"Lihatlah kau tertidur sangat pulas malam ini, tentu saja aku sangat kesepian karena aku tidak pernah bisa tidur di malam hari" kata Elvish sembari berjalan di tubuh Alvin.
Tubuh Elvish mungkin hanya sebesar capung atau lebih besar sedikit. Sekarang waktunya aku bekerja, aku akan mendandanimu malam ini Alvin. Kau akan menjadi pria tampan besok pagi. Elvish pun bermain dengan rambut alvin sampai menjadi kusut.
"Kau tau Alvin? Oke akan kuberi tahu, aku sangat suka melukis dan kau harus lihat kepandaianku dalam melukis wajahmu. Wow kau terlihat sangat tampan sekarang, sayangnya crayon ini terlalu besar untukku, lain kali kau harus beli yang kecil Alvin, karena aku akan melukis lebih indah lagi lain kali"
Elvish pun tertawa kecil di malam hari yang sunyi itu.
"Sial bunyi bel gereja itu lagi, sepertinya aku harus kembali. Maaf Alvin aku tidak bisa menunggumu sampai kau bangun, tapi aku janji aku akan kembali" bisik Elvish sambil menaik turunkan telinga Alvin sampai ia tersadar dan terbangun.
Elvish pun menghilang seketika.
"Aku mimpi buruk lagi, seolah-olah dunia mimpi lebih membenciku daripada dunia nyata. Dan apa yang terjadi dengan rambut dan wajahku. Ibu...............!!!Ini pasti ulah Lisa semalam. Kenapa ibu tidak menjaganya sehingga tidak masuk kamarku sembarangan? Lihatlah aku kini sudah siap menjadi badut di acara ulang tahun Lisa. Sialan..."
"Kenapa pagi-pagi sekali kau bangun dan berteriak sampai membuat adikmu ini menangis" kata ibu setelah membuka pintu kamar Alvin.
"Oh tidak nak, ini lebih buruk dari sekedar badut. Cepat bersihkan itu dan pergi ke sekolah. Entah apa yang dipikirkanmu sehingga kau mencari perhatian denganku. Kau tahu kalau Lisa selalu tidur lebih awal darimu dan engkau malah menyalahkannya? Dan tentu saja kamar kami selalu terkunci, tidak mungkin Lisa dapat membukanya"
"Tidak bu, kalau bukan Lisa siapa yang melakukan ini, jelas sekali ini seperti lukisan anak kecil yang tidak mempunyai aturan" tambah Alvin.
"Sudah ibu tidak mau mendengar alasanmu lagi"
Ibu pun menutup pintu kamar dan menuju ruang makan untuk menyiapkan sarapan.
"Aneh sekali, kalau bukan Lisa lalu siapa? Hantu? Yang benar saja. Atau tadi malam aku hanya mengigao? Mengigao pun aku tak akan pernah menggambar wajahku sendiri. Ini sangat buruk. Lukisan nya jelas sekali seperti bocah. Atau mungkin hantu anak kecil? Lama-lama aku bisa gila."
Hari ini adalah hari ulang tahun Lisa. Genap 5 tahun umurnya sekarang. Ayah dan Ibu membuat acara ulang tahunnya sangat mewah walau keluarga Alvin bukanlah dari kalangan orang kaya. Lisa sangat menyukai peri dan princess. Hampir semua tamu undangan mengenakan pakaian seperti peri atau putri yang cantik dan pangeran tampan.
"Pakai ini" Ibu memberikan pakaian seperti seorang ksatria.
"Aku tidak mau, memalukan sekali dan aku tidak suka keramaian" jawab Alvin hendak meninggalkan ibunya.
"Tunggu nak, ini demi Lisa. Sekali ini saja kau jangan membuatnya kecewa. Ini adalah hari ulang tahun nya"
Alvin pun dengan terpaksa memakai pakaian itu di acara ulang tahun Lisa.
"Wow... Rumah Alvin ramai sekali. Banyak lampu dan terdengar lagu-lagu dari sana. Sangat terlihat bahagia, ini tidak bisa dibiarkan. Oke saatnya Elvish kembali..."
Ia pun mengintip dari balik jendela dan kaget karena banyak sekali anak kecil yang memakai baju sepertinya. Seperti peri yang memakai sayap dan pangeran yang membawa pedang. Apa Alvin mengundang semua peri ke rumahnya? Ternyata ini adalah ulang tahun adik Alvin. Ini kesempatanku untuk menyamar dan ikut ber senang-senang dengan mereka. Ups.. maksudnya hanya aku yang bersenang-senang. Hahaha...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Fairy [ Completed ]
FantasyMembosankan sekali hidupnya. Tiap hari berjalan menuju sekolah dan kembali kerumah hanya untuk belajar lagi. Dia tidak tahu bagaimana rasanya hidup sepertiku yang bebas melakukan apapun. Dan kau adalah sasaranku kali ini pria kecil yang lugu. Aku ak...