Erichan
Setelah putus, aku mencoba mencari kesibukan lain, atau mencari hobi lain, salah satunya adalah menghabiskan waktu di kafe milik ka Febi. Aku menghabiskan banyak waktu di kafe, hanya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan. Kenapa aku lebih sering di kafe? Karna ka Febi selalu ngasih discount, selain itu ka Febi juga sangat perhatian, cukup mengobatilah rasa sakit hatiku.
Febi
Seneng banget erichan jadi sering ke kafe, jadi ada temen ngobrol gini. Aku gak bermaksud modus, cuma kalo di dekat eri, rasanya seneng banget, walau sedikit pendiam, tapi selalu terjadi hal hal konyol yang Eri lakukan. Misalnya saat ini, saat sedang minum kopi bareng, ada busa kopi yang nyangkut diatas hidungnya, dan ia berlaku seperti bapak bapak galak yang sedang memarahiku, karna aku blom makan siang.
Erichan adalah wanita yang aku cari, sosok yang lengkap untuk hidup aku. Selain membuat aku tertawa, ia perhatian juga. Ya ia selalu mengingatkan aku untuk makan siang, bahkan ia selalu memberikanku semangat setiap paginya lewat chat, akupun melakukan hal yang sama, dia bahkan sering memberiku sarapan, sebelum ia berangkat ke kantornya. Perhatian kecil seperti ini yang membuat aku yakin Erichan adalah orang yang tepat.
//Cafe//
"Vi, gua minta bantuan boleh?" Febi minta tolong kepada vivi, Vivi mengangguk.
"Jadi gini Vi, lu Taukan gua lagi Deket sama erichan, kira - kira kasih hadiah apa ya, yang berkesan gitu buat dia, biar dia makin nyaman ke gua?"
Febi bertanya ke Vivi. Vivi berfikir dan mulai menjelaskan kepada bosnya.
"Bih, jadi gini, lu kan yang Deket ya, selama ini, lu chatan sama dia, kenapa nanya gua dah? Mana gua tau, tapi kalo mau sih lu kasih aja discount terus, nyaman banget pasti dia."
Vivi dihadiahi jitakan dari Febi, dan Vivi mengelus kepalanya yang sedikit sakit karna bekas jitakan.
"Gak gitu oi! Seriusan gua. Gua gak pernah ngasih hadiah ke orang spesial, jadi gua bingung."
Febi merengek-rengek seperti anak kecil. Vivi melihatnya dan bergumam
"Pantes blom dapet pacar ini orang." Yang pasti kata kata ini hanya dalam hati Vivi.
"Yaudah bos, lu bikin aja kencan romantis disini, bikin yang kayak waktu itu erichan buat." Vivi memberikan saran.
"Gua takut dia malah trauma."
"Gak akan, percaya sama gua. Dia akan seneng, yang pasti lu harus kasih kejutan spesial, nanti gua bantu, tapi dapet bonus ya gua."
Kong kalikong kaleng kongguan, Febi hampir menjitak Vivi, tapi kali ini Vivi berhasil menghindar dan memberikan kode seperti "kalo gak mau yaudah, skip"
"OK DEAL!" Febi menjabat tangan Vivi. Vivi bahagia dan bisa berfoya foya.
....
Seminggu berlalu Febi dan Vivi menyiapkan semuanya dengan sangat baik, erichan pun sebelumnya dilarang Febi untuk mampir ke kafe, tapi Febi sudah memberitahukan kepadanya untuk hadir di hari Minggu.
//Malamnya//
Aksi itupun akan segera terlaksana, semua terlihat perfect Dimata Febi. Dekorasi yang tepat dan romantis, hadiah yang akan disukai erichan, hidangan yang akan sama spesialnya untuk hari ini.
"Semua perfect." Puji Febi
Setelah itu ia melangkah kedepan cafenya, menunggu sang pujaan hati datang, yaitu erichan.
20 menit berlalu, seorang wanita menggunakan semi dress berwarna merah dan sepatu hak berwarna hitam itu, turun dari mobil yang mengantarnya.
Senyuman terindah yang pernah Febi lihat itu terpancarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EBIH'S CAFE
Fanfiction"Hari baru, semangat baru! Febi telah mengemban predikat sarjana manajemen bisnis di kampusnya. Ayahnya berniat menjadikan Febi CEO di perusahaannya, tetapi Febi menolak, ia ingin membuka usaha sendiri, yaitu Cafe. Sempat terjadi adu argumen, t...