Asing

15 1 0
                                    

Kita adalah asing yang dipertemukan sang waktu. Semesta telah melaksanakan tugasnya. Menyatukan kita yang asing menjadi hangat.

Waktu pun seakan ikut berkompromi untuk membersamakan kita. Menjadikan kita sebagai dua orang yang saling membutuhkan.

Kau ukir rasa nyaman. Menjadikan dirimu laksana rumah. Tempat berpulang. Tempat berkeluh kesah. Tempat berbagi kisah.

Nyaman yang kau tawarkan seakan membuatku terlena. Membuatku lupa dengan jati diriku. Serta kerap kali membuatku lupa tentang bagaimana kondisi hatimu dan untuk siapa hatimu.

Semesta telah melaksanakan tugasnya dengan begitu baiknya. Memberikan alur yang indah pada kisah ini. Membuat diri melayang tak sadar bahwa apa apa yang terjadi saat ini hanyalah semu.

Sampai tiba pada waktu itu. Semesta seakan menamparku dengan keras. Mengingatkan aku tentang posisiku saat ini.

Aku melupakan satu hal. Bahwa kala itu, waktu mempertemukan kita sebagai dua orang yang sedang patah. Dua orang yang sedang terluka karena dikhianati. Kita adalah dua orang yang masih terjebak pada kisah masa lalu.

Kita berbeda. 
Pun dengan hati kita.
Kau dengan hatimu, pun aku dengan hatiku.
Kaun dengan kisahmu, serta aku dengan kisahku.

Tersadar bahwa aku telah salah menjadikanmu sebagai rumah untuk berpulang. Kamu bukanlah tepat yang aku cari. Bukan tepat yang layak aku tempati untuk menetap. Dan kamu takkan pernah menjadi rumah untuk aku kembali.

Karena kita adalah beda yang dipertemukan semesta. Kita hanyalah beda yang dipertemukan waktu untuk mampu menemani dalam sesaat.

Kini, berbalik arah lah. Mari sama² sembuhkan luka dihati. Sembuhkan kecewa yang pernah tertancap. Berbalik arah lah. Cari jalan yang memang seharusnya ditakdirkan untuk kita. Mari sama² sembuhkan setiap luka. Kau sembuhkan hatimu. Dan aku akan sembuhkan hatiku.

Pada akhirnya, kita adalah dua asing yang dipertemukan dan dikembalikan menjadi asing oleh semesta.

Secercah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang