~Part 1~

206 34 3
                                    

~~Happy Reading~~
*****
Hanara Razeta atau biasa di panggil Nara oleh keluarga, teman-teman dan orang -orang di sekitarnya. Nara berasal dari keluarga yang kaya raya. Papanya seorang pengusaha terkenal di dalam negeri maupun di luar negeri sedangkan Mamanya seorang dokter yang sangat terkenal dan memiliki rumah sakit.

Nara seorang chef terkenal sudah banyak restoran yang ia miliki dari hasil kerja kerasnya selama beberapa tahun ini.

Nara adalah gadis yang sangat cantik, terkadang anggun dan bar-bar, cerdas, tetapi keras kepala, susah di atur dan selalu berpenampilan sempurna dan memakai pakaian yang harganya tidak bisa dihitung

Namun sayang, di usianya yang tiga puluh tahun Nara masih saja sendiri, seharusnya di usia dua puluh delapan tahun Nara sudah memiliki pasangan. Tapi sayangnya Nara belum menemukan pilihan yang tepat, baginya jodoh akan datang sendiri suatu saat nanti

Tapi kapan??

Itu adalah pertanyaan papa dan mamanya ketika Nara mengatakan jodoh akan datang sendiri suatu saat nanti.

Papa dan mamaya seringkali menjodohkan Nara dengan anak sahabat-sahabatnya, namun ujung-ujungnya Nara selalu berhasil menggagalkan perjodohan itu dengan berbagai cara

Papa dan mamanya bahkan sudah tidak tahan dengan kelakuan Nara yang sering kali mempermalukannya

*****
Gadis yang memakai gaun merah maron itu berjalan dengan begitu anggun. Para pelayan yang menatapnya tersenyum sambil menyapanya sementara gadis itu hanya tersenyum tipis, gadis itu adalah Nara si bos yang cantik dan anggun

Belum sempat Nara membuka pintu ruangannya tiba-tiba ponsenya berdering. Nara mendengus ketika nama mamanya tertera di layar, dengan malas Nara mengangkatnya

"Kenapa lama banget sih ngakat telfonnya, durhaka banget kamu jadi anak" itu adalah kata-kata yang pertama kali keluar dari suara mamanya, Nara memakluminya tentu saja mamanya marah karna sejak tadi pagi mamanya sudah menelfonnya beberapa kali tapi baru kali ini Nara mengangkatnya

"Memangnya ada apaan sih mah?"

"Pokoknya kamu harus pulang sekarang, Mama ngak mau tau kalau kamu ngak pulang Mama ngak mau mengakui kamu jadi anak" setelah mengatakan itu Mama langsung memutuskan sambungan sepihak membuat Nara mendengus kesal, mamanya benar-benar kekanakan

Dengan berat hati Nara meninggalkan restorannya yang begitu ramai, lagian sudah seminggu ia tidak pulang, itulah mungkin sebabnya mama marah kepadanya

*****
"Mama sama papa mau ngomong serius sama kamu!" itu adalah kata-kata pertama yang keluar dari suara Mama ketika Nara duduk di ruang tamu

Lagi-lagi Nara menghela nafas panjang, pasti masalah perjodohan lagi, Nara sudah sangat hafal kelakuan kedua orang tuanya yang selalu mencarikan jodoh untuknya dan siapa lagi laki-laki yang mau di jodoh kan dengan nya, Nara benar-benar pusing sekarang

"Papa mau jodohin kamu sama anak sahabat papa" tuh kan benar tebakan Nara

"Namanya Azka Misdaq, anaknya baik, sopan, mapan, ganteng, benar-benar calon menantu idaman" Mama menggebu-gebu saat menceritakan calon menantunya

Nara memutar bola matanya malas saat mendengar mamanya selalu saja berlebihan

"Bagaimana Nara kamu setuju kan?" tanya papa kepada Nara

"Iya Nara terima perjodohan ini" ucap Nara setengah iklas

Mungkin ini saatnya Nara menerima perjodohan ini, Nara benar-benar sudah tidak tahan melihat wajah kedua orang tuanya yang begitu berharap padanya. Kasihan juga Mama dan papanya sudah tua, Nara ingin membahagiakan kedua orang tuanya

"Alhamdulillah makasih sayang" Mama memeluk Nara begitu erat setelah itu mencium seluruh wajah Nara, inilah kelakuan mamanya jika senang yang kadang membuat Nara kesal sendiri, tapi tidak dapat dipungkiri Nara senang melihat kedua orang tuanya bahagia

"Oh ya sayang besok kamu ketemu sama Azka di restoran yang dekat rumah sakit kita"

"Besok Nara sibuk mah, kapan-kapan aja deh" dengan wajah memohon

"Lebih cepat lebih baik sayang, Mama sudah ngak sabar kalian nikah terus punya anak" sambil membayangkan punya cucu yang lucu-lucu, sementara papa diam melihat kelakuan istrinya yang terlalu semangat

"Mama apa-apaan sih, yaudah besok Nara ketemu sama si Zaka"

"Namanya Azka!" kesal mama menatap Nara yang salah menyebut nama calon menantunya

"Oh iya umurnya 28 tahun" lanjut Mama membuat Nara melotot, itu artinya dia lebih tua dari lelaki itu

Tidak!! Ini tidak bisa dibiarkan

"Perjodohan ini di batalkan!" tegas Nara tak terbantahkan

"Perjodohan ini tetap di lanjutkan" ucap papa tak kalah tegas yang sejak tadi diam

"Papa apa-apaan sih, masa Nara di jodohin sama berondong" kesal Nara, bayangkan saja masa ia jodohin dengan brondong, ia beda tiga tahun dengan laki-laki yang bernama Azka itu

"Meskipun brondong tapi dia itu udah mapan terus ganteng, kalau begitu Mama juga mau sama berondong"

"Mama!" tegur papa yang terlihat sangat cemburu

"Bercanda pah" sambil memeluk suaminya begitu mesra

Nara pergi kekamar meninggalkan Mama dan papanya tanpa menghiraukan teriakan mamanya yang memanggilnya. Nara butuh tidur, kepalanya sangat pusing

"Apapun yang terjadi perjodohan ini harus batal" batin Nara meyakinkan

★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★

Jangan lupa voment #makasih











TUJUH HARI MENGGAGALKAN PERJODOHAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang