Setelah mendengar ucapan serta penjelasan singkat namun bermakna dalam itu, Alexa merasa dunianya berhenti berputar dan juga berhenti berjalan detik itu juga. Ia merasa sedang bermimpi kali ini.
Apa aku salah dengar?
Tidak?
Tolong bangunkan aku jika ini memang mimpi!
Batin Alexa membludak saat itu juga, melihat sang kekasih yang membeku saat itu hanya bisa terkekeh halus melihat kelakuan kekasihnya, kemudian tangan kanannya yang sedang lengang itu terurai lalu menepuk pelan pipi tembam dan halus milik Alexa beberapa kali, membuat yang ditepuk seketika tersadar karena ia menyadari jika dirinya pasti memasang muka aneh barusan.
"Kenapa kau membatu begitu? Hm?"
Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali, masih berusaha mencerna keadaan yang sedang ia alami saat ini.
"Lev, aku gak salah dengar kan?"
Pertanyaan itu membuat Levi sedikit bingung.
"Salah dengar gimana?"
"Kalau kau bilang dekorasi disini buat acara pernikahan kita?"
Lelaki itu kemudian mencuil hidung gadisnya dengan gemas.
"Kau tidak salah dengar, ini memang dekorasi untuk pernikahan kita. Kau kira aku sedang bercanda? Hm?"
Alexa menggeleng, ia tau Levi orangnya jika sudah serius, sama sekali tak pernah atau bisa dibilang tidak bisa bercanda biarpun hanya sedikit saja. Bahkan untuk terbesit seperti itu saja lelaki itu sangat susah untuk ditebak. Jadi boro-boro.
Genggaman lembut dari Levi membuat gadis itu kembali terdiam, entah kenapa Levi benar-benar memanjakannya sejak sembilan bulan belakangan, hari demi hari pun semakin menjadi, apalagi semenjak Eren berusaha merusaknya dulu, lelaki itu tak pernah lepas dari Alexa layaknya perangko karena tak mau siapapun menyentuh orang yang sangat berharga baginya.
Bahkan disaat bertugas pun ia tetap memilih untuk berada didekat Alexa, sampai-sampai setelah bertugas pun ia langsung menyikut sebal Levi karena lelaki itu bukannya tegas seperti biasa, malah mulai mengada-ada semenjak Eren membuat ulah, membuat gadis bersurai hitam itu hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan dengan sebal, yah ...
Seperti itu lah.
Tak bisa diuraikan dengan kata-kata juga sih.
Pandangan Alexa yang tengah mengedar ke sekeliling karena merasa terpanah dengan segala dekorasi yang dipilih oleh Levi pun kemudian menoleh ke arah belakang ketika merasakan sebuah tepukan mendarat dipundak kecilnya, gadis itu kemudian tersenyum ketika menyadari siapa yang menegurnya.
"Halo, adik kecilku. Bagaimana? Terkejut dengan ulah sang kapten?"
Ia terbahak ketika Erwin menanyakan hal tersebut lalu mengangguk.
"Super duber kaget. Aku awalnya kesal gara-gara dia ngomong seenaknya waktu itu, eh diam-diam malah nyiapin semuanya sendiri tanpa sepengetahuanku. Apa jangan-jangan kau juga salah satu biang kerok dalam mempersiapkan semua ini, Erwin?"
Lelaki berambut blonde itu hanya tersenyum, tak memungkiri ucapan Alexa yang berhasil menebak dengan benar.
"Tapi bukan aku saja, yang lain juga banyak membantu mempersiapkan semuanya secara bergantian agar kau tidak curiga dengan kegiatan diam-diam selama mempersiapkan semua ini dengan matang. Kau tau? Eren shock berat ketika Levi meminta semua pasukan untuk membantunya mempersiapkan dekorasi."
Mendengar itu, Alexa hanya bisa tersenyum tanpa merespon banyak jika sudah menyangkut soal Eren.
"Mau bagaimana lagi, semenjak kejadian waktu itu dia banyak berubah dan tidak secerewet biasanya. Mau diapakan lagi? Levi udah mengancam juga masalahnya begitupun kau, jangan kira aku tidak tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Girl [Levi x Alexa] - [✔]
Fiksi PenggemarBertemu seorang gadis yang ternyata tak disangka-sangka menyelinap kedalam relung hatinya membuat Levi selalu mengkhawatirkannya setiap kali bertugas melawan Raksasa, mengingat gadis remaja yang selalu Levi anggap remeh karena sifat kalemnya dan tak...