"Hiduplah kamu seperti akan mati besok. Dan berbahagialah seperti kamu akan hidup selamanya,"- Eyang habibi
Sudah seminggu Rania mengikuti perkuliahan di FK. Rasanya masih sama seperti masa SMA. Dimana ia harus datang pagi dan pulang lebih sore.
Minggu kedua ini Rania mulai melakukan kegiatan TPP (Tugas Pengenalan Profesi) sebagai salah satu syarat untuk lulus dalam blok ini. Kegiatan ini sangat membutuhkan waktu ekstra dalam hal pembuatan proposal, bimbingan bersama dosen pembimbing, revisi, revisi, pelaksanaan dan pembuatan laporan yang dilanjutkan dengan bimbingan hasil bersama dosen pembimbing. Mirip skripsi, sehingga kakak tingkat sering menyebut 'Mini Skripsi'.
Dan hasil dari semua itu hanya sering dihargai 5-10% dari persentase lulus.Menyakitkan
Pikir Rania sambil merapikan proposal yang ada di tangannya. Proposal masih rapi karena barusaja Rania keluar dari tempat fotokopian.Rania memasuki kelas dan meminta salah satu temannya yang cowok- Fadil untuk menghubungi dosen pembimbing mereka untuk bimbingan hari ini.
Semoga di ACC
Doa seluruh anggota kelompok dalam grup aplikasi whatsapp yang muncul.Suasana yang sangat ramai tergantikan sunyi karena dosen pemberi kuliah pagi ini telah datang.
*
"Gimana dil? Udah di bales oleh dokternya?" Ucap Dena-salah satu teman sekelompok Rania. Ia berjalan bersisi-an.
"Belum. Kita tunggu ruang dosen aja ya. Kemungkinan beliau lagi sibuk jadi ga bisa buka wa. Yok ke ruang dosen."
Jawab Fadil sambil menuruni tangga menuju lantai 2 dimana ruang dosen berada.Fadil mengetik pesan di whatsapp meminta teman-teman segera kumpul di depan ruang dosen.
Taklama mereka sudah lengkap satu kelompok.
Fadil mengintip dokter melalui pintu ruang dosen."Dokternya nih ada tetapi kayaknya lagi sibuk. Bentar ya gue tanyain dulu." Ucap Fadil setelah mereka menunggu 15 menit.
Fadil memasuki ruangan. Kemudian taklama keluar dan menyuruh teman-teman masuk.
"Baiklah.. maaf ya dek saya ga buka whatsapp karena ada beberapa hal yang harus diurus." Ucap pertama dokter.
Kemudian dokter mengabsen anggota kelompok sampai urutan terakhir. Beliau mulai membuka latar belakang. Menggaris-garis proposal dan memberikan tanda tanya.
"Jadi untuk Rumusan Masalah dari proposal TPP ini apa ya? Rania?"
Ucap dokter yang membuat Rania terkejut."Jadi pada proposal ini kami akan melakukan pengamatan pada pelaksanaan pleno tutorial dimana kami ingin mengetahui apasaja hal yang dilalukan pada saat proses pleno tutorial. Proses tanya jawab narasumber dan mahasiswa serta manfaat dari pleno tutorial ini bagi mahasiswa." Jawab Rania dengan yakin.
"Boleh. Sudah bagus. Jadi disini mungkin harus di perhatikan lagi ya font nya, margin, Aligment serta jenis font. Perbaiki malam ini besok taruh aja proposal diatas meja biar saya baca. Nanti saya wa ketuanya. Siapa?"
"Fadil dokter." Ucap mereka bersamaan.
Mereka pun pamit dan keluar dari ruang dosen. Situasi ruang dosen ramai. Banyak kakak tingkat yang sedang melakukan bimbingan untuk skripsi.
Rania sangat berharap waktu begitu cepat, hingga ia sudah wisuda dan menjadi dokter."Jadi yang perbaikin proposal siapa?" Tanya Reta- cewek yang punya sifat khas jipon (jilbab poni)
"Gue aja." Ucap Rania dengan menarik proposal dari Reta.
Rania langsung menuju parkiran. Ia menuju motor. Ia melihat seorang cowok yang sama di hati itu tersenyum ke arahnya. Rania juga senyum pada nya.
Tanpa berbicara Rania hanya mengangguk sebagai tanda duluan untuk pulang. Lelaki itu pun hanya melambaikan tangan.Seperti dejavu
Gumam Rania.
***
8.03.2020
bersambung..............
![](https://img.wattpad.com/cover/215035292-288-k290666.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIENCEPHALON [Medical Student Series]
FanfictionKisah hidup kedokteran author. Medical student story inspired by author 40% Real life di kedokteran! Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur da...