kidoRyo's present
∞∞
This story is belongs to me, do not copy or remake without my permission!
∞
∞∞
Just click back or leave if you dont like boy x boy story.
. be mature to fill comments area .
₆₁₄
PLEASE LEAVE ANY COMMENT, LIKE AND FOLLOW AFTER READING 😊
.
.
"Bukankah itu istri dan anak Oh Sehun sajangnim?"
Byul menunjuk botol susunya yang jatuh, meracau tak jelas seolah meminta botol itu untuk ia minum lagi. Namun Chanyeol tak mengizinkannya, botol itu ia masukkan ke dalam tas dan menggantinya dengan dot karakter rilakkuma. Sayangnya, Byul menolak, melempar lagi membuat dot nya kotor dan Chanyeol kehabisan akal. Bayi itu menangkup wajahnya dan menggigit hidungnya. Erangan kesakitan Chanyeol menjadi gelak tawa khas bayi, mengundang semuanya tertawa dan beruntung bagi Chanyeol --semua orang lupa akan pertanyaan Senior Jung tadi.
"Uhhh, menyebalkan sekali punya bayi." Senior Kim berkomentar, Chanyeol hanya meliriknya sekilas kemudian pamit untuk menghampiri Baekhyun.
Melihat luka di dahi Baekhyun, kembali teringat akan kebodohannya. Cukup lama mengamati, Baekhyun memberinya perintah agar keluar dan membawa Byul bersamanya, tak ingin tertular penyakit atau apapun yang tidak diinginkan. Racauan ribut Byul juga bisa saja mengganggu pasien lain, mengundang protes. Jadi lebih baik Chanyeol membawa Byul keluar sebelum diusir.
"Baiklah, aku keluar dulu. Dan, hubungi aku jika sudah selesai." ucap Chanyeol lembut.
"Ponselku ada padamu, omong-omong." jawab Baekhyun santai, memberikan senyum terbaiknya untuk Chanyeol membuat lelaki itu tertohok.
Melihat dokter dan suster yang menangani Baekhyun menatapnya tanpa arti, menghentikan menjahit luka Baekhyun dan waktu seakan sengaja dihentikan. Chanyeol memberikan ponsel miliknya, dan Baekhyun menerimanya dengan senang hati.
"Ini, jangan lupa hubungi aku ketika selesai." ujar Chanyeol setengah hati. Pergi bersama Byul keluar dengan penuh kekesalan.
Baekhyun yang masih terbaring tak bisa melakukan apapun selain terkekeh dan mengikuti alur yang Chanyeol buat. Kejadian barusan membuatnya diam-diam tersenyum sendiri, ingin tertawa sebenarnya. Namun ia pasti dikatai gila, Chanyeol sedang sensitif dan dokter yang menanganinya sudah menaruh kecurigaan sejak awal, soal luka, kekerasan dan ancaman. Dari awal Chanyeol pergi dokter itu selalu menawarkan untuk melapor pada kepolisian jika memang dia dirugikan. Namun Baekhyun menolak dengan halus dan menampik bahwa ini bukan kesalahan Chanyeol.
Baekhyun membuka ponsel milik Chanyeol, dengan wajah tertidur Byul menjadi wallpaper. Dia tak menggunakan sandi, membuat Baekhyun menelusuri kontaknya dengan lancar. Hanya ada 14 kontak disana, Baekhyun heran dibuatnya, Chanyeol seperti dokter tampan yang terkenal di fakultasnya, namun dia hanya memiliki nomor dengan nama 'Noona' dan dosen, serta beberapa seniornya. Baekhyun membuka galeri, menemukan sebanyak 8000 foto Byul, dan satu foto Chanyeol bersama Byul, di tempat berenang anak-anak, dengan leher Byul yang dipasangi pelampung. Wajah bayinya begitu senang dengan kedua tangan terangkat, mahtanya hanya membentuk garis.
Ketika melihat foto lain, Byul sedang berada di pusat permainan bayi, berkunjung ke rumah sakit untuk mendapat imunisasi, ada di pusat perbelanjaan, kebun binatang, taman dan tempat-tempat lainnya. Satu lagi yang menarik bagi Baekhyun, menemukan foto Byul berada dalam pelukan Chanyeol dan dikelilingi oleh sepasang yang berumur dan satu wanita yang tampak lebih dewasa, seperti foto keluarga.
"Selesai, anda boleh istirahat sebentar disini atau langsung pulang setelah menyelesaikan administrasinya, semoga lekas sembuh." ujar dokter itu dengan sopan, dan Baekhyun hanya mengangguk pelan.
Baekhyun bangun, berjalan keluar berniat menemui Chanyeol dan Byul yang menunggunya. Melihat pria itu bersama Byul yang mencoba meraih rambut Chanyeol membuat pria tinggi itu mengangkat wajahnya tinggi-tinggi agar tak dijambak, tertawa dengan keras membuat Byul kesal dan mulai berkaca-kaca, tangan kecil itu berpindah pada bahu Chanyeol dan meremat kaos, menatap Chanyeol dengan bibir melengkung bersiap untuk menangis.
"Tidak, tidak! Daddy hanya bercanda, jambak saja hmm?"
Tak ada lagi kesal, mendengar Chanyeol mengatakan 'Daddy' malah membuatnya tersenyum simpul. Chanyeol mendukkan kepalanya agar Byul menjambaknya dengan mudah, namun anak itu tampak sudah tak berminat lagi, menyandarkan wajahnya di dada Chanyeol dan diam. Bayinya merajuk.
"Chan-"
"Baekhyun, a-apa membebanimu jika ki-kita bicara hari ini?"
Ingin jujur, bahwa dia sejujurnya ketakutan untuk hal yang satu ini. Rasa percaya tak sepenuhnya ia miliki, nyatanya ketakutan itu kembali. Perasaan aneh itu ada, perasaan yang sama ketika ia menjadikan Sehun sebagai poros hidupnya.
"A-apa yang ingin dibicarakan?" tanya Baekhyun ragu. ---tapi, dia harus mendengarkan.
Mendengar satu keraguan itu, mengingatkan Chanyeol bahwa dia belum sepenuhnya mendapatkan Baekhyun. Mengingat lagi kesalahan yang ia perbuat, tak termaafkan.
.
.
.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restless °[CHANBAEK]°
Fanfiction"Persiapkan dirimu untuk mendekam dalam penjara, Park!" Seharusnya Chanyeol tak takut, tak juga panik, karena dirinya dapat dikatakan memegang kuasa. Namun nyatanya Baekhyun tak semudah yang dia bayangkan, tak seperti submisif yang dalam bayanganny...