benih-benih cinta

329 10 0
                                    

Yudha mendengar rintihan dari kamar Zena. Dia langsung masuk ke kamar Zena. Dia melihat Zena yang merintih karena ketakutan.
Yudha langsung membangunkan Zena.

" Zena ..... Zena .... bangun " ucap Yudha
" jangan ..... jangan .... " gumam Zena yang matanya masih tertutup
" Zena .... ini aku Yudha "

Seketika Zena membuka mata dan langsung memeluk Yudha. Zena menangis di dalam pelukan Yudha.

" tenang kamu aman Zena .... ada aku di sini " ucap Yudha
" aku takut yuda "
" sekarang kamu tidur lagi ya ..... biar badan kamu sehat "
" tidak mau " ucap Zena menggeleng kepala

Yudha mengeratkan pelukan untuk menenangkan Zena. Sudah 15 menit mereka berpelukan.

" Zena ..... " panggil Yudha

Yidha memanggil Zena dan ternyata dia tidur dengan memeluk Yudha.

" hufff ..... anak ini dasar " Yudha tersenyum sambil membelai kepala Zena

Yudha memberingkan Zena di tempat tidur. Setelah membaringkan Zena Yudha hendak beranjak dari ranjang Zena, tapi ada yang menahannya. Ternyata Zena masih memeluk tangan Yudha. Yudha tidah bisa berbuat apa-apa. Akhirnya dia duduk di bawah ranjang Zena.

" anak ini memang manis, aku akan selalu menjagamu " gumam Yudha

Yudha mengamati wajah Zena yang sangat manis. Dia membenarkan rambut Zena yang menutupi dahinya. Yudha ikut terlelap di samping Zena. Tangan Zena yang masih berpegangan di lengan Yudha.

Besok paginya

Zena terbangun dari tidurnya. Dia melihat Yudha yang masih tidur dengan wajah yang sangat imut. Zena membelai rambut Yudha. Yudha yang merasa terusik akhirnya bangun. Zena berpura-pura tidur lagi. Yudha bangun dan mulai memasakkan bubur untuk Zena. Untung saja hari ini resto bibi Wang libur.
Setelah memasak bubur, Yudha membawanya ke kamar Zena.

" Zena bangun " Yuda membangunkan Zena
" emmmm " erang Zena bangun
" makanlah bubur dulu "
" terima kasih " ucap Zena

Zena memakan bubur buatan Yudha sampai habis. Yudha melihat bubur yang di buatnya habis seketika.

" bagaimana apa masih ada yang sakit" tanya Yudha
" tidak .... terima kasih ya Yudha. Kamu sudah merawatku "
" sama-sama " ucap Yudha membelai kepala Zena

Zena yang di perlakukan manis Yudha, seketika pipinya memerah.

" mandilah sudah aku siapkan air hangat untukmu "
" em ... "

Zena bangkit dari ranjangnya untuk mandi.

1 minggu kemudian

Setelah kejadian yang menimpa Zena, seluruh orang resto sudah tau semua. Bibi Wang sempat merasa bersalah ke Zena.
Sekarang apabila Zena mengantar makanan selalu di temani Yudha, itu permintaan bibi Wang.

" Zena ... Yudha antar makanan ini ya" ucap bibi Wang
" iya bi "

Mereka mengantar makanan yang di pesan. Zena senang sekali bisa bersama-sama dengan Yudha. Semenjak dengan adanya Yudha dia merasa aman dan nyaman.

Setelah mengantar makanan, cuaca menjadi mendung. Tiba-tiba hujan turun dan mereka berteduh. Zena lupa tidak membawa jaket, Yudha ya memakai jaket, di lepasnya untuj di pakaikan ke Zena.

" pakailah " ucap Yudha sambil memakaikan jaket ke Zena

Zena bengong melihat Yudha. Yudha yang melihat wajah Zena yang terkena air. Dia membasuh pipi Zena yang terkena air dengan lembut. Pipi Zena mulai panas karena belaian Yudha. Tiba-tiba Yudha mendekatkan wajahnya ke Zena. Yudha mencium bibir Zena. Mata Zena melotot karena terkejut. Yudha melepas ciumannya.

" maaf " ucap Yudha masih menatap Zena

Zena yang mendengar permintaan maaf Yudha langsung menciun bibir Yudha sekilas. Yudha juga terkejut bahwa Zena menciumnya. Tanpa menunggu lama Yudha mencium lagi bibir Zena dengan lembut. Kali ini Zena menutup mata untuk menghayati ciuman dari Yudha. Entah berapa lama mereka berciuman sampai hujan berhenti.

" Yudha hujannya berhenti " ucap Zena disela ciuman mereka
" em " wajah Yudha menjauh dari wajah Zena yang memerah

Yudha tersenyum ke Zena yang sedang malu. Yudha mengulurkan tangannya agar bergandengan dengan Zena. Secepat kilat Zena langsung menerima uluran tangan Yudha.

#TBC
Jangan Lupa Vote dan komen ✌

Sentuhanmu ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang