengadopsi brian. Ya brian adalah anak dari panti asuhan yang diadopsi seungyoun.
Seungyoun saat ini lebih fokus dengan anak semata wayang nya tersebut walaupun bukan kandung. Semenjak seungyoun putus dengan sana ia tidak pernah jatuh cinta lagi karena ada rasa trauma ditinggalkan.
🍑🍑TBC🍑🍑
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Pak Seungyoun
FanfictionIni kenapa anak gue nempel terus sama dia? ~seungyoun duda anak 1 "Emm pak jangan panggil saya mbak bisa? Nanti dikira saya lebih tua dari bapak". "Boleh mau dipanggil apa? Bu? Apa sayang?" "Taera aja pak". ~ Taera mahasiswa akhir yg pusing skrips...