closer

662 73 10
                                    

🍒 Happy Reading 🍒












































"EUNSANG! UDAH SIAP BELUM?! AYO KEBURU SIANG" Junho berteriak dari halaman depan, dia baru salah selesai memanaskan mobilnya.

"JUNOO! BANTUIN!" Sebuah teriakan menyauti dari dalam sana, membuat junho mau tidak mau kembali masuk kedalam rumahnya.

Di ruang tengah terlihat eunsang berjalan sambil menyeret satu koper besar  ditangan kirinya dan tangan kanannya memegang tas kecil, terlihat kesulitan berjalan karena perut besarnya. Junho yang melihat itu pun cepat-cepat mengambil alih barang yang di bawa eunsang.

"Hahh.. hahh.. cape" Eunsang mendudukan dirinya di sofa ruang tamu setelah junho mengambil alih barang bawaanya dan memasukannya ke bagasi mobil.

"Lagian kenapa kamu bawa sendiri sih? Kan bisa minta tolong ke aku" Junho mendudukan dirinya disamping eunsang lalu mengelap peluh di dahinya.

"Abis juno lamaa" Eunsang melipat tangannya di dada lalu membuang mukanya dari junho, dia kemusuhan sama junho.

Junho yang melihat itupun hanya tersenyum gemas melihat sikap merajuk eunsang yang seperti anak kecil. Di usia kehamilannya yang semakin tua sikap eunsang justru semakin kekanakan, manja dan kadang sangat emosional junho sering di buat pusing dengan sikap eunsang tapi kadang dia juga gemas dengan sikap orang yang sedang mengandung anaknya itu.

"Aku kan manasin mobil dulu, sweetheart~" Tangan kanan junho merangkul pundak eunsang,  sedangkan tangan kirinya mengelus perut buncit itu. Junho tersenyum saat merasakan satu tendangan dari bayinya. Sepertinya bayi itu ingin menyapa ayahnya. Perbeda dengan junho wajah eunsang yang darinya cemberut berubah menjadi meringis menahan nyeri. Tendangan bayinya sangat kuat mungkin benar kata jinwoo kalo bayinya sudah tidak sabar bermain bola bersama pamannya itu.

"Sakit yah?" Junho yang melihat perubahan raut wajah eunsang pun beralih mengusap surai kelam eunsang, menyoba menenangkan istrinya itu.

Eunsang menatap junho yang sedang menatapnya lalu menggeleng, tanganya beralih keperut buncitnya meletakan tangannya diatas tangan junho yang masih berada disana.

Dugh

Satu tendangan kembali di rasakan dari perut buncit eunsang. Eunsang kembali meringis junho menatap wajah istrinya itu khawatir.

"Kita gak jadi aja yah? Kamu keliatan cape banget, terus dede juga lagi aktif-aktifnya" Junho terus mengelus surai kelam eunsang namun netranya menatap eunsang khawatir.

"Eunsang gak papah kok, bagus kan kalo dede aktif itu tandanya dia sehat dan udah gak sabar buat liat dunia" Eunsang menatap junho, seulas senyum manis tercipta dibibirnya.

"Sabar yah dede~ tiga minggu lagi bakal liat dunia kok" Junho tersenyum lalu mengusap lembut perut buncit eunsang.
Eunsang pun tersenyum merasakan hatinya menghangat.

Junho melirik argojilinya lalu berdiri dia pun menbantu eunsang berdiri dan berjalan menuju mobil, dari sudah siang jika mereka tidak berangkat mereka akan melewatkan makan siang bersama.

Junho duduk di kursi pengemudi dan eunsang tepat disampingnya. Dia menatap wajah eunsang yang masih terlihat lesu.

"sweetheart, nanti di jalan kita beli chatime dulu yah" Mendengar kata chatime eunsang langsung mengalihnya tatapannya menuju junho senyum cerah terpatri di wajah manisnya. Mengangguk antusias.

"MAKASIH JUNOO" Eunsang mencium pipi junho sekilas.

Blush

Wajah junho merah padam, eunsang yang melihatnya hanya terkekeh. Junhonya sangat lucu ketika malu.

Mistakes + JunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang