daisy

557 65 13
                                    

*read with your own risk*































🍒Happy Reading🍒





























Midam terlihat sedang duduk di bangku disebuah padang bunga yang luas disekelilingnya terlihat berbagai bunga bermekaran suasana begitu menyenangkan ketika semilir angin bertiup menerpa wajahnya membawa serta kelopak bunga yang berguguran terbang. Suasana di sekelilingnya sungguh hening hanya terlihat hamparan bunga daisy yang terlihat indah di pandang juga semilir angin yang menyejukan. Midam bersandar pada sandaran bangku yang didudukinya lalu memejamkan mata. Samar-samar ia mendengar suara langkah kaki mendekatinya midam kembali membuka matanya ia bisa melihat seorang lelaki dengan hoodie hitam dan celana jeansnya berjalan menembus hamparan bunga daisy yang warnanya kontras dengan pakaian yang ia kenakan. Lelaki itu tersenyum kepadanya senyum yang sangat tulus terlihat dari matanya yang ikut tersenyum.

Midam membekap mulutnya tidak percaya bahwa lelaki yang sangat ia rindukan ada disini juga hanya berdua dengan, midam segera bangun dari duduknya lalu berlari menghampiri lelaki tersebut. Beberapa tetes air mata lolos dari mata kucingnya itu, dia sangat merindukan laki-laki itu penantian dan rasa sakit yang dia pendam selama berbulan bulan terasa seperti melebur begitu saja. Lelaki itu merentangkan tangannya biarkan midam menerjang tubuh tegapnya hingga terhuyung kebelakang. Mereka pun jatuh diantara hamparan bunga daisy itu lelaki itu tertawa lalu memeluk midam erat. Midam menenggelamkan wajahnya didada bidang lelaki itu menghirup kuat-kuat aroma yang sangat ia rindukan. Ia kembali menangis, ia sangat merindukan lelaki itu hingga rasanya ia nyaris gila namun sekarang lelaki itu ada dihadapannya memberikannya pelukan hangat. Midam tersenyum dalam tangisannya hatinya berubah menghangat.

Midam mengangkat kepalanya menatap netra kelam yang juga menatapnya itu. "Jun, aku kangen banget sama kamu.., kenapa kamu gak nyari aku"
Junho, lelaki itu menatap midam yang ada di sampingnya tangannya ia gunakan untuk menyingkirkan anak rambut yang menutupi mata lelaki manis dihadapannya itu.

"Aku nyari kamu kesemua tempat, dear~ Aku hampir frustasi karena gak nemuin kamu. Tapi sekarang aku udah lega, karena kamu ada dipelukanku" Junho mengeratkan pelukannya pada midam lalu mengirup aroma vanila yang keluar dari tubuh lelaki manis itu. Ia sangat merindukan aroma manis tersebut.

Midam menatap netra kelam junho, terlihat menimbang apa yang akan ia katakan. "Jun, eunsang gimana? Kamu udah pisahkan sama dia?" Junho terdiam seketika raut wajahnya yang awalnya di penuhi kebahagiaan itu merubah mengeras. Netra kelamnya yang tadi menatap midam teduh sekarang berubah menatapnya tajam. Midam jadi menyesal telah menanyakan hal itu kepada junho.

"Jangan libatin orang lain dalem pembicaraan kita, aku gak suka! Sekarang cuma ada aku dan kamu dan selamanya bakal tetap begitu" Midam membulatkan mata tidak percaya dengan apa yang ia dengar, ternyata junhonya masih mencintainya. Semua pikiran negatif yang selalu muncul dipikirannya itu salah dia hanya terlalu overthinking.

"Okey, aku gak akan bahas siapapun diantara kita berdua, sekarang cuma ada aku sama kamu" Midam menatap junho dengan senyuman termanis yang ia punya.

"Janji?" Junho mengangkat jari kelingkingnya.

"Janji." Midam menautkan jari kelingking mereka berdua. Selanjutnya mereka tertawa ketika menyadari mereka melakukan hal konyol seperti anak kecil.

Mistakes + JunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang