Chapter 1

3.1K 213 81
                                    

Halo! Ace kembali lagi untuk membawa virus-virus CrackPair lainnya. Hehehe...

Mohon maaf jika Ace publish cerita ini padahal masih punya hutang cerita yang belum lunas.

Kemarin Author dengar musik yang judulnya sama dengan judul FF ini. Trus tiba-tiba aja dapat inspirasi.
Ya udah deh, langsung execute aja.

Kali ini Ace buat CrackPair

Nie MingJue x Lan Xichen

Untuk penggemar Seme Lan Xichen
Maafkan aku yak.

Lan Xichen sedang menatap makam yang memiliki tulisan ‘Nie MingJue’ pada batu yang ada di atas makam tersebut.

Pria itu meletakkan bunga bewarna merah muda di atas makam. Lan Xichen tidak tau bunga apa itu, hanya saja dia suka melihat bunga tersebut saat pertama kali melihatnya di toko bunga. 

Pria itu selalu memesan bunga yang sama saat mengunjungi pemakaman. Terakhir dia baru tau jika nama bunga itu adalah Bleeding Heart, pemilik toko yang mengatakannya.

“MingJue-xiong, ini sudah satu tahun setelah kepergian mu. Aku tidak pernah kembali menuju kediaman kita sejak kejadian itu. Tapi besok aku akan kembali ke rumah kita dan akan ku hadapi semuanya.” 

Lan Xichen berlutut di hadapan makam, mata nya sudah merah tapi pria itu tetap berusaha menahan air mata untuk keluar dari sana.
Dengan tangan bergetar Lan Xichen menyentuh batu bertuliskan nama pria yang beristirahat dengan tenang di bawahnya. 

Hari terlihat cerah dan Lan Xichen memutuskan untuk berbaring di atas makam itu. Birunya langit seakan mengingatkan Lan Xichen dengan warna kesukaannya dulu.
Tapi sekarang pria itu tidak pernah lagi mengenakan pakaian bewarna biru yang menjadi kesukaannya. 

Saat ini Lan Xichen identik dengan warna abu-abu. Pria yang dikenal memiliki senyum teduh ini juga tidak pernah lagi memberikan senyum kepada orang-orang.

Ekspresi Lan Xichen tidak ada bedanya lagi dengan sang adik, Lan WangJi.

Lan Xichen menutup mata nya sejenak dan kilas ingatan akan masa lalu masuk ke dalam pikirannya.

Flashback ON

“Xichen.” Bersamaan dengan suara itu terdengar, Lan Xichen bisa merasakan pelukan dari belakang.

“MingJue-xiong, kau sudah bangun?” Nie MingJue yang meletakkan kepalanya di pundak Lan Xichen mengangguk.

“Ini masih pagi tapi kau sudah berkutat dengan kanvas dan alat lukis ini.” Gerutu Nie MingJue.

Lan Xichen tersenyum. “Aku hanya tidak tau bagaimana cara menghabiskan waktu lagi. Kau terlalu banyak melarangku melakukan apapun.” 

Nie MingJue terkekeh, menyebabkan sensasi geli pada Lan Xichen. “Aku hanya tidak ingin orang melihat milik ku.” 

Lan Xichen mendengus pelan sebagai balasan, pria itu kembali mencoba fokus dengan lukisannya. Hingga sentuhan dari telapak tangan hangat benar-benar menghentikannya dari kegiatan melukis.

O-oh, Lan Xichen membuat kesalahan besar dengan hanya menggunakan jubah tidur, yang mana tidak bisa menutupi tubuh topless-nya. 

“MingJue-xiong, ini masih pagi.” 

“Lalu?”

“Tidak bisakah kita istirahat sejenak melakukan ‘itu’ ?” 

“Kau menolak ku?” 

Dancing with Your GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang