monochrome.

169 30 5
                                    

kidoRyo's present

∞∞

This story is belongs to me, do not copy or remake without my permission!

∞∞

Just click back or leave if you dont like boy x boy story.

. be mature to fill comments area .

₆₁₄

PLEASE LEAVE ANY COMMENT, LIKE AND FOLLOW AFTER READING 😊

.

.

Sudah empat jam mereka dalam suasana yang aneh, sejak Baekhyun mengatakan 'aku belum siap' dengan lirih, menyerahkan ponsel miliknya dengan takut dan kemudian berjalan kaki. Chanyeol menarik tangan Baekhyun dengan lembut dan melangkah menuju mobilnya, agar Baekhyun tak pulang sendirian dengan bus. Dan, Chanyeol tak yakin apa Baekhyun memiliki uang dalam sakunya.

Chanyeol yang diam menunggu Baekhyun merasa siap untuk bicara, tatap muka dengannya yang sama saja sebuah ancaman yang menakutkan -bagi Baekhyun. Dan Baekhyun, yang masih kebingungan dengan perasaanya sendiri masih berbaring dengan rasa kantuk yang semakin menyerang efek obat yang dia konsumsi.

Byul sudah bersamanya, tertidur dengan dot bergerak kecil di mulutnya dengan wajah menyusup pada ketiak Baekhyun. Dan Baekhyun, semakin mengantuk pada akhirnya tertidur dengan lelap di kamar Chanyeol.

Pagi-pagi sekali, Chanyeol menyiapkan panekuk untuk Baekhyun dan bubur bayi untuk Jiwon. Setelah semuanya siap, dia membawanya ke kamar dan membangunkan Baekhyun dengan lembut. Baekhyun tampak terkejut, namun dia bersikap seolah tak terjadi apapun setelahnya.

"Makanlah, setelah itu aku akan mengganti perbanmu." ucapnya begitu lembut.

Baekhyun tampak terkejut, raut wajahnya berubah lebih waspada dari sebelumnya.

"Serius, aku hanya akan mengganti perbanmu. Itu saja, jangan takut. --kumohon." suaranya terlalu lirih di akhir. Sikap Baekhyun selalu menghentaknya untuk mengingat seberapa besar kesalahannya di hari yang lalu.

Baekhyun menatapnya cukup lama, kemudian mengangguk dan menerima sepiring panekuk dari pria tinggi itu, memakannya dengan diam sesekali melirik pada Byul yang masih tertidur. Chanyeol melirik arlojinya, kemudian sedikit menjauhkan Byul dari Baekhyun agar tak mengganggu acara makan Baekhyun dan membenahi selimut bayinya itu.

"Se-setelah ini, mari bicara." ujar Baekhyun pada akhirnya.

Chanyeol menatapnya berbinar, kemudian mengangguk pelan.

"Aku akan menyiapkan kebutuhan untuk mengganti perbanmu." ucap Chanyeol sebelum berjalan keluar melakukan apa yang dikatakannya dan membiarkan Baekhyun menghabiskan sarapannya.

Chanyeol kembali tepat setelah Baekhyun menyelesaikan makannya. Baekhyun tetap duduk ketika ia mengganti perban, tanpa percakapan berarti. Baekhyun menatapnya lama, tak kunjung mengakhiri bahkan ketika Chanyeol menatapnya balik. Keduanya mengalami hal yang sama, detak jantung yang semakin cepat dan rasanya menggelikan di perut.

Baekhyun menjadi orang pertama yang memajukan wajahnya, menghilangkan ketakutannya dan mulai menempelkan bibir tipisnya, begitu lama. Dan yang lebih tinggi, tak ingin si kecil menganggapnya lain lagi, tetap mempertahankan posisi mereka dan menekan bibir Baekhyun lebih lagi --tanpa ada permainan apapun. Baekhyun memeluknya, satu tangan pada tengkuknya namun tak menekan untuk memperdalam tautan mereka.

Saat itulah, Chanyeol merasa terharu dengan lampu hijau yang Baekhyun berikan. Air matanya lolos begitu memalukan, membuat Baekhyun merasakan pipinya basah karenanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Restless °[CHANBAEK]°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang