💀 4️⃣ 💀

943 129 23
                                    

hai! udah lama nunggu?

Mereka semua sudah packing dan berkumpul di ruang tengah villa. Hongjoong berpikir keras mencari alasan untuk meninggalkan tempat ini tanpa menyakiti hati pemilik nya.

"Kak, udah lah jujur aja sama Pak Sunho. Dia pasti paham kok," ujar Wooyoung, dia sudah lelah menghadapi semua ini.

Hongjoong menoleh sekilas lalu menggeleng, "gak, gue gak mau kesan kita buruk di mata Pak Sunho."

"Lo lebih mikirin kesan kita dibanding nyawa kita ya kak?" kata San sedikit kecewa mendengar penuturan Hongjoong baru saja.

"Gak gitu, San. Gue cuman mau kita gak bermasalah lagi, kita gak bakal tau siapa dalang di balik semua ini."

"Maksud lo?"

Hongjoong membuang nafasnya sebentar, "yaa emangnya kalian tau siapa yang nyelakain Yeosang? Engga kan? Gimana kalo itu Pak Sunho?" tanyanya balik.

Oh ya, bicara masalah Yeosang jatuh di kamar mandi kemarin dia emang betul betul gak tahu siapa yang membuatnya celaka. Karena dalam hitungan sekejap 'pelaku' menyelakai nya dan gak bisa ditemukan.

"Yeosang jatuh sendiri kali," celetuk Wooyoung.

"Ventilasi kamar mandi kebuka dan lo bilang gue jatuh sendiri? Bahkan lantai pun gak licin sama sekali."

"Siapa tau lo ceroboh?"

"Ceroboh? Jelas jelas gue liat ada bayangan yang masuk ke dalam kamar mandi," ujar Yeosang geram.

"Mungkin aja lo halu," sahut Wooyoung gak mau kalah.

"Udah anjirrr, berantem mulu gak kasian apa sama Kak Hongjoong dan Kak Seonghwa?" Yunho menengahi keduanya sebelum ada adegan baku hantam.

Wooyoung dan Yeosang saling melirik sinis lalu membuang muka masing-masing.

"Kapan kak mau berangkat?" tanya Jongho yang baru aja datang ke ruang tengah sambil menggeret koper biru langit miliknya.

"Agak sorean aja, gak papa kan?"

Pertanyaan Hongjoong dibalas anggukan dengan yang lain, pengecualian untuk Wooyoung dan Yeosang yang tiba-tiba pergi meninggalkan ruang tengah. 6 orang lainnya saling bertatapan bingung, terutama Seonghwa yang semakin pusing dibuatnya.

"Gue nyusul mereka dulu." Seonghwa ikut pergi menemui kedua manusia yang umurnya di bawah dia setahun itu.

•••

"Gue kesel ya kak, gue dituduh gitu sama Wooyoung. Emangnya siapa sih yang ngalamin kejadian itu? dia? bukan kan?"

Yeosang dan Seonghwa lagi berada di teras. Awalnya sih berdiri, tapi lama-kelamaan capek juga dan pada akhirnya duduk lesehan di lantai keramik.

Ck, kok bisa kotor gini sih lantai nya? Padahal Seonghwa selalu menyapu disini tiap pagi, sore, bahkan malam hari yang notabene nya gak boleh tetap dilakukan Seonghwa agar tetap bersih.

Seonghwa emang gak bisa liat sesuatu yang kotor, pasti mau bersihin terus.

"Udahlah, Sang. Mungkin Wooyoung lagi sensi aja, makanya gitu." ujar Seonghwa.

vacances [ ateez ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang