kidoRyos present
∞∞
This story is belongs to me, do not copy or remake without my permission!
∞
∞∞
Just click back or leave if you dont like boy x boy story.
. be mature to fill comments area .
₆₁₄
PLEASE LEAVE ANY COMMENT, LIKE AND FOLLOW AFTER READING 😊
.
.
.
Baekhyun menatap Chanyeol bingung, sikap lelaki ini semakin membingungkan dari hari ke hari. Chanyeol terlihat frustasi, dan semakin kentara ketika Baekhyun semakin melawannya. Keduanya seakan tarik ulur, semuanya terasa semakin abstrak dan menakutkan bagi keduanya.
Baekhyun yang tak memberinya kesempatan untuk bicara, dan Chanyeol yang selalu menjadikan Byul sebagai kartu as bagi keamanannya. Chanyeol mendesah frustasi, tugas yang menumpuk ditambah Byul yang terus menangis di pangkuan Baekhyun, pria kecil itu berjalan kesana kemari mencoba untuk menenangkan Byul, memberinya air susu dan menepuk pantatnya, semuanya tak berhasil. Anak itu masih menangis dengan keras membuat Baekhyun juga ikut menangis dalam diam.
"C-Chanyeol." Baekhyun mencicit, dia tak bisa lagi bersikap arogan dan menuntut pada Chanyeol, menjadikan dirinya berada diatas guna melindungi dirinya sendiri. Dia tak bisa melakukan itu.
"Ada apa, Baekhyun?" jawab Chanyeol terdengar jengah, ia menutup buku tebal itu cukup kasar dan menatap Baekhyun malas. Demi Tuhan, dia memiliki banyak tugas dan Baekhyun tak membiarkan tangis anaknya reda.
"B-byul--"
Chanyeol mengerang membuat Baekhyun cepat-cepat mundur beberapa langkah, semakin erat pelukannya pada sang anak dan menatap begitu waspada.
Lelaki yang lebih tinggi melihat bagaimana pucatnya wajah bayi dalam gendongan ibunya itu, membelalak kaget ketika bibir yang seharusnya lembut itu bahkan pecah-pecah. Chanyeol mengambil alih Byun dalam sekali hentakan kemudian mendorong Baekhyun menjauh membuat yang lebih kecil menjerit.
"Diam disana, sialan!"
Chanyeol menyesal setelah mengatakannya.
Ia berjalan seraya menggendong Byul dan menepuk pantatnya pelan, mencoba meredakan tangisnya walau percuma. Kemudian dia baringkan perlahan, memeriksa suhu tubuh Byul dengan termometer dan mengambil stetoskopnya di laci, tak lama kemudian dia kemudian mengambil kunci mobilnya.
"Apa--"
"Byul sakit, dan kau begitu bodoh hanya ikut menangis! Kami akan ke rumah sakit, diam disini selama kami pergi nanti!"
Chanyeol pergi, mengunci pintunya setelah menutupnya dengan keras. Dia membawa Byul dalam pelukannya, sedang sakit sampai bibirnya pecah-pecah dan dirinya dibiarkan meraung di apartemen bersama kecemasan yang luar biasa. Baekhyun merangkak menuju pintu, mengais apapun yang ada disana mencoba untuk membukanya.
"B-byulie, hiks." hanya menangis, dia tak membantu apapun. Jantungnya berdegup dengan kencang penuh akan rasa khawatir. Dia tak mempercayai Chanyeol, pria itu tetap penculik anaknya, seorang yang jahat dan memiliki misteri di belakang punggungnya.
Dengan isak tangis tak kunjung berhenti, Baekhyun berlari ke ruang musik, mencari ponselnya. Membuka satu persatu laci yang ada, mencari ke segala celah, namun nihil. Chanyeol mungkin telah mengambilnya, langkahnya ia bawa pada kamar dan membongkar isi lemari. tak ada yang ia temukan untuk menghubungi siapapun di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restless °[CHANBAEK]°
Fanfiction"Persiapkan dirimu untuk mendekam dalam penjara, Park!" Seharusnya Chanyeol tak takut, tak juga panik, karena dirinya dapat dikatakan memegang kuasa. Namun nyatanya Baekhyun tak semudah yang dia bayangkan, tak seperti submisif yang dalam bayanganny...