Part 6

98 25 2
                                    

~~Happy Reading~~
*****
Hari ini Azka mengajak Nara untuk pergi jalan-jalan atau bisa di bilang kencan

Sekarang Nara sudah siap tetapi Azka belum juga datang, sepertinya laki-laki itu suka sekali membuatnya menunggu

Setelah sepuluh menit menunggu akhirnya Azka datang juga

"Maaf tadi aku ada urusan sebentar" ucap Azka ketika melihat wajah Nara yang terlihat kesal

"Bukannya kamu memang suka buat saya menunggu" sambil mendengus membuat Azka terkekeh

Apa ada yang lucu?

"Lebih baik kita berangkat sekarang" sambil membukakan pintu untuk Nara

Tunggu! Sepertinya ada yang salah, kenapa Azka tidak protes dengan penampilannya yang hanya memakai kaos dengan rok panjang bahkan tidak memakai makeup sama sekali, benar-benar bukan style Nara

"Sepertinya misi pertama hari ini gagal total" batin Nara

"Kita mau kemana?" tanya Nara ketika sejak tadi tidak ada pembicaraan

"Nanti kamu juga tau" ucap Azka membuat Nara memutar bola matanya

Akhirnya setelah beberapa menit mereka berdua sampai di sebuah restoran yang begitu mewah

"Misi kedua telah di mulai" batin Nara ketika duduk bersama Azka, tak hanya Azka tetapi ada dua lelaki yang tidak di kenal oleh Nara, mungkin teman Azka, sepertinya ini bukanlah kencan karena ada teman-teman Azka juga

"Kenalin ini calon istri gue" ucap Azka kepada temannya yang bernama Alvin dan Raka

"Pilihan Lo kali ini yang paling terbaik" ucap Alvin sambil melirik Nara yang penampilannya biasa-biasa saja bahkan sepertinya tidak menyisir rambutnya, Alvin tidak tahu saja kalau Nara memang sengaja

"Gue setuju Vin" ucap Raka sambil menahan senyumnya, Raka benar-benar heran dengan pilihan Azka kali ini, padahal banyak di luaran sana wanita cantik dan seksi mau dengannya tetapi kenapa malah sama wanita yang biasa-biasa saja

Sementara Nara merasa senang karna sudah mempermalukan Azka, sepertinya teman-teman Azka tidak menyukainya

"Sayang kamu mau pesan apa?" tanya Azka sambil memanggil pelayan

"Wuidih udah pake sayang-sayang aja" pekik Alvin kegirangan

"Nara Lo tau kalau Azka tuh ngak pernah ngomong sayang sama cewek,  Lo adalah cewek pertama dan Lo benar-benar beruntung" ucap Raka

Apakah Nara harus percaya? Sepertinya Nara tidak peduli

Alvin dan Raka melotot saat melihat pesanan Nara yang begitu banyak sedangkan Azka terlihat biasa-biasa saja

"Lo yakin bisa habisin itu semua?" tanya Alvin, bayangkan saja Nara memesan menu lebih dari tujuh menu

Banyak sekali bukan?

Nara memang sengaja, biarkan saja Azka semakin malu dan ilfil kepadanya, tapi Nara tidak bisa memungkiri jika Azka sejak tadi sebenarnya tidak ilfil bahkan tidak merasa malu. Nara jadi kesal sendiri

Semua makanan telah datang, Alvin yang menatap semua menu jadi kenyang sendiri sebelum memakannya sementara Raka terlihat senang, karena memang sangat suka makan

Nara memakan makanannya dengan lahap bahkan dengan mulut penuh, yah Nara sengaja biar dia terlihat menjijikan

Alvin dan Raka yang menatapnya bergidik ngeri

"Sayang makannya pelan-pelan aja, ngak usah terburu-buru" ucap Azka tersenyum sambil mengusap punggung Nara membuat Nara tersedak, dengan cepat Azka memberinya minum

"Tuh kan apa aku bilang makannya pelan-pelan aja" ucap Azka dengan nada khawatir

Sementara Alvin dan Raka benar-benar tidak percaya dengan sikap Azka, benar-benar seperti bukan Azka

Nara kembali memakan makanannya dengan rakus seperti tidak pernah di kasi makan selama seminggu, Nara kesal kenapa susah sekali membuat Azka malu dan susah sekali membuat Azka supaya tidak menyukainya

*****
"Besok aku jemput lagi" ucap Azka sambil mengacak-acak rambut Nara. Tapi, dengan cepat Nara menepis tangan Azka membuat Azka terkekeh

"Mulai sekarang aku ngak mau dengar kamu ngomong kata saya, aku maunya kamu pakai kata aku" ucap Azka tak terbantahkan

"Suka-suka saya dong, itu bukan urusan kamu" sambil menatap Azka tajam, belum jadi suami Azka sudah mengaturnya

"Kalau kamu masih ngomong kata saya, aku bakalan cium kamu sekarang juga" tegas Azka

"Emang kamu berani?" tantang Nara sambil melipat tangannya di dada

Sebenarnya Nara sedikit was-was tetapi dia tidak boleh terlihat takut

"Kamu berani nantangin aku?" tanya Azka sambil tersenyum

"Kalau iy...."

Cup

Nara melotot saat Azka benar-benar menciumnya, meskipun di pipi tetapi tetap saja Nara tidak terima

Nafas Nara memburu, kedua tangannya bahkan mengepal

Bughh

Azka meringis sementara Nara tidak peduli dan berlari masuk kedalam rumah, meninggalkan Azka yang meringis

"Baru kali ini gue di tinju sama cewek dan cewek itu calon istri gue sendiri" sambil meringis memegang sudut bibirnya yang berkedut. Tapi setelah itu Azka tersenyum saat mengingat kejadian saat dia mencium Nara

★★★★★★
Bersambung~~~~

TUJUH HARI MENGGAGALKAN PERJODOHAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang