[ kejar tayang ]
Seperti malam-malam lainnya, aku menangis. Bila Mori telah pergi dan menutup pintu kamar, tangisanku akan lebih deras. Aku terduduk di depan meja belajarku, menatap jendela yang tertutup tirai.
Aku masih mengingat larangan pria itu untuk tidak pernah membuka tirai, namun kamar ini terasa pengap. Aku merasa sesak hingga aku ingin merasakan suasana di luar sana-walaupun hanya akan ada pemandangan gedung apartemen lainnya.
Malam ini-setidaknya kali ini saja-aku melanggar perintah itu dan membuka tirainya, menemukan seseorang yang tengah menatapku dengan wajah sedih, orang lain.
Apakah Mori tidak ingin membukanya karena sosok itu? Apakah karena sosok itu memperhatikan kamar ini setiap malam? Apakah—
Aku berhenti bertanya pada diriku sendiri. Melihat ada seseorang yang memperhatikanku—mungkin juga keterpurukanku selama ini—aku berhenti menangis.
"Aku sudah tinggal di tempat ini selama dua bulan. Namaku Nakahara Chuuya," ujarku seraya memaksakan sebuah senyum.
Sosok itu adalah anak laki-laki, sama sepertiku. Ia memiliki rambut gelap-kecokelatan dan sepasang mata dengan warna yang sama. Rautnya yang semula khawatir berubah sedikit lebih cerah. Ia melambaikan tangan ke arahku dan berucap.
"Dazai Osamu. Salam kenal."
.
.
.
to be continued
Akhirnya ketemu, pemirsa!
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] behind the window | bsd
Fiksi PenggemarKukira tidak akan ada orang yang tinggal di apartemen sebelah lagi. Tapi sosok yang baru pindah ini benar-benar menyita seluruh perhatianku. Apakah aku bisa lebih dekat dengannya? [ twisted-horror, 17+ ] #MonthlyFFA #HauntedMarch DISCLAIMER: Seluruh...