akrap ???

383 10 0
                                    

Pagi ini Zena memasak untuk sarapan pagi. Yudha keluar dari kamarnya untuk mandi. Zena untuk bersikap biasa, Zena menyapa Yudha.

" pagi " sapa Zena
" pagi " ucap Yudha yang langsung masuk kamar mandi
" apa dia memang begitu ketemu orang " gumam Zena

Zena sudah selesai memasak dan dia melihat Yudha yang sudah mandi, Zena mengajaknya untuk sarapan.

" Yudha, kita sarapan yuk " ajak Zena
" sarapan " ucap Yudha
" yuk " ucap Zena meninggalkan Yudha

Yudha sekarang sudah duduk di kursi meja makan. Sedangkan Zena duduk di depannya.

" makanlah " ucap Zena

Yudha mengambil nasi dan lauk yang di masak Zena. Untuk memecahkan suasana Zena memulai berbicara.

" kamu kerja dimana " tanya Zena
" em .... aku tidak bekerja "
" terus "
" apa aku perlu bilang " ucap Yudha
" oh ..... " Zena menjutkan makannya

Setelah selesai makan Zena membereskan meja makan. Setelah selesai dia langsung berangkat kerja. Seberanya dia ingin berpamitan ke Yudha, tapi dia takut kalau Yudha marah.

Hari ini resto bibi Wang sedang lenggang. Aku menyibukan diri membersihkan meja makan.

" permisi, saya bisa memesan makanan " ucap laki-laki di balik Zena
" ah .... iya " Zena langsung cegukan

Jarak Zena dan laki-laki itu sangat dekat sekali, itu membuat Zena langsung cegukan.

" sebentar " Zena langsung masuk ke dapur
" bibi Wang ada yang mau pesan makanan " ucap Zena yang masih cegukan
" Zena masih belum hilang kebiasan kamu itu " ucap bibi Wang
" hehehehe ..... " Zena tertawa

Bibi Wang langsung ke depan untuk melayani tamu. Setelah melayani tamu bibi Wang ke datangan tamu lagi.

" permisi ..... apa disini membutuhkan pekerja " tanya Yudha
" emm ..... sebenarnya sih tidak butuh" ucap bibi Wang
" oh .... ya sudah kalau gitu. Permisi " pamit Yudha

Yudha hendak pergi tapi di panggil lagi oleh bibi Wang.

" eh ... tunggu " panggil bibi
" iya "
" kamu mau jadi pelayan disini, ya hanya membersihkan meja saja " ucap bibi Wang
" iya .... saya mau " ucap Yudha dengan senyuman
" kalau begitu hari ini kamu bisa bekerja sekarang " ucap bibi Wang
" benarkah .... terima kasih " ucap Yudha membungkukkan badannya
" sudah ..... sudah .... ayo ikut saya " bibi Wang mengajaknya ke dapur

Bibi Wang mengajak Yudha kedapur, untuk melihat dan memperkenalkan pekerja yang lain.

" perhatian " ucap bibi Wang

Semua pekerja mendengar bibi Wang berbicara.

" ini Yudha, dia akan bekerja sebagai pelayan resto " ucap bibi Wang
" salam kenal saya Yudha "
" Yudha, ini pak Kang sebagai koki, ini bibi Yang sebagai penata makanan, dan .... " ucapan bibi Wang menggantung

Bibi Wang yang melihat Zena baru masuk ke dapur langsung memperkenalkan ke Yudha.

" ah ...... kalau dia Zena dia sebagai pengantar makanan "

Zena terkejut melihat Yudha yang berada di resto bibi Wang.

" Zena, dia Yudha karyawan baru. Dia bekerja sebagai pelayan resto "
" Yudha .... kok kamu bisa di sini "
" lho kamu sudah kenal sama dia " ucap bibi Wang
" Yudha yang sewa kamarku bi " ucap Zena
" wah .... kebetulan berarti tidak perlu sungkan " ucap bibi Wang
" oh .... panggil saja saya bibi Wang "
" terima kasih saya diperbolehkan kerja disini " ucap Yudha
" iya ..... semangat kerja ya " ucap bibi Wang
" iya " ucap Yudha dengan senyuman
" Yudha kok bisa kamu kerja disini " tanya Zena sambil mendekatinya
" memangnya tidak boleh " ucap Yudha
" boleh sih "
" oke .... aku kerja dulu " ucap Yudha yang sudah pakai celemek

Kedua orang yang berada di dapur heran melihat Zena.

" eh ... Zena kok kamu tidak cegukan saat dekat Yudha " tanya bibi Yang
" hehehe .... aku juga tidak tau bi "

Mungkin ini sudah ditakdirkan tuhan jika Yudha adalah orang yang spesial buat Zena.

#TBC
Jangan lupa Vote dan komen ya ✌

Sentuhanmu ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang