2. Bertemu Pilihan Lain

6.1K 659 67
                                    

Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti - Banda Neira

Yang ...

Yang patah tumbuh, yang hilang berganti.

Yang hancur lebur akan terobati.

Yang sia-sia akan jadi makna.

Yang terus berulang suatu saat henti.

Yang pernah jatuh 'kan berdiri lagi.

Yang patah tumbuh, yang hilang berganti.

Di mana ada musim yang menunggu?

-oOo-

Nayyara masih mengingat pertemuan pertamanya dengan Mahawira Adyasta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayyara masih mengingat pertemuan pertamanya dengan Mahawira Adyasta. Manusia lain yang dengan tiba-tiba terlibat dalam jalan cerita hidup Nara. Pemuda sebaya yang awalnya tidak ia ketahui bahwa keberadaannya di bumi ini ternyata ditakdirkan untuk ikut campur.

Bagi Nayyara, Wira sosok yang unik. Dia bisa diam begitu lama hanya untuk memandangi langit. Wira juga dapat berlari seperti anak kecil ketika melihat hujan. Wira tidak takut dianggap gila dan dia juga menolak takut sakit. Bagi Wira, yang penting dia bahagia sekarang, masalah apa akibatnya atau apa kata orang―Wira tidak peduli.

Mahawira Adyasta bagaikan burung yang terbang bebas. Tidak ada sangkar yang mengurungnya.

Wira datang ke rumah Keluarga Hartadi tanpa diduga sebelumnya. Waktu itu Damar tiba-tiba berlari agak tergesa untuk menemui Nara yang masih asyik berpesta di dalam semesta mimpi. Maklum Nara akan menjadi manusia yang paling malas di dunia ketika akhir minggu.

"Bangun, Nara," Damar menarik selimut yang membalut tubuh Nara.

Nara memberikan raut jutek saat Damar yang berada di hadapannya itu melambaikan selembar kertas.

"Ganggu aja sih!" Nara emosi, dia menyahut kertas itu lalu membaca.

Ada profil satu orang laki-laki Beserta foto. Mahawira Adyasta, pianis dan pencipta lagu.

Nara mengerutkan alis.

"Dia bakal tinggal di sini selama tiga bulan―"

"―Gila ya, dia orang asing," tolak Nara.

Damar menggeleng. "Wira itu pasien kakak. Tangannya lagi sakit, dia jadi gak bisa main musik. Terapinya cuma tiga bulan. Kasihan dong harus bolak-balik Jakarta-Malang terus. Wira juga butuh waktu yang tenang untuk istirahat―"

"―Nggak boleh," Nara tetep kukuh.

"Dia adik Daniswara Adyasta," opsi terakhir Damar. Laki-laki berkemeja itu menyebutkan salah satu idola Nara sewaktu SMA.

Daniswara atau biasa dipanggil Wara merupakan salah satu teman baik Damar yang sering main ke rumah. Nara sangat tertarik dengan Wara yang pintar setengah mati. Pemenang Olimpiade fisika, ketua osis, dan vokalis band sekolah Nara yang sering menang kompetisi ... dan laki-laki yang ada dalam potret ini adalah adik dari Daniswara yang sempurna.

[Selesai] Perfectly Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang