Terjadi kekacauan di bukit Vizuenilla, tempat dimana peri-peri tinggal. Saat Elvish tiba disana, bukit terlihat kering seperti telah terjadi kebakaran. Banyak pohon-pohon yang hangus dan serangga mati. Terdengar suara rintihan dan tangisan para peri. Semua pekerjaan para peri berantakan sehingga mereka kelaparan. Bayi-bayi peri yang baru saja dilahirkan menangis ditinggal orangtuanya. Elvish sangat menyesal karena ia tidak berada di sana saat tempat tinggalnya di serang. Eldridge kembali, ia menculik peri-peri yang terlihat lemah. Menyihir peri yang tidak patuh dengannya. Ratu memberanikan diri untuk melawan Eldridge.
"Sudah cukup, Eldridge. Apa yang kau mau dari kami?" kata Ratu Alana berkaca-kaca.
"Aku hanya ingin peri-peri ini Ratu Alana. Bolehkan aku mengambilnya sedikit?" jawab Eldridge.
"Sedikit katamu? Peri di bukit ini hampir habis karenamu. Peri yang seharusnya tumbuh dewasa bersama keluarganya sekarang mereka harus bersusah payah memikirkan apa yang harus mereka makan. Kau sangat kejam Eldridge. Semoga kau segera mendapat hukuman dari malaikat"
"Tidak peduli. Aku tidak takut dengan malaikat. Punya kuasa apa dia sampai berani menghukumku"
"Aku mohon El. Aku akan berikan apa saja yang kau mau asalkan kau melepaskan semua peri-peri yang telah kau tangkap" pinta Ratu Alana.
Ratu sangatlah baik dan bijaksana. Ia rela melakukan apa saja demi rakyatnya.
"Baik aku akan melepaskan mereka jika kau melepaskan mahkota yang ada dikepalamu itu dan berhentilah menjadi Ratu. Dan satu lagi, kau harus mau menjadi budakku" jawab Eldridge sambil tertawa.
"Kurang ajar, serang dia" seru Stefan peri pemanah.
Peri pemanah pun segera melindungi Ratu Alana dan memanah Eldridge. Anehnya panah tersebut sama sekali tidak melukai tubuh Eldridge ataupun merobek pakaiannya.
"Hei itu menggelikan. Charlie cepat serang mereka" kata Eldrige.
Charlie adalah nama seekor capung yang menjadi peliharaan Eldridge. Saat Charlie menyerang peri pemanah, mereka terjatuh lemas dan tidak dapat mengepakkan sayapnya kembali. Para peri pemanah lalai sehingga sasaran Charlie menuju ke Ratu. Ratu pun ikut terjatuh dan rakyatnya mengerumuni dia.
"Aku akan memenuhi permintaanmu. Aku akan menyerahkan mahkota ini dan menjadi budakmu" kata Ratu Alana dengan suara sesak karena dadanya sakit.
"Jangan Ratu. Biar kami saja yang menjadi budaknya" kata peri-peri yang mengerumuninya.
Tetapi perkataan mereka tidak dihiraukan oleh Ratu karena ia tidak mau rakyatnya terus menderita.
"Bagus, cepat serahkan" kata Eldridge sambil mengulurkan tangannya.
Ratu Alana pun menyerahkan mahkotanya dan Eldridge memakai mahkota tersebut.
"Alana, kau sekarang sudah bukan ratu lagi. Sekarang kalian harus patuh padaku karena aku sudah menjadi raja kalian" kata Eldridge.
"Apa katamu? Kau sudah berjanji akan melepaskan rakyat-rakyatku"
"Tidak akan. Tidak semudah itu dasar Alana bodoh. Kau mudah sekali di tipu"
Eldridge beserta pasukannya pergi meninggalkan bukit Vizuenilla dengan membawa peri-peri yang berhasil ditangkapnya. Ratu menangis dan menyalahkan dirinya sendiri.
"Kau tetap ratu kami. Jangan sedih ratu, ini semua bukan salah ratu" kata para peri berusaha menghibur Ratu Alana.
Eldridge adalah peri dengan sayap yang berwarna hitam. Semakin hitam warna sayapnya maka ia semakin kuat karena ia mempunyai sihir hitam. Sihir tersebut diramalkan dapat membuat manusia patuh jika kekuatan tersebut semakin besar. Syarat agar ia dapat semakin kuat yaitu dengan menyerap energi peri sebanyak-banyaknya. Dengan menculik peri-peri, ia dapat mengambil energinya dan menjadikan peri yang sudah lemah itu menjadi budaknya. Ia sangat jahat dan kejam. Tiada ampun darinya jika ada yang tidak mematuhi aturannya. Banyak cara yang sudah dilakukan peri pemanah untuk membunuh Eldridge tetapi usaha tersebut malah membuat dirinya menjadi semakin kuat. Peri-peri sangat kesal dan tentu saja sangat takut dengan Eldridge. Saat terdengar tanda-tanda Eldridge datang mereka segera bersembunyi di dalam rumah namun Eldridge tetap saja dengan mudah menemukan mereka. Peri pemanah sudah mendesain panahnya sangat runcing dan memberi bubuk cabai di ujung panah tersebut agar Eldridge merasa kepanasan. Namun ternyata semua sia-sia saja, cara tersebut tidak dapat menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Fairy [ Completed ]
FantasyMembosankan sekali hidupnya. Tiap hari berjalan menuju sekolah dan kembali kerumah hanya untuk belajar lagi. Dia tidak tahu bagaimana rasanya hidup sepertiku yang bebas melakukan apapun. Dan kau adalah sasaranku kali ini pria kecil yang lugu. Aku ak...