Nggak nyangkan kalau sebentar lagi gua udah di penghujung pembelajaran di SMP alias gua mau UN, kayak biasanya kak Arda ngajarin gua materi seputar UN.
Enaknya punya pacar pinter ya gini, eh bentar emang kita pacaran? huhu.
Ya pokoknya itu lah gua lagi belajar sama kak Arda di kamar, pening banget kepala daritadi dia jelasin materi apaan gua nggak ngerti.
"Kak udah dong kepala aku pusing banget anjir." kata gua sambil majuin bibir dua senti.
"Enak aja, baru sebentar kakak mau bahas materi yang kemarin kamu tanyain."
"Kak please aku capek bangetttt, aku mau istirahat." ucap gua sambil mukul mukul meja.
Kayak anak kecil? emang, biar kak Arda kasian terus dibolehin istirahat deh.
"Yaudah, kakak kebawah sebentar ya mau ambil makanan." ucap kak Ardana sambil berdiri.
Selepas kak Arda kebawah gua memanfaatkan waktu dengan membuka benda persegi alias handphone gua.
Ah, percuma sih nggak ada yang chat.
Setelah itu gua taruh kembali benda itu dan mulai memejamkan mata, membayangkan betapa indahnya hidup gua.
Dengan senyum yang mengembang gua membayangkan visualisasi seorang Wardana.
Dia, sempurna dari segala arah sikapnya, wajahnya, otaknya nggak ada yang cacat.
Penuturan kata yang selalu dia ucapkan di depan gua terdengar merdu walaupun kebanyakan omelan tau ocehannya, tapi gua tetep suka kok.
Bucin? banget.
Setelah itu gua merasa seperti ada yang membuka pintu kamar, siapa lagi kalau bukan Wardana.
Dengan mata yang masih terpejam dan bibir tersenyum kak Arda langsung menyentil dahi cantik nan mulus gua.
"Bayangin apa sih sampe senyum senyum gitu?"
"Bayangin hidup aku, bayangin kakak, bayangin muka kakak, bayangin sifat kakak, terlalu manis aku nggak bisa kalau nggak sama kakak." ucap gua dengan nada lirih.
"I'm not going anywhere, Jan." ucapnya dengan penuh keyakinan.
Gua yang mengingat kembali perkataan gua sepersekian detik yang lalu langsung merasa malu, ah gua kayak anak SD aja sih?
Tapi dalam hati, ambyar.
Sial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wardana ; Doyoung.
FanfictionIni tentang ku dan Ardana yang kisah-nya tak pernah terealisasikan. [ ON HOLD ]