Senang rasanya bisa menyajikan cerita tentang YiZhan walau pembacanya tidak sebanyak Baazigar apalagi Libido
Tetap saja aku berterimakasih untuk semua readers yang sudi membaca karyaku dan yang menghargai tulisanku yang jauh dari kata bagus ini.
Semoga kalian suka
Happy reading
😊
Sudah dua minggu Xiao Zhan bersekolah, tapi belum menemukan keanehan. Yang aneh itu teman sebangkunya Iching, yang selalu menggigit ujung posel saat sedang galau.
Ponsel masa depan yang canggih itu bisa melihat objek di balik tembok. Atau memperbesar tampilan objek yang letaknya jauh. Misal mengambil gambar gunung.
Bangku tempat belajar juga dilengkapi sensor anti sakit pinggang. Bisa memijat sendiri saat syaraf sedang tegang. Bisa menyesuaikan dengan suhu tubuh orang yang duduk.
Sepertinya di jaman ini, keahlian malaikat tersaingi oleh kejeniusan manusia.
.
Xiao Zhan duduk di kantin sambil menikmati sarapan. Kantin sekolah yang luas dengan jendela kaca yang lebar. Jika ingin memesan tinggal memilih menu di layar yang bisa diakses dengan menyentuh meja dengan tangan.
Semangkuk cereal dan segelas susu coklat. Menirukan rutinitas pagi manusia. Di langit tidak ada malaikat yang merasa lapar.
Semua tersedia tanpa harus meminta. Air terjun susu putih yang manis tampa membuat diabetes. Kebun buah yang tinggal menyebutkan nama, buah apa yang diminta. Tidak ada dapur di langit, jika ingin sesuatu kita tinggal membayangkannya dan semua akan tersedia begitu kita membuka mata.
Yang tidak ada di langit itu makanan pedas dan wine. Jadi sampai saat ini, Xiao Zhan tidak pernah tahu dengan makanan yang mengandung cabai atau minuman beralkohol. Ia hanya pernah makan hot dog dan ayam goreng dengan saus biasa. Dan itu rasa baru baginya.
Xiao Zhan melirik keluar dari jendela kantin, ia melihat sepasang kekasih yang dipergokinya sedang in the hoy di ruang musik, berjalan menuju kantin. Sial bagi Xiao Zhan, ia benar-benar tidak mau bertemu mereka.
Xiao Zhan mengambil mangkuk dan gelasnya meunuju kursi lain yang letaknya di pojokan dan tersembunyi dari mereka. Ia sampai tidak memperhitungkan langkahnya. Ia menabrak dada bidang seseorang yang ia kenal.
Bukkk.
Pria culun berkaca mata tebal, ditumpahi cereal dan susu coklat milik Zhan. Dengan cepat Zhan menyambar tisu di meja dan mengelap seragamnya.
"Maaf, maafkan aku ...." ucap Zhan gugup.
Tiga orang siswa yang selalu bertingkah sok preman justru mendorong tubuh pemuda itu.
"Harusnya si culun ini yang minta maaf padamu ...." teriak pria berkulit paling gelap diantara mereka."Benar ...." sahut yang lain.
"Maklum kacamatanya terlalu tebal!"
sambung yang lainnya lagi.Zhan meletakkan mangkuk dan gelasnya di meja. Ia ingin melerai mereka, karena ini memang jelas adalah salahnya.
"Tidak, ini bukan salah Yibo. Aku yang ceroboh ...."
Mereka bertiga menatap Zhan heran. Malah semakin mendorong Yibo hingga terjatuh ke lantai.
"Chanyeol, Kai, Baekhyun ...." panggil seseorang yang baru saja masuk ke kantin.
"Apa kalian tidak punya pekerjaan lagi, selain mengganggu siswa jelek itu?" teriaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel And Agent (END)
Hayran KurguCerita kacau, tidak konsisten Manis di awal, bikin pengen nampol di tengah-tengah Makin amburadul ke belakang Jangan percaya sama yang nulis, imajinasinya suka berpindah tempat.