PG17!
"Banyak yang bilang ketika manusia semakin dewasa, mereka akan menyadari jika rumah bukan hanya berkaitan dengan sebuah tempat. Namun, rumah adalah manusia yang menjadi alasan tempat itu pantas disebut sebagai tempat untuk pulang." Nayyara mengucapkannya sembari menatap Javas―manusia yang menjadi rumah baginya.
-oOo-
Satu bulan sebelum pernikahan Nara dan Javas.
Ada yang mengatakan jika tidak ada yang selamanya di dunia ini. Semua yang memiliki awal akan mendapatkan akhir. Semua yang dimiliki bisa hilang kapan saja. Pada akhirnya, manusia hanya akan memiliki dirinya sendiri. Itu lah yang diyakini Mahawira Adyasta.
Wira selalu menyiapkan salam perpisahan pada setiap pertemuan. Dia mempersiapkan diri untuk ditinggalkan. Wira kerap sakit hati, tapi dia mengatasinya dengan mudah. Bagaimana caranya? Dengan bertemu orang baru dan melarikan diri.
Dengan menjadi pengecut.
Tapi ... kali ini dia tidak ingin bertemu orang baru lagi atau ... kabur.
"Lo hamil, tapi lo gak bilang sama gue," kata Wira dengan nada penuh amarah yang tidak bisa ditahan lagi. Ibaratnya Wira ini gunung berapi yang akan meletus, boom!
Pagi ini Wira menemukan test pack yang jatuh di dekat tempat sampah. Hanya satu orang saja yang Wira curigai sebagai pemilik alat untuk mengetes kehamilan tersebut, prasangkanya semakin kuat saat mendapati Aria mual beberapa hari belakangan.
"Ariadna Arkadewi," panggil Wira tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Selesai] Perfectly Imperfect
FanfictionSempurna. Bagaimana jika Nayyara Judistia Putri Hartadi menjadi perempuan yang paling sempurna bagi Javas? Javas Chatura Mavendra ada tiga hal mutlak yang dimiliki Javas. Pertama dia pria yang rupawan. Kedua dia mempunyai pikiran cemerlang. Ketiga d...