Biji Ajaib

84 38 4
                                    

     Sayap Elvish rusak dan sangat sulit untuk digerakkan. Elvish hampir saja menangis. Padahal ia sangat ingin membantu kupu-kupu itu, tetapi ia malah ditimpa masalah karena kecerobohannya. Ia akan terus merasa bersalah jika tidak membantu kupu-kupu. Untung saja, perhatian anjing teralihkan sehingga Elvish tidak dikejarnya lagi. Elvish berjalan menuju jendela kamar Alvin dengan kakinya yang lemas dan susah digerakkan. Memang sumber kekuatan peri ada di sayapnya. Jika sayap peri terluka maka seluruh tubuhnya akan lemas. Elvish pun dengan sabar menunggu Alvin pulang. Tidak lama kemudia Alvin kembali dan menemukan Elvish sudah berada di depan jendela kamarnya.

"Elvish, kau kenapa kemari? Kenapa kau tidak terbang saja dan masuk melalui ventilasi udara seperti biasanya?" tanya Alvin.

"Lihat apa yang anjingmu lakukan pada sayapku. Cepat bukakan jendelanya" pinta Elvish.

"Maksudmu snopy? Memang anjing itu sangat pintar. Tapi apa lukamu parah?"

"Tidak penting, kita bicarakan nanti saja. Sekarang bantu aku temukan bunga winter rose"

"Apakah bunga winter rose itu untuk menyembuhkan sayapmu?"

"Tidak. Bunga winter rose tidak bisa untuk menyembuhkan sesuatu yang sudah rusak fatal seperti ini"

"Lalu? Kenapa kau..."

"Cepat Alvin, jangan banyak bertanya kali ini. Aku sangat panik dan tidak punya banyak waktu" kata Elvish kesal.

"Oke, tunggu sebentar. Kau tunggu disini saja. Aku akan segera kembali"

Setelah beberapa saat, Alvin kembali dengan membawa bunga winter rose. Tetapi sayang, ia hanya membawa 1 bunga saja.

"Kenapa kau hanya ambil satu?" tanya Elvish.

"Maaf. Disana aku hanya melihat 1 bunga karena bunga lain banyak yang layu dan mati" jawab Alvin.

"Yasudahlah, lagipula aku hanya butuh satu, tapi jika ada 2 atau 3 pasti akan lebih baik untuk berjaga-jaga. Tapi aku bingung, aku sekarang sudah tidak bisa terbang, padahal aku ingin membantu kupu-kupu. Kalau aku tidak kembali sekarang ia pasti akan terus menungguku. Padahal kepompongnya harus segera disembuhkan" jelas Elvish sambil melihat sayapnya dari cermin.

"Yasudah aku akan membawamu menggunakan sepeda" jawab Alvin dengan senyuman polosnya.

"Jangan bodoh, tidak mungkin aku membawa manusia ke Vizuenilla. Pintu masuk kesana pasti dijaga oleh peri-peri pemanah" kata Elvish.

"Kenapa aku harus takut, peri sekecil kalian tidak mungkin dapat melukai manusia dewasa" jawab Alvin sombong.

"Jangan meremehkan panah peri, karena panah tersebut dapat membuat manusia mempunyai penyakit aneh dan tentu saja kau akan lupa semua tentang peri. Dan yang paling parah jika mereka tau aku yang membawamu, aku akan diusir dan dimusuhi oleh peri-peri disana" jelas Elvish.

"Yasudah kalau begitu. Aku sudah ada niatan untuk membantu tapi jika kau tidak mau, tak masalah. Aku juga tidak mau repot" kata Alvin lalu membaringkan badannya ke kasur dan memejamkan mata.

"Hei jangan tidur, cepat bantu aku" kata Elvish sambil menarik-narik kelopak mata Alvin.

"Auw, dasar peri kasar. Lalu apa rencanamu?" tanya Alvin segera bangun dari kasurnya.

"Aku bisa membuat badanmu menjadi kecil sepertiku, tetapi aku tidak bisa membuatkan sayap untukmu"

"Apa? Sungguh ajaib. Tapi kau bisa mengembalikan badanku seperti semula kan? Tidak kecil selamanya?"

"Tentu saja bisa. Kau tak perlu kawatir. Yang ku kawatirkan, jika peri melihatmu tanpa sayap mereka pasti curiga karena para peri pasti terlahir dengan sayap" kata Elvish.

The Secret of Fairy [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang