ternyata dia orang kaya

324 9 2
                                    

Yudha dan Zena sedang bekerja. Tiba-tiba segerombolan laki-laki berjas masuk ke resto bibi Wang.

" ada apa ini " ucap bibi Wang yang menghadang laki-laki berjas
" maaf mengganggu aktivitas anda, saya ingin bertemu tuan Yudha "
" tuang Yudha " ucap balik bibi Wang
" iya " jawab laki-laki itu
" makasud anda Yudha "
" iya " ucap laki-laki itu
" Yudha ada tamu untuk kamu " panggi bibi Wang

Yudha keluar dari dapur dan di ikuti Zena dari belakang.
Yudha hanya bisa menghela nafas panjang.

" selamat pagi tuan Yudha " sapa laki-laki itu sambil menunduk
" ada apa paman Sam kemari "

Zena melihatnya agak bingung kenapa semua menunduk memberi salam ke Yudha.

" ayah anda sakit tuan " ucap paman Sam
" itu hanya alasan agar aku bisa pulang " ucap Yudha
" ini tidak bohong tuan, perusahaan sedang mengalami penurunan semenjak ayah anda sakit " ucap paman Sam

Yudha menghela nafas, dia harus kembali untuk ayahnya dan perusahaan. Yudha kembali ke Zena.

" Zena aku kembali dulu " ucap Yudha
" kau mau kemana " tanya Zena
" aku akan memberitaumu nanti "

Yudha memeluk Zena dengan erat. Bibi Wang senang melihat mereka.

" bibi tolong jaga Zena " ucap Yudha
" iya, Yudha "
" aku pergi dulu " pamit Yudha

Yudha pergi meninggalkan resto bibi Wang.

" ayo paman Sam "
" kami permisi " pamint paman Sam ke bibi Wang

Bibi Wang menganggukkan kepala.

1 minggu kemudian

Sudah 1 minggu Yudha tidak ada kabar. Hati Zena terasa hampa tanpa Yudha. Kerja tidak semangat sama sekali.

" Zena .... apa kau tidak enak badan " tanya bibi Yang
" tidak kok bi " ucap Zena
" semenjak Yudha tidak disini lagi kamu sering bengong " ucap bibi Yang

Zena hanya tersenyum mendengar ucapan bibi Yang.
Malam ini Zena pulang dengan lesu. Sesampai di rumah Zena melihat Yudha yang sudah bersandar di mobilnya dan masih memakai jas.

" Yudha " ucap Zena

Zena berlari ke Yudha. Dia langsung memeluk Yudha. Yudha membalas dengan pelukan yang sangat erat.

" kau jahat, kenapa tidak menemuiku lagi " ucap Zena yang masih dalam pelukan Yudha
" maaf, aku sibuk dengan pekerjaan " ucap Yudha

Zena melepaskan pelukan.

" terus kenapa kamu kesini " ucap Zena mencuekkan Yudha
" kangen kamu " goda Yudha
" masa " Zena sambil masuk yang tak menggiraukan Yudha

Yudha mengikuti Zena masuk ke rumah. Yudha menarik tangan Zena dan langsung mencium bibir Zena. Yudha sangat merindukan Zena.

" maaf ya .... " ucap Yudha sambil membelai pipi Zena
" iya .....! Apa kamu sudah makan " tanya Zena
" belum " ucap Yudha
" duduklah, akan aku masakkan "

Zena mulai memasak di dapur. Yudha dari tadi mengamati Zena yang sedang masak. Yudha beranjak dari duduknya dan langsung memeluk Zena dari belakang.

" astaga ... kau membuatku terkejut " ucap Zena

Yudha memeluk Zena dengan erat

" Yudha aku kan masih memasak .... " ucap Zena
" Zena .... apa kau ingin menikah denganku " ucap Yudha

Zena menghentikan kegiatan masaknya dan terdiam.

" kenapa diam saja " tanya Yudha

Zena membalikkan badan menghadap Yudha dan mengalungkan tangannya ke leher Yudha.

" bukannya aku tidak, kenapa kita tidak mengenal lebih jauh dulu " ucap Zena sambil mencium bibir Yudha sekilas
" begitu ya " ucap Yudha langsung mencium Zena lebih dalam.

Zena tidak bermaksud menolak Yudha. Dia hanya ingin tau kesungguhan Yudha terhadapnya.

#TBC
🤗

Sentuhanmu ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang