AdrianaGue paling nggak percaya sama yang namanya "love at first sight" apalagi "sahabatan murni tuh nggak ada, pasti bakal ada yang jatuh cinta" ㅡ pokoknya yang kayak gitu.
Kalo ditanya kenapa? ya nggak kenapa-kenapa juga sih, tapi kayaknya karena gue emang nggak pernah mengalami hal-hal macem itu, so i refused to believe things like that, more likely, until i feel butterflies in my stomach whenever i'm with him, until i feel my heart beats very fast whenever he calls my name, until i feel everything is just not right.
Tapi tolong percayalah, gue pun masih sering enggan untuk menjawab kalo ditanya apakah bener-bener punya rasa sama dia, apakah gue mau lebih dari sebatas sahabat sama dia, apakah dia juga punya perasaan yang sama dengan gue? Oh darling, please, that will never happen ㅡ i guess.
Bayangin aja betapa lucunya kalo gue tiba-tiba confess ke dia atau nanya hubungan kita sebenernya apa, dan dia dengan polosnya mungkin akan bilang "kita kan sahabat" atau lebih ditekan lagi "you're my childhood best friend" kayak gitu? apa gue nggak malu? hahahaha bayanginnya aja udah bikin geli duluan.
Ngomong-ngomong tentang childhood best friend alias tetangga beda dua blok, gue kenal dia udah dari kelas 2 SD dan sekarang kita udah di semester akhir kuliah. Time flies way too fast, right? nggak kepikiran juga bakal sahabatan awet sama dia, karena udah terlalu banyak orang yang dateng dan pergi secepat itu di kehidupan gue.
Oh iya, let me introduce him! Namanya Daniel Abi Sadhana. Biasanya dipanggil Daniel as in "Daniyel" not "Danil" ㅡ karena biar enak didenger aja kalo kata dia. Tapi, orang rumah dan orang terdekatnya lebih sering manggil Dhana, katanya sih dipanggil Dhana karena pas kecil dia agak susah nyebut "Daniel" dan itu nama usulan dari bundanya yang sangat mengidolakan Kang Daniel ㅡ penyanyi favorit bunda pada masanya.
Pasti pada mikir ya gue manggil dia apa? gue manggilnya juga Dhana, itu semua karena disuruh bunda. Padahal dulu gue lebih sering manggil dia Abi ㅡ biar lebih pendek aja gitu manggilnya, nggak perlu panjang-panjang.
___________
"Daniel!" sahut gue dari arah ruang serba guna, dan hal resenya adalah dia nggak nengok sama sekali padahal suara gue udah cukup kenceng.
"Daniel Sadhana!!" teriakan gue itu cukup untuk bikin orang sekitar nengok ke arah gue sambil ngasih tatapan ngapain-sih-itu-orang.
Nggak lama dia nengok sambil cengengesan dan nyamperin gue sambil ngerapiin bajunya ㅡ and god damn he is fine as hell.
YOU ARE READING
SADHANA | choi yeonjun
Fanfiction[bahasa] Pretty much a collection of Dhana and Adriana's love life that consist ups and downs, laughs and tears, joy and sorrow, and many more. start:04/03/2020