kidoRyo's present
∞∞
This story is belongs to me, do not copy or remake without my permission!
∞
∞∞
Just click back or leave if you dont like boy x boy story.
. be mature to fill comments area .
₆₁₄
PLEASE LEAVE ANY COMMENT, LIKE AND FOLLOW AFTER READING 😊
.
.
Chapter ini berisi flashback.Chanyeol menarik satu tangan Baekhyun yang sengaja dibebaskan, berniat lebih mendekatkan tubuh lunglai itu ke pagar balkon, namun hal itu yang membuatnya hampir menjadi pembunuh. Baekhyun melayang, dengan balutan selimut penuh cairan merah pada wajah dan hanya berpangku pada tangannya. Dan sialnya, Baekhyun tak balas menggenggamnya, matanya tertutup dan terlihat begitu damai dengan terpaan sinar matahari.
Dalam hati bertanya, inikah yang diinginkannya?
Seberapa jauh ia melangkah menelusuri dan semakin menumbuhkan rasa namun masih ditutupi dengan rasa takut dan kekecewaan yang besar?
Kembali pada realita, membuka mata bulatnya dan menatap seorang yang masih dengan damainya menggantungkan hidup pada tangan kekar miliknya.
'Jatuh!'
Chanyeol diam, menatap Baekhyun cukup lama. Mata terpejam dengan damai itu mengetuk hatinya yang sudah merasa aneh sejak awal, sudah memantapkan rasa di awal mereka bertemu. Tak peduli apa yang ia perbuat, tak juga berpikir soal kesalahan, dia dengan lancangnya menyukai orang yang kini menggantung bebas dengan lengannya sebagai penopang hidupnya.
Seharusnya, dia tak melakukan ini. Membunuh hanya akan membuatnya menyesal tak berujung.
Chanyeol merasakan matanya basah, menetes pada pipi si kecil yang menggantung kemudian dia menggunakan kedua lengannya untuk mengangkat Baekhyun dan memeluknya begitu erat.
Tangis kencang bak seorang yang dalam perasaan berkabung begitu menyedihkan di dengar, seraya memeluk tubuh lemas yang tak memiliki kesadaran, Chanyeol memeluk dan menciumi surai beraroma bayi itu.
"Angggh! Hiks, maafkan aku, hiks. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku begitu pengecut, ketakutan dan bodoh, hiks."
Seharusnya Baekhyun mendengar itu, isi hati seorang calon dokter yang kebingungan dengan dirinya sendiri. Dengan isak tangis yang tak kunjung berhenti, Chanyeol membawa Baekhyun untuk dibaringkan di sofa, menatap raga itu penuh sesal. Begitu frustasi, menjambak rambutnya dan memukul dadanya berkali-kali, sesak rasanya.
Sampai pada waktu dimana ia tak mampu lagi menangis, namun fikirnya semakin bercabang, melayang dan membuat banyak perdebatan.
Menhgambil tindakan untuk menerjunkan diri, dengan pikir berkecamuk tak kunjung usai. Kepalanya seakan ingin pecah karena banyak perdebatan di benaknya, intimidasi pada dirinya sendiri dan semakin merasa frustasi sendiri.
Dan yang membuatnya merasa lebih buruk adalah, dimana seorang terbangun dan memeluknya, menahannya untuk tak berbuat bodoh. Disisi lain, itu merupakan lampu hijau baginya. Sebuah langkah baru yang ia harap membuat mereka lebih baik dan mengubah paradigma lelaki yang lebih kecil mengenai dirinya.
.
.
.
₆₁₄
₆₁₄
₆₁₄
tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Restless °[CHANBAEK]°
Fanfiction"Persiapkan dirimu untuk mendekam dalam penjara, Park!" Seharusnya Chanyeol tak takut, tak juga panik, karena dirinya dapat dikatakan memegang kuasa. Namun nyatanya Baekhyun tak semudah yang dia bayangkan, tak seperti submisif yang dalam bayanganny...