Jubah putih dengan itu bergerak seirama dengan hentakan kaki sang pemilik.
Mata biru galapnya menatap tajam ke arah depan, para prajurit membungkuk memberi hormat pada pria itu.
Siapa yang tak mengenal Izana? Tangan kanan Raja Ryuu yang mendampingin raja muda itu bertarung dengan brani demi rakyat dan kedamayan.
Izana adalah satu dari 2 tangan kanan lainnya, dia punya sahabat bernama Geo. Geo adalah sahabatnya, dulu Geo adalah seorang ahli kimia gadungan yang bahkan lebih cocok di panggil raja Playboy di antara Ryuu dan dirinya.
Tapi sejak Ryuu menundukan ahli kimia gadungan atau Raja Playboy itu, Geo berubah menjadi pria idaman tapi masi di benci 84% wanita di negri itu(saking terkenalnya).
Izana juga tidak tau bagaimana Geo menjadi sangat terkenal. Toh, bukan urusan dia.
"Oi! Iza!"
Seruan itu membuat Izana berhenti dan berbalik. Geo sahabatnya sedang berlari dan berhenti di depannya membawa sekranjang roti "...."
"Hei, aku di beri ini sesudah membantu Alfreed membuat roti untuk anak anak. Coba deh, enak dan manis" ucap Lelaki berambut coklat itu.
Izana menatap roti itu dan mengambil satu, dia berjalan kembali ke arah ruang tahta. Melihat itu Geo berdecak dan menyusul sahabatnya.
"Hei, ayolah. Kau sangat beku sekali pagi ini, ada apa?" tanya Geo sambil menggigit roti yang di ambil dari kranjang.
"…..." Izana tak membalas, ia hanya memakan roti itu dengan cepat dan berjalan seperti tadi.
"Ck! Kau ini. Ku doakan kau cepat menikah dan punya istri, tampangmu itu, aku ingintau tampang mu saat di marahi istrimu" decak Geo.
Izana tak memperdulikan. Mereka tiba di depan ruang singga sana dan di sambut dua pengawal yang membungkuk.
Mereka masuk, di sana ada pria dengan rambut hitam yang memakai kemeja dan jubah merah, juga mahkota. Di sampingnya, duduk wanita cantik dengan rambut kuning emas dan memakai gaun yang menawan, mata ruby yang lembut. Tiara di kepala wanita itu menambah kesan anggun dan menawan. Raja Ryuu dan Ratu Mia.
Izana dan Geo memberi hormat. Setelah itu Geo menghampiri Ratu Mia dan menawarkan Roti. Tentu saja wanita itu menanggapi dengan senang hati.
"Yang Mulia, anda memanggil saya" ucap Izana dengan tegas.
Tatapan jengkel terarah pada Izana. Ryuu menghelan nafas "Kenapa kau sangat dingin akhir akhir ini? Aku sampai lelah bilang jangan panggil aku Raja jika kita sedang ber-empat" keluh Ryuu kesal.
"Ck! Dia seperti itu sejak kau jadi raja, Ryuu." ujar Geo malas.
Mia tersenyum "Iza, apa ada yang menganggu fikiranmu akhir akhir ini?" tanya Mia lembut.
Izana membungkuk dan menjawab, "tidak Yang Mulai, saya hanya khawatir dengan desa yang lokasinya jauh dari kerajaan, 2 hari yang lalu saya ke kota dan menemukan beberapa masalah di kalangan para petani, tanaman mereka terkena ham-
"Berhenti di situ, berhenti membicarakan ini" potong Ryuu dengan nada memelas. Ayolah! Dia bosan dengan hidup sahabatnya yang monoton.
Pria itu bahkan memasang raut putus asa "hah... Kau ini ya, astaga, apa selain politik dan sejenisnya, ada hal lain yang kau fikirkan hah?" tanya Raja Ryuu kesal.
Izana menggeleng "Tidak. Itu yang jadi prioritas saya" jawabnya.
"Stay Cool dia" gerutu Geo.
"Maaf saja Geo, dari pada kau yang menganggur. Aku lebih baik mengurusi tugas tugasku ketimbang menggoda wanita" sinis Izana.
Geo berdecak. "Nah! Itu dia!" seru Ryuu tiba tiba.
Mia dan Geo saling lirik. Ryuu berdiri, "Izana, ku printahkan kau mendekati wanita" printah Ryuu. Raut terkejut tampak di 3 orang yang ada di sana.
"Wadau" Geo memberi tatapan di buat buat membuat Izana ingin memenggal kepala sahabatnya.
"Tidak!" jawab Izana cepat.
Ryuu tersenyum remeh. "Kamu harus menikah. Cari calonmu. Ku beri waktu 3 tahun"
Wajah percaya diri Raja itu membuat Izana mendengus kecil "Maaf, tapi aku tak minat menikah dalam waktu dekat ini. Lagian, aku terima laporan dari desa pesisir dekat pegunungan hijau, mereka sedang krisis dan saya akan kesa-
Ryuu berdehem keras "Jika tidak, aku akan menikahkanmu dengan Geo atau calon yang akan ku pilih" potong raja itu. Itu cukup membuat Geo berteriak protes sedangkan Izana tampak jijik saat itu juga.
"Saya masi suka perempuan. Tolong jangan buat saya belok" ucap Izana tajam.
"Ryuu, kau sepertinya perlu ku racuni lagi! Jangan pernah lakukan itu! Gadis gadis akan sedih melihatku menikah dengan pria es itu!" protes Geo.
Mia mendengus kecil "Justru karna Izana menikah denganmu, mereka pasti akan membunuhmu Geo"
Geo mendelik sambil memakan roti yang ke 4. "Baiklah, saya pergi" pamit Izana.
Izana berlalu begitu saja, Ryuu menatap datar sahabatnya yang kelewat tak perduli. Padahal dulu Izana tidak seperti itu.
"Ck! Ku sumpahi kau akan mengejar wanita itu!"
Mia dan Geo menoleh seketika saat mendengar itu "Ryuu, kau tak apa?" tanya Mia ragu.
Ryuu menggeleng "Tidak, setidaknya aku harap dia cepat cepat punya istri. Sikapnya membuatku ingin membunuhnya"
Mia melirik Geo yang mendelikan bahunya.
_______________________
Son Of Night : Loyalty.
Fantasi.
“1. Titah Dari Raja.”
———————————Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Son Of Night : Loyalty.
General FictionIzana adalah seorang lelaki yang memiliki talenta tinggi. Dia berbakat dalam bidang budaya, beladiri, politik dan lainnya. Izana bagaikan pangeran berkuda putih yang mencari sang putri. Dengan wajah rupawan, mata biru yang tajam, dan rambut pirang y...