Prolog

108 9 1
                                    

"eh putri malu udah datengg nih guyss! "

"kalo orang ngomong tu dijawab"

"bisu ya lo?"

"cuek banget sama sekitar, kayaknya julukan putri malu cocok buat lo deh"

Hahahahahha

Gelak tawa dan cemohan itu sudah biasa aku dengar.
Aku tidak terlalu memikirkan tentang julukan nya karena aku mengganggap nya tidak penting.
Aku tidak punya gairah untuk hidup semenjak orang yang aku sayangi telah tiada.
Semua orang yang berada di dekat pasti akan MATI.
Itu hal yang selalu terngiang ngiang di otak ku.

•••

Dorr...
Suara tembakan menggema di rumah ku.
Semua orang panik.
Aku hanya dapat mematung menyaksikan nya.
Sebuah proyek mengancurkan segalanya.

Pertemanan ?
Tidak ada kata pertemanan saat itu.

Belas kasih ?
Tak satupun yang merasa kasihan.

Tak lama, pandangan ku buram.
Samar-samar kulihat sahabat kecil ku menghampiri ku.
Aku masih dapat mendengar sirene ambulans dan polisi berdatangan.

Itulah kisah ku.
Menjadi seorang yang sangat sensitif, takut.

Sampai akhirnya, sahabat kecil ku kembali muncul dihadapanku.
Membuat ku harus percaya dengan apa yang diucapkannya.
Disinilah aku mulai menemukan jati diri ku yang dulu telah hilang.

Bersamanya mengungkapkan sebuah kebenaran.
Bersamanya pula, aku mulai menyadari arti dari sebuah pertemanan dan rasa di hati.

•••
HAI SEMUAA!!!
Ini cerita pertama author, wkwkw
Semoga suka yaa
Ini baru series ke satu saudara-saudara

Share ke teman-temannya juga ya

JANGAN LUPA BACA
"PUTRI MALU" dari #FLOWERSERIES1

Support me by writing comments, like and suggestions :)

Enjoy

Putri maluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang