Sial ... Apa yang sudah kulakukan?
Eren merutuki dan mencaci maki dirinya sendiri saat ini setelah ia dibuat terluka akibat menerima hukuman dari Levi dan saat ini tengah di obati oleh gadis yang baru saja ia sakiti. Lelaki itu sudah berniat ingin membunuh Eren namun Alexa menahannya, jika tidak ... Mungkin nyawa bocah bersurai cokelat itu sudah melayang dengan cepat setelah Levi menerjangnya tadi.
Ia melirik Alexa yang masih sibuk mengobati lukanya sebelum mereka bergegas ke dinding, ia tak mengucapkan sepatah katapun setelah ia berulang kali mengucapkan kata 'aku minta maaf' sembari dikeroyok oleh sang kapten tanpa henti yang membuatnya bonyok serta memar disana sini.
Alexa menghela nafas begitu selesai mengobati luka rekannya itu, ia membereskan semua obat-obatan dan kembali menyusunnya dengan rapi kedalam kotak P3K. Levi yang mengawasi Eren dengan tatapan mautnya membuat bawahannya itu tetap membatu pada posisinya sampai sekian waktu berlalu ditengah keheningan saat ini kecuali langkah Alexa.
"Oi, keparat sialan. Mau sampai kapan kau diam disitu?"
Pertanyaan dingin itu membuat Eren seketika tersentak kaget dan langsung mendongakkan kepala, melihat kedua sejoli yang ada dihadapannya saat ini sudah berada di luar gudang peralatan dan hanya Levi yang menoleh padanya, namun tidak dengan Alexa yang saat ini memunggunginya ditambah lengan kekar sang kapten melingkar di pinggang gadis yang saat ini tengah membisu itu, ia masih berusaha menenangkan diri akibat ulah bawahan yang menurut Levi 'tak berguna' itu biarpun ia memiliki kekuatan yang hebat untuk umat manusia yang berada didalam Dinding.
"Kau jangan berani bilang macam-macam dengan yang lain, jangan singgung soal hubungan kami, dan bahkan hukuman dari ku yang sudah membuatmu seperti itu karena ku rasa itu impas. Berani bocor sedikit saja perihal kami terutama aku menghajarmu barusan ini, kau akan benar-benar mati. Paham, Eren?"
Eren hanya mengangguk patuh, kemudian bergerak berdiri dari tempatnya duduk menyusul keduanya dari belakang, Levi kembali memutar arah pandangannya kearah Alexa yang masih mengatur emosionalnya saat ini, ia merasa bersalah karena tak muncul sejak awal ia menguping perbincangan keduanya tadi.
"Kau tidak apa, kan? Berusahalah bersikap biasa nanti, aku akan mengawasimu dari jauh. Paham, sayang?"
Alexa menoleh, ia tersenyum lalu mengangguk. Memercayakan semuanya kepada Levi karena ia tau yang terbaik untuk menjaganya.
Levi membalas senyumannya.
"Bertugas lah seperti biasa seakan tak ada masalah yang terjadi. Kau gadis yang kuat, bukan?"
Pertanyaan itu membuat Alexa mencibir kekasihnya.
"Kau kira aku siapa, bodoh?"
Sedetik kemudian, sebuah jentikan yang lumayan keras mendarat tepat ditengah kening Alexa, membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Orang bodoh memanggil orang lain bodoh, lantas kau itu seharusnya disebut apa selain bodoh? Dungu seperti orang tolol?"
"Cih, apa-apaan ..." rengeknya halus sembari mencebikkan bibir, membuat Levi tersenyum tanpa tersadar dan tak disadari oleh kedua bawahannya itu jika ia tengah tersenyum saat ini.
Jujur saja, sejak ia menjalin hubungan dengan Alexa, entah kenapa rasanya ia tak merasa jika hari-hari yang ia jalani tak sesuram biasanya sebelum ia bertemu Alexa waktu itu, dan kembali bertemu dengannya lagi di hari pertama ia ujian dan lulus ujian di hari yang sama pula.
Levi tak habis pikir kenapa dia bisa jatuh hati dengan gadis yang usianya masih belia alias baru beranjak dewasa seperti Alexa, ia berpikir kenapa Tuhan membuatnya jatuh hati dengan mudahnya terhadap gadis yatim piatu yang ada disampingnya saat ini hanya dalam hitungan menit saja waktu itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/212409564-288-k401484.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Girl [Levi x Alexa] - [✔]
FanficBertemu seorang gadis yang ternyata tak disangka-sangka menyelinap kedalam relung hatinya membuat Levi selalu mengkhawatirkannya setiap kali bertugas melawan Raksasa, mengingat gadis remaja yang selalu Levi anggap remeh karena sifat kalemnya dan tak...