Udah sekitar 3 bulan semenjak kedatangan gue dan Lintang kembali ke sini. Semua tidak ada yang berubah. Semenjak kepergian gue, Mira dan Arkan yang menjaga tempat ini. Semuanya berjalan lancar bahkan hubungan dengan komunitasnya Dani, dan The Hunter.
Yola ditugaskan di tempatnya Dani, Aldi dan Aziz sudah pergi sekitar 2 bulan, Lintang gue tugasin di infirmary karena dia paham tentang ilmu-ilmu kesehatan. Dirga gue tugasin untuk memburu hewan-hewan dan patroli di luaran base.
Gue berjalan ke infirmary untuk mengecek keadaan Mira, Tria, dan Azza. Mereka bertiga sudah hamil sekitar 6 – 7 bulanan.
"Lin, is everything fine?"
"Hai Yan, iyah, tapi..." dia tidak menyelesaikan perkataannya
"Tapi apa?"
"Gue gak bisa belajar tentang kebidanan dalam 3 bulan, dan gue gak ngerti kalau salah satu dari mereka tiba-tiba kontraksi atau gimana,"
"Hmm, iyaudah gapapa, nanti gue ngomong ke Yola atau gak Rani," kata gue sambil berjalan ke tempat di mana Mira dirawat,
"Ryan, mereka berdua juga gak tau, dan dengan kondisi mereka yang kayak gitu, gak mungkin mereka bisa ngelakuin perjalanan jauh,"
Gue menghela nafas, "Hmm, Makasih Lin"
Gue masuk ke dalam bilik Mira. Gue melihat dia terbaring di kasur dengan infus yang masih menempel.
"Hei Mir, gimana keadaan lu?"
"Baik kok, lu ngapain ke sini?"
"Just checking,"
"Ooh, oke oke."
"Bagus deh kalau lu baik-baik aja, gue tinggal dulu yaa,"
"Ryan..." panggilnya,
"Gue bisa kok ngelakuin perjalanan jauh, lu udah spending a lot of time out there buat nyari petunjuk, dan lu berhasil," lanjutnya
"Lu denger yaa?"
"Iya, gue cuman gak mau buat orang tua kita nunggu di laut sana cuman gara-gara gue,"
"Mir, gue lagi gak mau bahas ini, we done talking about it,"
"Mau sampe kapan? Sampe kita bertiga lahiran? Sampe lu mati? Kita semua mati?"
"MIR! GAK USAH NGOMONG KAYAK GITU!" bentak gue,
Mira terdiam
"Denger Mir, gue gak keluar lagi, let them wait,"
"Mau nunggu sampe kapan? Kita udah buang-buang waktu banyak,"
"Please, give me a time for think,"
"Terakhir kali lu ngomong begitu 3 bulan yang lalu Yan,"
Gue langsung keluar dari bilik dan berjalan keluar infirmary. Saat gue memegang gagang pintu, Lintang memanggil gue.
"Apa Lin?"
"It's okay, I'am understand what you felt,"
Dia tiba-tiba memeluk gue. "Thank you Lin. Gue cuman capek doang,"
Gue berjalan keluar dari infirmary. Terik sinar matahari langsung menimpa wajah gue. Entah kenapa gue merasakan tempat ini lebih sepi dari sebelum gue tinggalkan. Masih banyak pertanyaan yang harus gue tanyakan ke Mira, tapi tidak dengan keadaan yang seperti ini.
Gue melewati menara penjaga dan melihat Rani sedang membaca buku dengan senapan ayahnya di sampingnya. "Ran?! is everything fine?" tanya gue,