8

53 2 4
                                    

Kini Ica dan Ibnu duduk dikursi pojok kantin,itu tempat yang biasa Ibnu tempati dengan teman-temannya.Banyak murid-murid lain yang terkejut ketika melihat sosok Ibnu cowok dingin yang susah didapati oleh para kaum hawa tiba-tiba duduk satu meja bersama Ica cewek dingin yang namanya menjadi terkenal karena ia mantan pacar osis terganteng di SMA ini.Tetapi Ibnu dan Ica tidak memedulikan murid-murid itu,Ibnu hanya meminum lemontea yang dipesannya,sedangkan Ica daritadi sibuk membaca novel yang ia bawa.Suasana menjadi hening,Ibnu pun memecahkan keheningan itu

"Srius bgt baca novelnya?",

Ica beralih dari menatap novel menjadi menatap Ibnu lekat-lekat "ini udeh rutinitas nu"

Ibnu mengetuk-ngetukan jarinya ke meja sembari menatap langit-langit "rutinitas ko gnian cih"

Refleks Ica menutup novelnya "Yah suka-suka gw lah,gw kan rutinitasinnya cuman hal-hal yang gw suka kek baca novel"

"Oh",ingin rasanya Ica melempar buku novelnya ke cowok yang sok cuek ini tetapi ia tidak berani melakukannya. "Uhhh dasar!!",gumam Ica sembari membuang nafasnya.

"Oh iya,gw nnti gabisa anterin lo balik ya gpp kan?"

"knapa emang?"

"Mau nongs"

"Lo pasti ngerokok ya disana?"

"Yaiyala,asem kalo nongs ga sambil ngerokok.Kurang lengkap gtu,kek ada yang kurang lah.",Ica memajukan wajahnya ke arah Ibnu dan memegang bagian bibir bawah Ibnu  lalu menariknya sehingga membuat gusi Ibnu terlihat oleh Ica "buat apasi ngerokok?lo galiat tuh gusi lo udah brubah!"

"Brubah jadi apa?ultramen?"

"ish! Brubah warna jadi item kek gni!",Bentak Ica dengan segera memundurkan wajahnya

"Oh,yg pnting gua gamake narkoba kan?"

Ica menatap Ibnu datar lalu berbisik "Yatapikan galucu kalo cowok seganteng ini paru-paru nya burik?"

Ibnu melirik ke arah Ica menaikan alisnya sebelah "gw emg gntg btw makasi"

"Mon maap gada yg bilang lo ganteng hehe,itu cuman slogan.Gausah kepedean,lo jelek kok slow aja",ungkap Ica terang-terangan

Ibnu yang tadinya ingin salting menjadi kesal "Bisa mati skarang ga si lo?"

•••

Sepulang sekolah Ibnu segera melajukan motornya ke basecamp nya yang biasa ia tempati dengan teman-temannya.
Ibnu terkejut karena disana hanya terdapat 2sosok prempuan Luna dan Jeira yang sedang merokok (itu memang kebiasaan mereka berdua ketika nongkrong bersama dengan anak-anak Ibnu)."Lah woi jei lun anak-anak gua pada kmana?"

"WISS GILA!!ngangetin aja lu!",refleks Jeira menimpuk aqua gelas kosong kearah Ibnu

Luna pun tiba-tiba tertawa layaknya orang mabok "jan nimpuk pacar gua jeii ah!"

"Lo diem dah,org mabok gapantes ngomong",cletuk Ibnu

"Mampus lu!",ujar Jeira.Luna pun berdecih ketus

Suara knalpot sember pun berhenti ditempat Ibnu berdiri,dan itu adalah suara motor-motor temannya Ibnu.

"Lama amat kmana aja lo lo pada?!"

"Kite-kite pade nemenin si Zain anterin cewe nya dlu breh wkwk",refleks Fakhri menepuk pundak Ibnu

"Eh gimana hubungan lu sama Ica?",kepo Zain

"Ah paan si lu,yakali gua pcrn sma dia.Ngapain bgt"

Refleks Zain memutar bola matanya malas "gw pegang omongan lu"

Jeira yang tidak sengaja mendengar perkataan Zain pun langsung berdiri dari kursinya dan menaruh rokok nya,"APAAN ZAIN?!!Adek gua pacaran sama cewek yang kek jablay itu?"

"selo Jei pelan-pelan ngomongnye",cibir Rian.Refleks Jeira menjitaknya "diem lu jelek"

"iye ra,die deket keknya wkwk"

"Demi apa Zain?"

"sumpa da tanya orangnye ra",Jeira pun beralih padang ke arah Ibnu

"Nu inget ya gw gamau lu punya prasaan sama orang yang salah lagi.Gw gamau lu sakit hati lagi.Gw gamau ngeliat lu gabahagia nu.Cukup gw aja yg nyakitin lu pas dlu,yg laen jangan nu.Gw syg sama lu nu,gw gamau lu knapa-knapa.Meskipun gw skrng mantan lu,tapi gw nganggep lu kek adek gw sndiri nu [bisa dibilang Jeira itu kakel nya Ibnu gais].Inget ya nu gw gasuka lu deket sama si jablay itu cih"

"Y"

•••

Keesokan harinya Ica tidak lagi melihat sosok pria yang biasa mengajak nya berangkat bareng untuk ke sekolah.Sosok pria yang terlihat sok cuek.Siapa lagi kalau bukan Ibnu?.Hari itu Ibnu tidak lagi menampakan diri nya untuk mengajak Icalsa brangkat bareng,bahkan ketika berpapasan wajah di lorong skolah saja Ibnu hanya melewatinya dan tidak berbicara atau mengajaknya bercanda sama sekali.Icalsa merasa Ibnu telah berbeda,entah apa yang membuat Ibnu menjadi seperti itu.Knapa ia harus memikirkan itu?padahal ia bukan siapa-siapa nya Ibnu.Bel pulang pun berbunyi di setiap sudut lorong sekolah.Lorong sekolah berakhir sepi dan sunyi karena murid-murid sudah menuju rumah mereka.Icalsa menunggu kedatangan Ibnu ke kelasnya untuk memberi ia tumpangan.Tetapi bukannya Ibnu yang datang,kini malah Jeira dan Luna yang datang.Jeira pun menarik rambut Ica dan menyeret ke arah toilet.Ica yang berusaha mencoba melepaskan jari-jari Jeira dari rambutnya pun tidak bisa melakukan itu,karena ia tahu Jeira itu kaka kelasnya.Jeira mendorong Ica ke dinding toilet,lalu Luna pun tersenyum sinis ke arah Ica dengan tatapan tajam.Luna membuka satu persatu kancing baju Ica dengan kasar hingga kancing itu coplot dan terlihatlah dalaman baju Ica.Ica merasa tidak bisa apa-apa disitu,ia hanya menangis tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan ia juga memohon-mohon agar Jeira dan Luna memberhentikan perlakuan mereka ke Icalsa."Uda Lun jan parah-parah bgt,ksian si jablay ini.Kita langsung tanya-tanyain aja skalian ancem"

"Oke wk"
"Lu ngapain deketin pacar gw?",tanya Luna asal-asalan.

"Pacar lo?"

"Ya"

"Oh pacar,tapi ko Ibnu gapernah bilang sma gw ya?jangan-jangan ga dianggep sama sekali,atau lo ngada-ngada?upss",Refleks Ica menutup mulutnya.

"Jdi dekel ko songong si lay?!",Luna memajukan dada nya ke arah Ica

"cih dekel?ogah bat gw jdi dekel lu",Ica mendorong bahu Luna

Ketika Luna ingin mengarahkan pukulannya kearah Ica,tiba-tiba saja Jeira menahannya."Uda Lun,kita niatnya bukan cari brantem.Kita uda bkin dia kek gni,gosah ditambah-tambahin babak belur.Tar dia ngadu lagi sma adek gua"

"Adek lu sapa ka?",cibir Ica

"Ibnu Ardi yang sekarang lagi disukain sama cwek jablay kek lu",ungkap Jeira dengan kepala sedikit miring dan kedua tangan berkacak pinggang.Ica yang mendengar perkataan Jeira pun langsung menampar wajah Jeira hingga memerah,"kurang ajar,diajarin sopan santun ga sama mak nya?apa pantes yang kek gni disebut kakel?"."lu ga knapa-knapa kan Jei?",tanya Luna.Ica berlari ke arah pintu kluar toilet dan berhasil keluar dari sekolah itu.

"SIAL",ujar Jeira






Eh sumpah gatau mau ngetik apalagi:(,gini aja ya.Gimana ya nantinya nasib si Ica?
Janlupa Vote+komen








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ibnuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang