#6

15 4 0
                                    

"irfan??? Kok dia tau nomor aku ya? Dia tau dari siapa? Apa dari rina? Terus emang rina ngijinin? Mending aku balas aja kali ya sekalian nanya"

Akhirnya putri mencoba untuk membalas pesan dari irfan.

"iya fan? Ada apa ya kamu malam-malam sms aku? Terus kamu tau nomor aku dari siapa?"

Saat putri sedang menunggu balasan dari irfan di sebrang sana tepatnya dirumah irfan didalam kamarnya irfan sedang harap-harap cemas sambil memandang terus HPnya. Dan tiba-tiba..

"di balas?? Beneran nih sms aku dibalas? Aahh,, akhirnya sms gua dibalas juga sama putri" teriak irfan kegirangan

"aku balas apa ya? Apa aku bohong aja?"

Irfan pun mulai mengetik pesan untuk memulai percakapan dengan putri.

"ada deh, kamu ga perlu tau aku dapet nomor kamu dari siapa. BTW kamu lagi apa put?"

"aku nanya serius loh, kamu tau nomor aku dari siapa? Terus rina tau ga kamu punya nomor aku?"

"bisa ga kita ga usah bahas rina!"

"maksud kamu apa fan? Kenapa kita ga boleh bahas rina?"

"ok,, aku bakal jujur sama kamu put, tapi kamu jangan marah sama aku dan kamu jangan cerita ke siapa-siapa. Ini cuma rahasia kita berdua aja"

"maksudnya apa sih? Aku makin ga ngerti aja apa maksud kamu"

"put, sebenarnya aku suka sama kamu aku jatuh cinta sama kamu. Aku ga suka sama rina yang aku suka kamu put. Sejak aku ketemu kamu waktu itu aku udah langsung jatuh cinta pada pandangan pertama sama kamu"

Putri yang membaca pesan dari irfan sangat sangat terkejut dia tak percaya dengan apa yang dia baca, mana mungkin pacar sahabatnya sendiri menyukai dia dan saat ini juga ia sudah memiliki rizal laki-laki yang sangat ia cintai.

"kamu waras fan? Kamu ga salah ngomong kan? Sadar fan! Kamu udah punya rina dan aku juga udah jadi milik rizal. Lagian aku ga punya perasaan sama sekali sama kamu fan, aku cuma anggap kamu teman ga lebih"

"terserah kamu mau bilang aku apa put, yang jelas aku udah jujur tentang perasaan aku sama kamu. Mau kamu terima atau tolak aku, aku akan tetap berusaha untuk dapetin kamu gimana pun caranya. Ingat itu put!"

Pada saat itu putri mulai merasa takut dengan ancaman irfan, disisi lain putri juga takut kalau rina mengetahui semua ini. Putri bingung harus bagaimana, apakah ia akan cerita kepada rizal dan rina atau ia simpan sendiri. Tapi dari dua pilihan itu semuanya ada resikonya jika ia cerita apa yang sedang terjadi kira-kira apa yang akan dilakukan rizal terhadap irfan dan bagaimana perasaan sahabatnya akan hancur jika mendengar kenyataan kalau irfan tidak benar-benar mencintai rina. Namun jika ia menyimpannya sendirian suatu saat semua ini juga akan diketahui oleh semuanya dan akan makin rumit masalahnya. Putri benar-benar kalut harus bagaimana, namun untuk saat ini mungkin putri hanya akan tetap diam terlebih dahulu dan melihat apa yang akan dilakukan irfan.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu irfan terus saja berusaha mendekati putri dan merayu putri agar menerima cintanya, disaat yang bersamaan saat itu hubungan putri dan rizal mulai merenggang entah sebabnya karena apa yang jelas saat itu rizal mulai sering menghilang tanpa kabar dia jarang menelpon atau pun SMS kepada putri dan disekolah pun seakan-akan seperti menghindar dari putri, disaat seperti itulah cobaan godaan terhadap putri makin memanas.

Dua bulan telah berlalu putri semakin curiga dengan sikap rizal yang sudah mulai cuek dan menjauhinya, ingin rasanya ia ungkapkan langsung kepada rizal namun untuk menemuinya saja sangat sulit, telpon dan SMS putri pun tak pernah direspon atau pun dijawab oleh rizal. Dengan susah payah putri berusaha mencoba menghubungi rizal kembali dan berharap kali ini ada jawaban dari rizal.

Andai Ku Tulang RusukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang