bad news

604 69 8
                                    

🍒 Happy Reading 🍒






































Junho terlihat duduk disalah satu bangku memanjang di koridor, sikunya ia letakan di paha untuk menyangga kepalanya yang terasa berat. Terlihat beberapa bercak merah yang menghiasi kaos putih yang dia kenakan. Ia memejamkan matanya merasakan kepalanya yang berdenyut nyeri memikirkan berbagai kemungkinan yang mungkin saja terjadi. Perasaannya sangat tidak tenang. Di lihatnya pintu ruangan yang ada di sampingnya, lampu di atas ruangan itu masih saja menyalah sejak satu jam yang lalu, dadanya terasa sesak membayangkan memungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi pada istri dan bayinya itu.

Tidak jauh dari tempat junho duduk terlihat yunseong yang masih mencoba menenangkan kekasihnya yang terus menangis sejak tadi. Ia tahu pasti minhee sangat shock melihat kejadian beberapa jam yang lalu mengingat eunsang adalah sahabatnya sejak kecil, ia pasti sangat menyayangi lelaki itu dan bayinya tentu saja, dia terlihat tidak sabar menunggu keponakannya lahir.

Junho mengarahkan pandangannya ke ujung lorong ketika mendengar langkah kaki yang terdengar cepat berjalan kearahnya. Semakin mendekat junho bisa melihat wajah lelaki yang berusia sekitar 50 tahun itu berjalan kearahnya raut kekhawatiran yang sangat kentara di wajahnya yang biasanya terlihat tegas dan berwibawa itu. Junho pun berdiri dari duduknya bermaksud menyambut lelaki itu atau sekedar menenangkannya walaupun sebenarnya dia sama khawatirnya dengan lelaki itu.

"Pah-

Plakk

Baru saja junho membuka mulutnya kepalanya langsung menoleh ke kiri diikuti rasa panas yang menjalar di kulit pipinya itu.

"SAYA SUDAH BILANG KE KAMU UNTUK JAGA EUNSANG!" Jinhyuk, lelaki dengan usia setengah abad itu berteriak setelah memberi satu tamparan di pipi junho. Membuat dua orang lainnya yang sedari tadi ada di situ cepat-cepat mengampiri mereka.

"Udah om, ini bukan salah junho. Ini salah minhee yang gak nemenin eunsang buat nyebrang" Minhee menundukan kepalanya mata kembali terasa memanas, sebuah rasa penyesalan kembali ia rasanya dan itu membuat dadanya berdenyut nyeri.

"Maaf, ini emang salah saya yang gak bisa jaga eunsang dan bayi kami" Junho menunduk dalam tidak berani menatap papah mertuanya yang terlihat sangat marah dan juga khawatir.

"Mengaku juga kamu yah, saya jadi menyesal karena telah menikahkan kamu dengan anak saya. Pertama kamu menyakiti midam dan buat dia pergi dan sekarang eunsang, besok-besok siapa lagi? Kamu mau nyakitin jinu juga?!" Jinhyuk berusaha menormalkan napasnya yang memburu karena rasa marah yang menguasainya, dia tidak bisa berpikir dengan normal yang dia pikirkan saat ini hanya bagaimana kondisi anak dan calon cucunya itu.

"Kalau sampai terjadi apa-apa sama anak dan cucu saya, saya tidak akan memaafkan kamu"

Melihat junho yang semakin disudutkan oleh papah mertuanya, yunseong memberikan gestur kepada minhee untuk menenangkan jinhyuk. Minhee pun berhasil membujuk jinhyuk untuk duduk disalah satu bangku di koridor itu yang letaknya cukup jauh dari junho. Yunseong menatap junho iba, beberapa jam yang lalu ia terlihat bahagia namun sekarang terlihat seakan setengah kesadarannya hilang, junho menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Yunseong tahu ini pasti sangat berat untuk junho nyawa istri dan anaknya sedang terancam dan papah mertuanya justru menghakiminya dan melimpahkan semua kesalahan yang tidak ia perbuat padanya.

Mistakes + JunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang