Mistakes + Junsang

shock

🍒Happy Reading🍒

Setelah mendapat kabar dari anaknya bahwa istrinya pingsan jinhyuk pun bergegas pulang ke rumahnya walaupun dia masih mengkhawatirkan kondisi putra keduanya yang sekarang masih abu-abu karena sialnya operasinya memakan waktu yang cukup lama, jinhyuk tentunya tidak tega membiarkan putra bungsunya dalam kepanikan setelah melihat mamanya tidak sadarkan diri.

"Om pulang dulu, tante wooseok pingsang jinu sendirian di rumah, kamu tolong jaga eunsang yah kalau operasinya sudah selesai segera kabari om" Jinhyuk memberi pesan kepada minhee sebelum pergi meninggalkan rumah sakit, dia tidak berbicara satu kata pun kepada menantunya walaupun menantunya bertanya kemana papa mertuanya itu pergi.

"Papa kemana hee? Keliatan buru-buru banget"Akhirnya junho pun memutuskan untuk bertanya kepada minhee kemana papa mertuanya itu pergi dengan buru-buru dan raut khawatir yang masih terlihat jelas di wajahnya.

"Pulang, tante wooseok pingsan setelah gue kasih kabar eunsang kecelakaan dan di rumah cuma ada jinu" Minhee menjawabnya dengan lirih dia merasa bersalah karena dia yang memberi tahu kabar itu pada wooseok andaikan dia bisa menyampaikan berita itu dengan lebih tenang mungkin mama dari sahabatnya itu tidak akan pingsan.

Ekpresi wajah junho berubah shock setelah mendengar penjelasan minhee, mama mertuanya itu pasti sangat terkejut apalagi dia yang sangat menyayangi eunsang  dan anak yang kandungnya, jika bukan karena mama mertuanya itu mereka sudah kehilangan bayinya sejak awal.

Setelah percakapan itu tidak ada yang berbicara lagi diantara mereka berdua, mereka hanya duduk bersebelahan bergelud dengan pikiran masing-masing. Cukup lama terjebak dalam keheningan tiba-tiba lampu merah yang ada di atas pintu ruang operasi itu mati, pertanda operasi sudah selesai. Terlihat dokter yang masih junho ingat bernama hangyul tersebut keluar dari ruangan itu masih lengkap dengan seragam hijau yang membalut tubuh atletisnya. Dokter itu membuka masker yang sedari tadi digunakannya.

"Kalian berdua bisa ikut ke ruangan saya? Saya akan menjelaskan semuanya disana" Junho dan minhee hanya mengangguk dan mengekor dokter tersebut berjalan menuju ruangannya dengan perasaan was-was dan tidak tenang, junho bahkan hampir terjatuh tersandung kakinya sendiri karena berjalan sambil melamun, membuat minhee berdecak kesal melihatnya. Ceroboh sekali. Pikir lelaki yang menjadi kekasih yunseong tersebut.

🍬🍒🍬

Hangyul mendudukan dirinya di belakang meja kerjanya, di ikuti kedua orang yang sejak tadi mengikutinya. Wajah junho dan minhee masih terlihat setegang tadi membuat hangyul mengembuskan napasnya ekspresi tenang di wajahnya sekarang telah berubah setegang dua orang jadi ada di depannya.

"Saya akan menjelaskan kondisi Tn. Eunsang dan bayinya. Kalian berdua harap mendengarkan dengan tenang dan jangan panik" Hangyul mengambil kacamata yang ada dimeja lalu memakainya, tangannya mengambil map merah yang tergeletak di sudut kanan mejanya ia membaca berkas yang ada disana lalu mengalihkan fokusnya pada dua orang di depannya. Hangyul menghembuskan napasnya kasar sebelum membaca apa yang tertulis dalam berkas yang dipegangnya.

"Benturan yang keras pada perutnya membuat Tn. Eunsang mengalami pendaharan hebat, itu mengharuskan bayinya harus di keluarkan saat itu juga." Hangyul menghembuskan napasnya sebelum melanjutkan ucapannya. "Ketika kami ingin mengeluarkan bayinya ternyata bayi itu terlilit tali pusarnya sendiri sehingga kami membutuhkan waktu cukup lama untuk mengeluarkan bayi anda Tn. Junho. Syukurnya bayi anda bisa terlahir dengan selamat, sekarang telah di bawa ke NICU karena bayi anda terlahir prematur. Sepertinya Tn. Eunsang melindungi perutnya ketika terjatuh sehingga bayi anda bisa selamat. Selamat Tn. Junho anda telah menjadi seorang ayah." Hangyul mengulurkan tangannya bermasud memberikan selamat pada junho, junho menyambutnya walau pandangannya masih tidak fokus. Ia tidak tahu harus senang atau sedih.