Sejak kejadian itu Dilraba sudah dipastikan terdepak dari hidup Wang Yi. Dan hampir sebulan ini Zhan selalu menggagalkan dan mengawasi Wang Yi saat dia mau berbuat hal-hal yang tidak baik. Tapi Wang Yi tidak kunjung berubah, setiap hari ada saja hal-hal yang dilakukakn Wang Yi yang tentu saja merugikan orang lain. Wang Yi suka sekali menyiksa bawahannya. Seolah-olah Wang Yi belum puas apabila belum melihat orang lain menderita.
"Terimakasih kau tidak bosan mengantarku kesini," ucap Zhan saat dia menyelesaikan pemulihan tenaganya di gunung Bukhansan.
Sejak kejadian yang pertama, tiap Zhan kehabisan tenaga, Wang Yi selalu mengantarkan Zhan ke sini. Tempat ini adalah sebuah gunung di tengah kota Seoul. Bisa dibilang gunung Bukhansan adalah paru-paru Seoul, serta yang paling dekat dengan kediaman Wang Yi. Dan satu yang paling penting. Sinar matahari yang dibutuhkan Zhan bisa didapatkan dari gunung dengan sangat sempurna.
Sejak saat itu pula kedekatan mereka terjalin, Wang Yi hanya bicara lembut dengan Zhan. Dan kembali dingin jika mereka ada di luar. Zhan yakin Wang Yi adalah pemuda baik, tapi entah kenapa seakan-akan dia enggan menunjukannya di depan Zhan. Zhan selalu membantu Wang Yi jika dia mengalami kesulitan dalam bisnisnya, begitupun Wang Yi akan dengan senang hati menuruti permintaan aneh Zhan. Mereka seperti dua sejoli yang tak terpisahkan sekarang.
"Karena kau ikut denganku, maka aku yang aku mengantarmu. Bukan orang lain," jawab Wang Yi.
"Kita di sini dulu sebentar ya tampan?" ajak Zhan.
"Baiklah, kita duduk di sana!" tunjuk Wang Yi pada pinggiran tebing, dari sana mereka bisa melihat pemandangan kota Seoul.
Untuk beberapa saat mereka saling diam.
"Yi ...." Zhan membuka percakapan. Untuk pertama kalinya dengan memanggil nama asli Wang Yi.
"Hmmmm." Wang Yi hanya bergumam.
"Suatu hari nanti jika tugasku sudah selesai, jaga dirimu baik-baik ya!"
"Kau mau kemana? Kau mau meninggalkan aku?"
"Entah kapan, tapi itu akan terjadi."
Wang Yi menoleh ke arah Zhan dengan tatapan yang dirinya sendiri pun tidak bisa mengartikan. Dalam hati Wang Yi yang terdalam, dia menyukai sosok Zhan. Tapi dia masing bingung dengan perasaannya, menyukai seperti apa yang dia rasakan. Definisi menyukai itu banyak. Apa sekedar menyukai tidak untuk memiliki? ataukah menyukai untuk memiliki? Tapi yang Yi tau, saat Zhan berkata bahwa tidak selamanya sosok malaikat ini menemaninya, ada rasa perih yang menjalar di hatinya. Wang Yi takut kehilangam Zhan.
"Aku tidak akan jadi baik jika itu akan membuatmu meninggalkanku."
Kali ini Zhan berganti menatap Wang Yi. Belum pernah dia merasakan perasaan aneh dalam dirinya. Dan perasaan aneh ini sangat menyakitinya, bagaimana tidak, jujur dalam hati Zhan, dia juga tidak ingin meninggalakan pria tampan di sampingnya ini.
"Huffffttttt ...." Zhan mendengus.
"Kau tau kenapa aku diutus kepadamu?" Wang Yi menggeleng.
"Tidak semua makhluk langit itu baik, ada yang ditugaskan mengganggu manusia agar berbuat jahat dan sebagai gantinya kami sebagai malaikat yang bertugas menyadarkan mereka yang tersesat. Ada yang cuma sekedar mengawasi dari jauh, ada pula yang menampakkan wujudnya sebagi manusia."
Wang Yi dengan patuh mendengarkan cerita Zhan.
"Tapi tidak denganku, aku ceroboh dan tidak pintar. Bahkan aku telah membuat manusia yang harusnya aku jaga meninggal hanya karena kecerobohanku."
"Apa?" Wang Yi seakan tidak percaya ketika Zhan berkata bahwa dia pernah membuat nyawa manusia melayang.
"Aku jahat bukan? Itu sebabnya aku diutus untuk menjadi penjagamu, sifat kita sama. Jadi mereka ingin aku merasakan bagaimana jadi para Hyungku dulu waktu mereka pusing dengan ulahku," lanjut Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel And Agent (END)
FanfictionCerita kacau, tidak konsisten Manis di awal, bikin pengen nampol di tengah-tengah Makin amburadul ke belakang Jangan percaya sama yang nulis, imajinasinya suka berpindah tempat.