Perubahan kecil

48 9 6
                                    

Pelajaran biologi pun dimulai.

Suasana kelas yang ricuh menjadi hening seketika.
Begitu juga aku dan teman baru ku Sabina.
Baru kali ini perasaan ku tak karuan, karena sebelumnya tidak ada yang mau duduk satu bangku dengan ku.
Kalian pasti sudah tau mengapa semua orang tak mau duduk dengan ku.

Tiba-tiba saja bu Irma menyuruh kami mengerjakan latihan yang ada di buku cetak biologi.
Mendengar hal itu dengan sigap aku langsung membuka buku cetak ku dan mengerjakan nya dan membuat ku lupa bahwa Sabina adalah murid baru, yang tentu saja belum mempunyai buku cetak ini.

Momen inilah yang membuat aku dan Sabina sedikit lebih akrab.

"boleh liat gak Lila? " tanya Sabina padaku.

Aku pun mengganguk, ku geser buku cetak ku ketengah agar Sabina bisa melihat nya juga.

"makasih Lila, ngomong-ngomong nama panjang kamu siapa ya? " tanya Sabina sambil melihat kearah ku.

Mendengar hal itu, jantung ku berdegup kencang, terdiam membisu itulah yang aku rasakan, namun kali ini aku memberanikan diri untuk berbicara walapun sepatah dua kata, setidaknya aku harus punya satu teman dekat.

"Lila frasya violeta".

Itulah kalimat yang kuucapkan yang membuat aku dan Sabina dapat mengobrol sepanjang pelajaran biologi.

"wahh, nama yang bagus. Kamu asli orang Bandung atau bukan? " tanya Sabina.

"aku asli orang Bandung, tapi aku lahir di Jerman, lalu pindah lagi ke sini sehari setelah aku lahir" ujar ku sedikit gugup.

"benarkahh!! kalau gitu coba dong ngomong pakai bahasa jermann" kata Sabina dengan semangat.

"aku cuman numpang lahir aja kok, bukan orang asli jerman" kataku sambil mengulum senyum.

"hahah, becanda doang la" ujar Sabina sambik terkikik.

Lama sekali kami mengobrol, aku mulai mengetahui banyak hal tentang dia, mulai dari hobinya yang suka menari balet, tempat tinggalnya, bahkan seseorang yang sedang Sabina suka.
Baru kali ini aku merasakan hal yang berbeda dalam hidup ku. Bersenda gurau selama pelajaran berlangsung, merasa sangat nyaman di dekat orang asing, dan bahkan aku tidak menyadari sudah berapa banyak kata yang kuucapkan. Padahal sebelumnya, aku sama sekali tidak ingin ada seseorang pun yang mendekati ku semenjak kejadian itu.
Hingga pada akhirnya bel istirahat pun berbunyi

Krinng.. Kringg..
•••
"baiklah anak-anak sampai disini dulu pertemuan kita semoga kalian bisa cepat akrab dengan teman baru kalian" ujar Bu Irma sambil berlalu pergi.

Selang beberapa detik, semua orang mulai mengerumuni meja ku dan Sabina.

"eh Sabina kamu betah gak duduk sama si putri malu ini" kata Pinkan seraya menunjuk kearah ku.

"gak usah ditanya lah Pin, pasti Sabina diam seribu bahasa selama pelajaran tadi" sambung Qonitah yang merupakan sahabat karib Pinkan.

Mendengar hal itu, Pinkan dengan cepat membantah.

"enggak kok, Lila asik banget diajak ngobrol dia pendengar yang baik, orang nya juga menyenangkan" kata Sabina sambil terseyum.

Mendengar hal itu, aku sangat terharu, baru kali ini aku punya seorang teman dan seperti nya aku mulai menyadari bahwa aku butuh seorang sahabat.

Karena pernyataan Sabina semua orang terkejut dan menatap keheranan kearah nya.
Mungkin mereka bertanya tanya, bagaimana bisa seseorang yang diberi julukan putri malu bisa asik diajak ngobrol.

Dalam hati aku berkata : putri malu belum tentu putri pemalu, coba berpikir lebih logis apa sebenarnya arti putri malu.

Melihat kejadian itu aku hanya tersenyum membiarkan mereka memanggil ku dengan sebutan itu lalu aku berdiri dari kursi ku.

"mau kemana la? "kata Sabina.
"ke perpus na" kataku.
"ikut ya, sekalian tunjukkin aku kantin nya ada dimana" kata Sabina sambil ikut berdiri.
"baiklah ayoo! " kataku sambil melaju pergi.

Semua orang hanya terdiam membisu melihat kami. Entah karena apa aku saat ingin keluar kelas, padahal sebelumnya aku selalu berada di kelas karena memang aku tidak suka keramaian. Mungkin nanti aku bisa menemukan kembali jati diriku yang telah lama menghilang. Aku akan menunjukkan pada semua orang yang ada di muka bumi ini.
•••
"kok bisa ya Sabina cepat akrab sama dia" ujar Pinkan keheranan.
•••

Support me with writing comments, vote, and suggestions.

Enjoy:)

#dirumahaja sambil baca putri Malu:)

Putri maluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang