Chapter 3

1.2K 124 19
                                    

Sudah lewat beberapa minggu semenjak keduanya menghabiskan waktu bersama. Para pelayan dan penjaga kediaman mereka, senang melihat Lan Xichen lebih ceria. 

Perlahan pria itu kembali pada rutinitas nya sehari-hari ketika kepala keluarga rumah itu masih hidup.

Lan Xichen akan berkebun dan melukis seperti biasa. Hal ini tentu saja terjadi karena Nie MingJue selalu menemani Lan Xichen, kemanapun pria itu pergi.

Nie MingJue memiliki hal yang ingin ditanyakan pada Lan Xichen sejak beberapa hari yang lalu. Dia menunda nya karena tidak tau ingin mengatakan nya bagaimana pada Lan Xichen.
Tapi sekarang, dia akan mengutarakan apa yang menjadi pikirannya belakangan ini.

“Xichen.” Panggilnya pada pria yang sedang berkutat dengan alat lukisnya itu.

“Iya?” Lan Xichen tetap menjawab meskipun pandangannya tidak beralih dari kanvas di hadapannya.

“Apa kau tidak pergi ke tempat yang ku minta dulu?” tanya pria itu.

Lan Xichen seketika membeku mendengar pertanyaan Nie MingJue. 

“Xichen, kenapa kau hanya diam saja?” tanya Nie MingJue lagi.

Lan Xichen meletakkan alat lukis yang di pegang olehnya. “Aku tidak pernah pergi kesana.” Jawabnya.

“Kenapa?” 

“MingJue-xiong, aku tidak punya keinginan untuk melihat apapun yang kau siapkan. Kau mengatakan bahwa kita seharusnya melihat itu berdua, tapi kita tidak pernah memiliki kesempatan itu.” terang Lan Xichen.

“Xichen, seharusnya kau melihatnya. Dengan begitu kau tidak akan kesepian.” gumam Nie MingJue.

Lan Xichen menoleh kearah Nie Mingjue, “MingJue-xiong, kau mengatakan sesuatu?” 

“Bagaimana jika kita melihatnya sekarang? Sekarang sudah ada aku untuk menemanimu melihatnya.” Tawar Nie MingJue.

Lan Xichen terlihat tidak tertarik. “Untuk apa kita melihatnya, aku tidak memerlukan itu.” tolak Lan Xichen.

“Oh, ayolah. Aku sudah membuatnya untukmu.” Bujuk Nie MingJue.

Tiba-tiba Lan Xichen merasa berang, apa yang di siapkan oleh Nie MingJue setidaknya punya andil sebagai penyebab kematian pria itu. Dan mengingat itu kembali, masih memunculkan perasaan tidak rela di hati Lan Xichen.

“MingJue-xiong! Aku tidak mau. Untuk kali ini, jangan paksa aku.” Lan Xichen sedikit menaikkan nada suara nya pada Nie MingJue. Membuat sosok itu sedikit mundur dari posisinya.

Setelah mengatakan itu, Lan Xichen pergi meninggalkan Nie MingJue yang masih terdiam.

Tidak ada interaksi antara mereka sejak saat itu. Nie MingJue seolah enggan menampakkan dirinya di hadapan Lan Xichen.
Beberapa hari mereka seperti itu, hingga Lan Xichen merasa tidak tahan lagi. 

“Kenapa pria ini suka sekali menguras emosi ku?” gerutu Lan Xichen.

Setelah pertimbangan yang cukup lama, akhirnya pria itu memutuskan untuk mencari keberadaan Nie MingJue di seluruh penjuru rumah.

“MingJue-xiong.” Panggilnya, tapi tidak ada jawaban sama sekali.

“MingJue-xiong. Maafkan aku, aku sudah menyakiti perasaanmu.” Lanjutnya lagi, tapi Nie MingJue tetap tidak menampakkan sosoknya pada Lan Xichen. 

Lan Xichen yang awalnya tidak terlalu khawatir akhirnya mulai gelisah. Perasaan saat dimana Nie MingJue meninggalkannya kembali menyusup. 

Pria itu dengan terburu-buru mengelilingi kediaman mereka sekali lagi.
Tidak ada ruang sedikitpun yang terlewat oleh Lan Xichen, tapi sosok Nie MingJue tetap tidak dapat ditemukannya. 

Dancing with Your GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang